Ini Koran Kampus IPB kan ya? berarti memuat dam memposting seputar yang terjadi di dalam IPB ya? waw, hebat sekali itu ada “DPM” DIktator Perwakilan Mahasiswa? lembaga apa ya itu?
Koran kampus bukannya seharusnya menjadi media informasi ya? bukannya malah menjadi media provokasi? jujur saya kecewa sekali korpus itu seharusnya netral dan objektif. TIDAK SEPERTI INI !
loh, saya kira koran kampus itu memang murni menginformasikan berita2 hot yg ada di ipb saja,,, tp kenapa karikatur ini kesannya jadi memojokkan km ipb seperti ini? aneh…
DPM KM IPB merupakan dewan legislatif teladan berbagai institusi. mahasiswa yang baik akan saling menghargai, bukan saling sikut dan menjatuhkan demi kepentingan yang dianggap abstrak dan kurang menjamin tabilitas institusi. yuk kita dukung pelantikan KM untuk IPB lebih stabil dan pelayanan dapat segera dilaksanakan, mengingat hampir menginjak semester genap. pelayanan harus segera dilaksanakan. kasihan para mahasiswa, sdah memberikan aspirasinya dengan baik malah dihalang-halangi pelayannannya dengan gagalnya pelantikan kemarin.
Kmarin saat pelantikan yg tertunda, perwakilan korpus bilang, “cobalah untuk bersikap sesuai realita, bukan karena dia teman gw atau musuh gw…bla..bla…bla…” tpi apa ? Omong kosong. Sama aja kalian tak beres. Maaf bila terlalu kasar. Seharusnya korpus bisa kasi solusi ini malah memperburuk situasi. Paraaaaaaahhhhhh
asem banget nih korpus tolol banget…. ini malah manas2in kampus bikin tambah g stabil kaya media2 sekarang yang memang mengarahkan ke arah pembodohan publik…. sory to say…. anak2 korpus BODOH TUKANG KOMPOR2IN KE ARAH YG G BAIK. TOLOL….!!!!!!!
gw sebenarnya hanya rakyat jelata yang g tau apa2….. yang gw mau semua kondusif dan mari untuk saling melayani..sebentar lagi pergantian semester banyak teman gw yang kekurangan dan sulit untuk membayar plese korpus pikir dong jangan tambah memperkeruh suasana…. ckckckckckc
Punten, karikatur ini sebaiknya dihapus saja karena terkesan tidak netral dan memojokkan pihak lain. KORPUS seharusnya bisa jadi media yang informatif dan solutif, bukan provokatif agar tujuan bersama membangun IPB yang lebih baik bisa dicapai.
Kita sudah bosan dengan perpecahan elit mahasiswa ini. Masyarakat butuh aksi nyata kita di luar sana.
follow me @randyalfatih hehehehehehehehe ini yang dituduh dpm semua ya…. mana suaranya anak dpm ?????? bener g tuh… kalian2 udah capek2 melayani ditudh kaya gitu…. ckckckckckckc
ini kenapa ya? ckckck ada masalah dengan DPM? kontroversi sekali, be the right way! jangan disetir dengan keadaan, jurnalistik harus netral.. kalo kayak gini, berdoa sajalah saya, semoga Korpus segera mendapat jalan yang lurus.. aamiin ayo temen2 mahasiswa ikutan berdoa 🙂
INI LAGI”GAMBAR” YG MEMPERKERUH SUASANA. INI KORPUS CUMA CARI SENSASI KARENA GAK LARIS ATO GIMANA???? KALO GAK LARIS MENDING BUAT BUNGKUS GORENGAN ABANG2 GORENGAN DI BARA ATO DIBAGI – BAGIIN KE ORANG2 LANSIA DEH!!!!
waduhhh waduhhh waduhhh… mungin anda bakal berdalih kebebasan ber pendapat, pers dsb yang saya gak terlalu perhatikan..
