Peringati Hari Tani Nasional, BEM SI Beserta Petani Melaksanakan Aksi Nasional di Depan Gedung MPR RI

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bersama para petani di berbagai daerah di Indonesia turut melakukan Aksi Nasional dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional (HTN) pada Selasa, (27/9). Hari Tani Nasional (HTN) yang diperingati setiap tanggal 24 September, pada tahun ini memperingati HTN yang ke-62. Dalam rangka memperingati hari Nasional tersebut, sejumlah elemen masyarakat pun ikut turun aksi di depan gedung MPR RI, Jakarta Selatan.

Mahasiswa dan Petani Memenuhi Area Depan Gedung MPR, Jakarta Selatan

Berbagai isu pertanian disuarakan kepada pemerintah mengenai penyimpangan terhadap Konstitusionalisme Agraria. Massa mengeluarkan isu-isu terkait kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap pertanian, sehingga dengan adanya aksi ini para petani bisa mendapatkan kembali hak-hak mereka. “Mencoba mengkoordinasi dengan petani-petani Nasional yang dihimpun oleh Komite Nasional Pembangunan Agraria (KNPA). Kita komunikasi bersama petani untuk melebur mahasiswa bersama petani, karena mahasiswa bukan entitas tunggal di masyarakat, sehingga perlu melebur dengan ngasih satu tuntutan mahasiswa, petani, buruh, pelajar, serta rakyat kota bersatu di Aksi Nasional 27 september 2022,” ujar Ridho Yudha Pratama, selaku Koordinator Lapang dari BEM KM IPB.

Adapun empat tuntutan dari KM IPB. Pertama, mengoreksi model pembangunan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tidak berpihak kepada rakyat. Tuntutan kedua, menghentikan kriminalisasi terhadap petani, nelayan, masyarakat adat dan aktivis agraria. Tuntutan ketiga, menuntut pemerintah melaksanakan reforma agraria dan menyelesaikan konflik agraria struktural, serta tuntutan terakhir yaitu menuntut DPR dan pemerintah untuk mencabut undang-undang yang mempermudah perampasan tanah dan kriminalisasi rakyat, diantaranya UU Cipta Kerja, UU Minerba serta turunannya yang bersifat kontra reforma agraria.

Sementara itu, Koordinator Lapangan dari BEM KM IPB, Ridho Yudha menyatakan bahwa kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk pertanian sangatlah panjang untuk kita dorong agar dapat terealisasikan dengan baik. “Jadi harapannya, mungkin buat teman-teman kita mahasiswa maupun masyarakat seluruh Indonesia mulai bangun kesadaran bahwa, tidak cukup teman-teman di Wadas saja yang membela tanahnya, tapi kita yang di Jakarta juga perlu berempati terkait isu yang di daerah. Pun jika nanti isu tersebut sampai di depan rumah kita, saya harap teman yang di luar juga peduli, itu dari segi warga negara. Kalau dari segi pemerintah sendiri, kita terus mendorong adanya kebijakan yang pro rakyat dan petani serta harapannya pemerintah tidak diam diri saja, karena kita punya kajian yang cukup lengkap dan argumen yang solid dan ini yang kita dorong, serta kami harapkan pemerintah juga mau mendengarkan aspirasi kami,” katanya.

Dalam aksi tersebut, petani menyuarakan tuntutan mereka kepada pemerintah terkait dengan hak-hak mereka sebagai seorang petani. “Kami dari Garut kesini menuntut hak-hak kami sebagai petani. Satu, kebetulan kami di sini memperingati Hari Tani Nasional. Kedua, kami menuntut kepada DPR dan MPR untuk menindaklanjuti terkait kebijakan reforma agraria,” ujar Muhammad Sobar, salah satu petani dari Garut yang mengikuti aksi. Berdasarkan informasi, terdapat sekitar 5.000 massa yang mengikuti aksi Hari Tani Nasional ini, dengan berbagai elemen masyarakat serta organisasi seperti, Komite Nasional Pembaruan Agraria (KNPA), Serikat-Serikat Tani, dan beberapa aliansi mahasiswa serta aliansi masyarakat sipil.

Penulis: Arum Dwiraswati, Daffa Shidqi

Fotografer: Muhammad Daffa Fakhi I

Editor: Hasna Amada Ramania

 

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.