Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) dari IPB University yang melibatkan lima mahasiswa dengan Satrio Budi Arifin (F1401211118) sebagai ketua, beserta empat anggotanya yakni Ahmad Ardiansyah (F1401211028), Fadhila Khatami Putra (F1401211076), Anggita Nurisa Maharani (F1401211035), dan Chosy Isni Maharesi (F1401231056), serta dosen pembimbing Dr. Ir. Gatot Pramuhadi, M.Si. meluncurkan inovasi Si-POTA. Si-POTA merupakan mesin yang dapat memberikan solusi yang lebih efisien dalam aplikasi pestisida organik dan pupuk cair pada tanaman kentang. Alat ini dirancang untuk mengurangi pemborosan bahan kimia, meningkatkan hasil panen, dan mendukung praktik pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Salah satu anggota Tim PKM-KC, Fadhila Khatami Putra, menjelaskan bahwa Si-POTA muncul untuk mengatasi beberapa masalah yang sering dihadapi oleh petani kentang, seperti pemborosan atau penggunaan bahan kimia terhadap tanaman kentang, aplikasi dosis nutrisi yang tidak tepat sasaran, dan rendahnya produktivitas. “Dengan menggunakan teknologi IoT dan machine vision, Si-POTA dapat memberikan aplikasi yang lebih presisi dan efisien, sehingga membantu petani dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen para petani kentang,” ujar Fadhila saat diwawancarai pada Senin, 29 Juli 2024.

Dalam pembuatan Si-POTA, tim melalui beberapa tahap untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas budi daya kentang. Tahap pertama, yaitu mengidentifikasi masalah dan kebutuhan. Tahap selanjutnya, mengkonsep dan pemilihan komponen. Setelah itu, tim melakukan pengembangan prototipe dengan dilanjutkan dengan pengujian dan kalibrasi. Setelah dilakukan pengujian, tim melakukan evaluasi dan penyempurnaan alat. Terakhir, melakukan finalisasi dan pendaftaran paten.
Fadhila juga menuturkan bahwa Si-POTA bekerja dengan menggunakan sistem navigasi otomatis yang memungkinkan robot bergerak mandiri atau autonomous di lahan pertanian. Komponen penyemprot dilengkapi dengan integrated vision-mixing module yang menggunakan dua botol HDPE 500 mL dan sensor kamera yang terhubung pada Raspberry Pi 4 model B. Robot ini menggunakan machine vision untuk mendeteksi kondisi warna daun kentang dan memberikan respons yang sesuai, baik itu menyemprotkan pestisida organik ataupun pupuk cair berdasarkan kebutuhan tanaman. Data yang dihasilkan oleh robot ini dikirim secara real-time melalui koneksi IoT untuk analisis lebih lanjut dan pemantauan.

Namun, dalam membuat Si-POTA tim tidak sempurna seperti yang terlihat. Tim mengalami beberapa kendala, seperti kompleksitas dalam integrasi komponen elektronika, teknologi IoT, dan machine vision, serta pengujian di lapangan untuk memastikan alat bekerja dengan baik dalam berbagai kondisi cuaca dan lahan pertanian kentang. Namun, dengan kerja keras dan kolaborasi yang baik, tim berhasil mengatasi kendala-kendala tersebut dan prototype Si-POTA pun berada dalam tahap penyempurnaan.
Dengan hadirnya Si-POTA, tim PKM-KC IPB berharap bahwa petani kentang dapat menggunakan alat yang telah dibuat untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen kentang.
***
Reporter: Aryo Laksono
Editor: Fairuz Zain
Tambahkan Komentar