sangat disayang kan saja .. jika memang ini hanya sensasi pers.. karena saya pikir korpus dapat berperan sebagai penyokong informasi khususnya dalam kampus
ditengah2 kisruh kampus, ini malah sengaja menampilkan hal semacam ini KECEWA ANE GAN !!?!
katakan benar jika itu benar dan katakan salah jika itu salah. wah lucu ya, ketika menuntut untuk profesional. tapi kok saya tidak melihat itu pada korpus. saya paham sekali anda begitu paham dengan jurnalistik (netral dan tidak berpihak. smoga bisa menjadi medai yg mencerdaskan, bukan sebaliknya.
bukan bermaksud untuk memojokkan korpus nih ya……….. tapi sayang seribu sayang bahkan sejuta sayang kalo sampe baru level kampus aja udah kayak begini… katanya mahasiswa.. ya harus bisa mikir, jurur.. karikatur tadi BENAR-BENAR TELAH MEMBUKTIKAN KALAU KORPUS BELUM BISA PROFESIONAL.. bikin kecewa wah, generasi pers Indonesia modelnya kayak begini.. gimana mau jadi lebih baik.. saya KAGET ngliatnya.. ngenessss
mimin tanggung jawabnya bisa apa sih ??? kaya dewa amat pernyataannya.. kaya komen2 diatas,, pasti ngungkit kebebasan pers dsb .. ahahaha kunjunga webnya banyak ya??? hahaha SELAMAT !!!
Demi Allah, saya ga ngerti jalan pikiran anda. KORPUS sebagai bagian dari Lembaga Kemahasiswaan IPB kok bisa-bisanya membuat karikatur sampah seperti ini. Harusnya anda lebih tau dimana posisi anda. Harus NETRAL. Anda mahasiswa bukan? Dibayar berapa sih buat nampilin gambar kaya gini?Jangan dikira posisi sbg anggota KORPUS tidak ada pertanggungjawabannya ya. Jangan sampai setelah ini KORPUS yang bakal jadi sasaran aksi mahasiswa lantaran tidak becus mengelola isu2 kemahasiswaan dengan baik.Bukan memberi pencerdasan tapi malah pembodohan.
Silahkan dihapus postingan ini. Sebelum kami benar2 menggugat KORPUS. Terimakasih
silakan saja membrikan sudut pandang,, tapi alngkah baiknya kelayakan untuk tetap memberikan judul itu dipertimbangkan.
baru cover pun efeknya seperti ini, apa lagi kalau dilanjutkan.
jika melihat kondisi kampus sekarang, saya akan tetap berkesimpulan bahwa korpus adalah lembaga yang profokatif, berat sebelah dalam menentukan sudut pandang dan tidak memperhatikan efek berita terhadap kebaikan kampus
Jika tidak dihapus, bersiap saja untuk menerima tuntutan dari DPM se IPB,, tidak hanya DPM tapi semua elemen yang punya kedewasaan fikiran dan kedewasaan hati pun akan menggugat
gini aja daripada mahasiswa pada protes lebih baik dihapus aja boy… soalnya kami melihat cenderung ke arah keberpihakan… kami ga peduli soal undang-undang apalah itu, keberpihakan atau sudut pandang atau apalah namanya…. ini masalah opini publik yang terbentuk… kalau mau bikin karikatur yang netral lebih baik sidangnya aja yang dijadikan karikatur bukan lembaganya
FAHUTAN…. ASIK…!!! KAMI SELURUH ANAK FAHUTAN IPB SANGAT KECEWA DENGAN SIKAP KORAN KAMPUS..!!!! RIMBA CADAS MENUNTUT KORAN KAMPUS AGAR MEMINTA MAAF KEPADA DPM…!!!
Sedikit kaget dengan ini. Ya memang sebagai pers punya hak sudut pandang. Namun, sudut pandang yang cerdas dan tidak memprovokasi. Ayo dipelajari kembali menjadi jurnalis yang baik 🙂
wa alaikumussalam warrahatullah wabarakatuh, saudara Abdurrahman fathony syaukat… maaf sebelumnya, kami boleh meminta tolong kepada pihak KORPUS menghapus atau mengganti karrikatur tersebut dengan karrikatur yang lebih mencerdaskan mahasiswa? DPM KM IPB tidak sepenuhnya otoriter, justru selama ini DPM KM IPB melaksanakan tupoksinya secara benar, sehingga menjadi dewan legislatif percontoha berbagai institusi. saya bersyukur memiliki dewan legislatif yang dijadikan percontohan tersebut terbukti secara konkrit bahwa mereka sama sekali tidak sesuai dengan apa yang dituliskan dalam karrikatur tersebut. mohon kenetralannya dan keobyektifannya. kami percaya, Anda paham maksud kami. bukan menghapus, tapi mengganti. Pers akan tetap diberi kebebasan selama ia tidak mencederai sebagian besar rakyatnya (dalam hal ini mahasiswa IPB) Terimaksih atas perhatiannya terhadap isu kampus akhir-akhir ini. Uswatun Annisa’ ITK48
Hayoo udah pada pernah liat karikatur2 di koran-koran nasional belum? hehehe kalau yang udah sering lihat mah pasti paham maksud dari karikatur itu apa.
simpelnya gini aja sih. contoh: kalau ada karikatur/ komik di koran tentang DPR, Dewan Pemakan-uang Rakyat. Terus DPR protes marah2 gitu? Enggak kan hehehe.
Karikatur tsb samasekali enggak menunjukkan keberpihakan. Menurut gue itu biasa aja kok ^^
Yuk wudhu dulu yang muslim biar kata-kata yang keluar dari mulut, atau ketikan tangan bisa terkontrol. Kelihatan loh komentar orang yg berpendidikan dengan yang tidak 😉
Barang kali begini ya Pihak KOrpus yang kami hormati.. terkadang orang itu menarik kesimpulan dari kesan pertama.. apalagi itu karikatur dijadikan cover,, tolong lah.. jangan ada kata2 sekedar COVER SAJA.. Justru karena itu cover makannya itu sangat riskan.. nah lho.. buktinya banyak yang protes kan?? masa iya sih redaksi korpus yang katanya TERKENAL PINTER2, nggak bisa memeperkirakan akibatnya.. terus apa yang bisa dilakukan korpus atas persepsi yang salah dikalangan mahasiswa?? tanggung jawab bagaimana yang dimaksud?
DPM bukan DPR,,, Kenapa DPR tak pernah protes saat ada plesetan Dewan Pemakan Uang rakyat? ya karena image mereka sudah seperti itu.. itu sudah umum dan biasa dan sudah banyak kasus yang menunjukannya?
tapi mas anonim kasus ini beda,,, ini karikatur yang efeknya menimbulkan opini publik bukan menarik kesimpulan dari opini publik yang telah ada
Bener, bener, menurut gw sih ini biasa aja. Biasa banget. Terlalu biasa untuk dimaki, dicaci, atau disumpahserapahi.
Menurut gw ya, liat ini justru jadi mikir-mikir sama org yang komennya “KOTOR” dan nggak edukatif. Dan, bertanya-tanya, ini yang komen well educated kah? Gampang abis terprovokasi, gampang panas, dan sebagian juga kelihatan jarang obrak-abrik koran nasional untuk lihat isinya, khususnya Tempo.
Guys, media itu INDEPENDEN. Bukan, NETRAL. Beda loh! Memang harus berimbang. Tapi, kalau ada yang disudutkan. Balaslah dengan tulisan via media yang sama, dengan bahasa yang lebih edukatif. Anda yang tersudutkan punya hak jawab. Jangan memperlihatkan kebodohan/ketidakterdidiknya anda lewat komentar-komentar semacam ini. Apalagi itu Pimpinan Umumnya sudah angkat bicara.
So, silahkan berpikir sejenak. Isu-isu, bahkan gosip, belum tentu salah, bahkan infotainmen sekalipun memiliki penciuman isu yang lebih tajam. Namun, ada isu, juga harus dikonfirmasi. Cerdaslah wahai komentator dan jurnalisnya.
Situasi di kampus lagi panas ini, jng diperparah dengan adanya karikatur yang ambigu begini. Mending korpus posting tentang isu2 kampus yang kini lg panas tapi tetep dng bahasa yang halus dan mengajak pembaca untuk tidak memihak. tiap orang memang punya cara pandang sendiri tapi untuk suatu media jika mengedepankan cara pandang pribadi saya rasa kurang etis ini teh. Kalau mau kejadian seperti di MetroTV atau TvOne silahkan aja. Lama2 orang akan malas juga menyimak media yang memaparkan berita yang memihak. Ya salam . . .
Brother Sister semua, mari kita semua berpikir tenang, jangan sampai hal-hal seperti ini membuat perpecahan diantara kita keluarga mahasiswa IPB. Saya pribadi sebagai rakyat jelata IPB bangga dan puas dengan kerja keras DPM menyejahterakan IPB selama ini, saya juga bangga dan puas dengan kinerja Koran Kampus menjadi media informasi di kampus kita ini.
insyaAllah ketikan ini terkontrol.. kenapa di koran nasional ada gambar kayak gitu?? karena ada sebagian DPR yang memang memakan uang rakyat.. dan ada buktinya yang kuantitatif.. nah, permasalahnnya kalau ternyata DPM KM tidak diktator?apa buktinya? adakah data yang mendukung? itu namanya opini yang beredar bisa jatohnya fitnah,, hati-hati lho sama yang namanya fitnah, meskipun kita tidak berniat memfitnah, tapi kalo persepsi publik salah, sama aja kan ya?hehehe
assalamualaikum. saya sebagai mahasiswi biasa heran sekali mengapa hal ini harus diributkan? mungkin saya memang bukan orang pers atau para petinggi kampus yang punya jabatan. tapi saya cukup peduli dengan kampus tanpa harus ikut terlibat dalam politik seperti ini. saya rasa tidak ada yang perlu diributkan dengan karikatur ini. anggap saja kritikan.
atau sederhananya, di dunia ini nggak ada yang sempurna. baik dpm, bem, mpm, korpus, maupun ukm2 lain. kenapa harus merasa paling benar dan paling hebat? kesempurnaan hanya milik Allah. istighfar teman-temanku.
lucu yaw. manusia-manusia. perang komentar seperti ini yang menjadi alasan saya tidak suka atau tertarik dengan politik sejak pertama kali jadi mahasiswa.
“they say if you wanna change the world, go into politic. i say, be an entrepreneur” – diana rikasari.
setuju sama komen diatas gua, daripada ribut lebih baik kita jadi entrepreneur, eh maksudnya saling memaafkan toh kesempurnaan hanya milik Tuhan semata.
hehe.. baru pernah liat gue korpus dibanjiri komen.. hahaa gue juga orang yang nggak tau apa2 sih..cuman orang iseng. sekarang puas deh korpusnya tuh, larrriiss.. tapi kalo gue sebagai orang umum nih ya, ngeliat cover yang begitu jujur yang ada dipikiran gue sih terlintas itu sebagai tudingan gitu bahwa DPM itu diktator, bagusnya jangan jadi cover kali ya.. atau malah nggak usah ada aja tuh karikatur.. lagian kao dilihat dari bentuknya sih jujur itu gambar karikaturnya jelek .. kaku gitu sih.. gue kurang suka itu gambar.. ganti aja deh ama yang lebih bagus.. atau, kalo mau bikin karikatur hubungi gue aja gimana?? hahaa,
saya sebagai orang yang tidak memiliki kepentingan apa-apa cuma ingin berkomentar, saya rasa yang membuat kartun ini merasa bahwa mahasiswa IPB sudah cukup paham mengenai kasus ini dan memahami arti karikatur.
namun yang sangat disayangkan, saya justru kecewa dengan komentar-komentar yang berada diatas-atas yang menggunakan kata-kata tidak layak ucap. hal tersebut justru menunjukkan bahwa mereka tidak cukup cerdas untuk membela sesuatu yang mereka anggap benar.
terlepas dari itu semua, saya ucapkan terimakasih. semoga IPB makin jaya.
OH IYA SAMPE LUPAAA GUAA.. kita harus belajar untuk UAS teman-teman.. UAS UAS UAS UAS.. Gua yang tadi komen diatas ampe terpesona ngeliat orang-orang pade ribut.. yuk sekarang kita sama2 ngrasa salah dan perbaiki diri, kalo semua ngrasa bener nggak akan ade ujungnye. nah.. karena besok gua ada UP, jadi sekarang gua harus tidur.. terimakasih
aduh gileee.. ini media pencerdasan apa provokasi sih sebenernya? *ngelus dada ayolah, bung! media itu harusnya netral, jangan ngeracunin otak mahasiswa kaya gini. kok jadi gak cerdas amat ya???????? ini mah malah bikin masalah tambah runyam. hadeuh, gak independent nih! kecewa parah gue!!! mending sekalian gue baca koran pos kota ginian mah. sama sama murah tapi independent!
bapak-bapak, ibu-ibu, gua kaga ngerti nih. mau korpus, dpm, bem, mpm, atau apalah semelekete. kaga ngaruh semua buat gua -_- persetan lah memperjuangkan ini itu.
Saya sudah membaca semua komen diatas.. yang bilang korpus gak netral emang nggak bisa di salahkan.. tapi alangkah bainya ya sodara-sodara kalau penyampaiannya juga dilakukan secara profesional.. ngerti ya maksud saya.. udah,, sekarang kita sama2 istighfar deh ya.. saya mohon setelah ini jangan ada lagi yang komen dengan tidak pantes.. tolong yang santun.. tunjukkan kalau kita ini orang berpendidikan,, miungkin karena ini juga Indonesia terkenal sebagai negara yang suka rusuh.. media pers maupun persnya sendiri, yuk mari, sama2 belajar jadi lebih profesional..
SAYA TERINGAT DENGAN “TEMPO” KALA ORDE BARU. DIBREDEL, DISUDUTKAN, KARENA SERING MENYUARAKAN APA YANG DIANGGAP MELAWAN “REZIM” SAAT ITU. TAPI HINGGA WAKTUNYA TIBA, SEJARAH MEMBUKTIKAN, “TEMPO” SALAH SATU MEDIA PALING AKURAT.
TETAP SEMANGAT KORPUS. JURNALISME ADA ATURAN-NYA. “GUGATAN” PUN HARUS ADA BUKTI-NYA. BERITA ADALAH TENTANG KEBENARAN, BUKAN TENTANG “LIKE/DISLIKE”….
Mulai pada nongol nih para konco-konco “koran bungkus gorengan yang ga populer terus nyari popularitas dengan ngeluarin berita gak berkualitas” (baca: korpus). Dari tadi kemana aja? baru berani keluar setelah ngira yg ga suka sama karikatur itu pada tidur, takut ya?
Harusnya kalo mau klarifikasi pas lagi ramenya tadi, konyol banget sih. Gua akui deh, ntah lu semua itu penakut atau (so’) pandai memanfaatkan moment, yg jelas lu telah berhasil ningkatin rate web lu dengan pemberitaan-pemberitaan konyol kaya gini.selamat ya, semoga nanti rating webnya yg sudah banyak dg sarang laba2 ini bisa naik dengan berita berkualitas, gua tidur dulu cing, silkan lu komen lagi, org2 yg benci gambar ini udh tidur ko, dripada nanti kesiangan org2 nya udh pada bangun dan lu ga berani komen lagi, gua berharap koran laku bisa laku deh.
Semangat korpus ! Tiap kali lu cetak, gue tetap beli. Gue kangen lu justru nih.tapi kangen gue udah terobati lah dengan ini. JURNALIS memang harus berani bersuara! Ga perlu terlalu memikirkan komentar-komentar yang mendukung pihak-pihak tertentu. Jalankan saja yang menurut korpus itu benar. Gue percaya. Ini cuma shock therapi buat masyarakat IPB. yaaaa yang biasanya tenang dan ga ada yang berani bersuara.
santai aja bro. selow semua yang disampaikan lewat tulisan maupun gambar pasti ada maksudnya ko. plis buka mata hati telinga kita. jangan ngomentarin kalo memang omongan kita sendiri blm mewakili etika yang baik. istigfar istigfar. dalam hidup kayanya smua orang banyak hasutan deh baik dari syaiton maupun manusia. nah tinggal kita ajanih bro sbg orang yg sadar cara mencernanya bagaimana. ya mungkin itu menurut gue sbg rakyat jelata 🙂
memang sulit dan akan berdarah darah untuk merubuhkan rezim bung, semangat menyuarakan kebenaran JANGAN PERNAH TERHENTI. ingat lagunya Iwan Fals ” matinya seorang wartawan…. bukan berarti matinya… kebenaran…..”
hihihih kena banget nih, sadar ngak sadar kayaknya emang benar sekarang sekarang sedikit sedikit menuju arah Dik***or (ngak maksud menyinggung loh maaf…)
AGan2, mbok juga bertanggung jawab toh yang bernama Anonim2 ntu. siapa nama Anda? benar mahasiswa atau hanya penjilat yang ingin menghapus pers. Sebaiknya layangkan surat ke Korpus, profesional,kan? kalo di web gini kan belm tentu yang koen real sebanyak ini. mungkin saja banyak pengkomen2 virtual ato double. Saya yakin korpus siap menerima gugatan apa saja dan bersedia memberikan penjelasan akan karya mereka. Kalo tanpa pers, saiapa lagi yang mengawasi politik yg penuh dg kepentingan ini??
disaat kaki tangan diikat dan mulut dibungkam tak ada kata lain selain “LAWAN” !!!! Rezim munafik senantiasa menciptakan pengekor pengekor munafik, ber-otak keparat, bermulut manis juga kecut, berparas indah juga sinis, STOP..!! aku muak, enyahlah kalian..!!, sebelum kalian sadar bahwa kalian akan membangkitkan kemarahan yang tak tertahan lagi
selamat sore saudaraku se-IPB satu saran untuk diri kita sendiri, bertanggung tawablah dgn lisan anda, komentar anda. tulis siapa nama anda, bukannya berteriak2 dibalik nama anonim. hal itu justru terlihat anda lah pihak yg memicu/ngompor2in timbulnya perpecahan dari isu ini. kalo ingin didengar,ingin d terima sarannya, showing yourself. karikatur emang pada dasarnya berguna untuk menyentil atasan yg sedang ribut. saya akuin ini hal yg sangat berani, Korpus berani menyentil sisi sentimen kasus yg lagi in d kampus kita. lembaga pers itu independen, bukan netral. intinya saja, belajar bertanggung jawab atas lisan kita. untuk Korpus semoga bisa cepat menyelesaikan masalah ini dengan menindaklanjuti gambar ini. Terimakasih. Indri,FKH
Anonim,2013.berasa dapus yang gak valid. di IPB aja gak boleh daftar pustaka anonim biar pertanggungjawabannya jelas dan itu soal moral dan etika ilmiah,yak ternyata gak terlalu ngefek buat mahasiswanya.Walaupun anonim itu hak tapi…..yakaliiii.mahasiswa bos
“DPM” dalam tanda kutip.. penekanan pada kata “dalam tanda kutip, berarti maknanya bersifat intrinsik. so, jangan dilihat dari covernya aja. karikatur ini memang mengajak kita menelusur lebih dalam..
kayak hitler keren-keren hahah wkwkwk… makna sebuah karya tak selalu harus dimengerti oleh penikmat karya. karya di tafsirkan oleh masing-masing baik postif maupun negative, namun dalam Buku Berpikir dan Berjiwa Besar mengatakan masukkan yang positif dan buang yang negative. sukses buat korpus salam perjuangan. Hidup Mahasiswa.
kata siapa jurnalistik itu harus netral? di Indonesia saja, cuma sedikit media massa yang netral. TV hampir semua ada afiliasi, koran cuma beberapa yang cenderung tidak condong kemana-mana. memang benar bahwa pada prinsipnya jurnalistik itu independen, dan gak ada kewajiban untuk bersikap netral.
oh ya, mengutip lagi komennya diatas. mbok ya bertanggung jawab yg pake nama Anonim itu. siapa anda? virtual robot? mahasiswa ipb kah? atau siapa?
Netral memang omong kosong. Setiap hati manusia selalu memiliki kecenderungan pada sisi-sisi tertentu. Yang menentukan pihak ini baik, pihak itu jelek, pihak ini begini, pihak itu begitu, bukan kuat atau lemahnya dalam berargumen, tapi tindakan yang dilihat orang.
Cara seperti ini jelas2 tindakan penghinaan tanpa bukti yang sebenarnya membuat baik pihak pembuat, penerbit, atau yang mendukung gambar ini tidak beretika, terlihat dari caranya mengungkapkan pendapatnya di muka publik (khususnya dunia maya spt ini). Apalagi tindakan2 para pengecut yang berani mengungkapkan pendapatnya dgn kalimat2 yang sama tidak sopannya tapi tidak berani memunculkan identitasnya.
maaf nih bung, kalau semisal memang karikaturnya mau ngelucu tapi ga seperti ini juga :v semacam menjelekkan yang lain jadinya just say doang sih ya :/
komentar-komentar kita dapat dilihat oleh publik mas-mba. hati-hati mulut adakah harimau mu kalau tidak di pergunakan sepantasnya. tutur kata yang lembut lebih enak di dengar mas-mba.
udah deh daripada berlarut-larut.. intinya dari komen-komen semua agan dan sista adalah: “karikatur ini segera dihapus kalau ga bakalan berantem terus kita nih, dan saya pikir dengan menghapus karikatur ini korpus ga perlu meminta maaf ke DPM, tapi kalau ingin silahkan saja” “yang kedua segera persiapkan diri untuk UAS, hehehe”
saya sih maklum aja dengan komen-komen yang panas ini karena emang situasi KM sekarang yang seperti ini… saya sih mendingan berpikiran jernih, berkepala dingin, berhati tenang dari diri saya sendiri dulu.. dengan demikian setidaknya saya mengurangi 1 orang yg ikut serta berantem dan debat kusir berkepanjangan seperti ini
KORPUS Apa Kabar??? Pertama saya masuk IPB, saya mau masuk Korpus. Karena menyebarkan info2 terkait apa yg terjadi di IPB… Tidak MEMIHAK manapun.. Independent… Tapi.. Saya KECEWA… Kenapa jadi Mihak yang SALAH…? Bukan kali ini aja, tapi sudah beberpa kali saya perhatikan… ADa Apakah Gerangan??? APakah Persoalan Ideologis, atau ada orang dalam yg menyetir KORPUS??? Mana itu KEJUJURAN bro?? #Ayo Jujur #tuntut kemurnian KORPUS #Jgn Mau di Tunggangi
salam semuanya. saya adalah pimpinan korpus tahun lalu, 2012. berikut tanggapan saya pribadi, bukan tanggapan korpus secara resmi.
saya ingin menanggapi persoalan #ayojujur #tuntutkemurniankorpus atau tanda pager yang sekarang lagi (mau) jadi fenomenal.
tanggapannya sederhana. kami tidak kiri dan kanan. ketika kanan sedang berkuasa dan berlaku sedemikian rupa, kami menulis, menggambar, atau apalah sedemikian rupa. ketika kiri sedang berkuasa dan berlaku sedemikian rupa, kami menulis, menggambar, atau apalah sedemikian rupa pun.
sekali lagi, kami tidak kiri dan kanan. kami tidak buta, tuli, dan bisu. kami korpus. kami tidak kiri dan kanan.
(kami=korpus)
terima kasih atas masukannya dari akun yang namanya diperlihatkan.
omong-omong, saya bisa menjelaskan bagaimana karikatur itu benar–setidaknya saya rasakan tahun lalu. jika ada waktu, saya dengan senang hati dapat menjelaskannya dalam forum tatap muka.
saya andino, mantan ketua DPM fateta tahun 2011/2012
kayanya saya ga pernah mencoba untuk jadi diktator selama bekerja di dpm fateta, terlepas dpm mana yang dimaksud sama pembuat gambar.
mahasiswa pun sepertinya udah jengah, lelah, ngeliat perseteruan elit diatas. kita semua paham kali ya, LK butuh solusi supaya fungsi pelayanan bisa dirasakan manfaatnya sama mahasiswa.
sayang sekali, saya rasa sepakat sama pendapat diatas, korpus harusnya lebih solutif, bukan provokativ, memperkeruh suasana akhir-akhir ini.
apapun maksud korpus mari kita telaah lebih dalam kenyataannya yang terjadi di lapang. emang ni gambar frontal banget. tapi mudah-mudahan postingan bukan karena keberpihakan pada salah satu kubu, tapi demi kepentingan seluruh civitas di IPB.
semoga Allah memaafkan kita dari komentar yang berbasis emosi dan hawa nafsu semata. Amin Cornell/H54109001
Assalamu’alaikum. maaf, meskipun sudah tahu tentang Kebebasan Pers, apakah sahabat-sahabat korpus sudah membaca dan memahami Kode Etik Jurnalistik?? hehe.. salam. 🙂
sebagai orang yg dulu pernah terlibat di keduanya, melihat kejadian ini rasanya sedih.. Dalam menyimpulkan sesuatu, sbaiknya simpulkan saja yang diketahui, bukan menyimpulkan 100 data dengan tau 1 data saja. tidak sepenuhnya kesal karena dpm dan ukm sudah menjalin hubungan kelembagaan sejak dulu. mungkin ini salah satu curahan korpus tapi dpm sebisa mungkin mengikutsertakan seluruh mahasiswa dalam membuat kebijakan, salah satunya kegiatan “hearing” (dengar pendapat dan aspirasi) dari teman2 selain dpm. Semoga ini bisa jadi bahan perbaikan untuk kedepannya.
Belum cukup dengan di-tariknya Koran Kampus pada saat MPKMB, Koran Kampus seolah-olah beritikad untuk memperkuat KE-TIDAK-BAGUSAN-NYA dalam memuat berita dengan mengeluarkan karikatur ini.
Sayang sekali jika Koran Kampus menyamakan diri dengan media masa di Indonesia karena kebanyakan media masa saat ini DIBELAKANGI oleh oknum-oknum. APAKAH KORPUS JUGA DIBELAKANGI oleh oknum-oknum jika berani menyamakan diri dengan media di Indonesia? Semoga tidak, saya mencoba berprasangka baik dengan Koran Kampus. Semoga prasangka baik juga dibalas dengan itikad baik dr Koran Kampus itu sendiri.
Jadilah media yang bersifat objektif, solutif, dan informatif.
Ada buku yang tidak mencantumkan nama penulisnya, shg buku tersebut dikatakan anonim. Daftar pustaka di Indonesia atau di dunia sekalipun bukan hanya berpatok pada satu aturan. Aturan anonim diperbolehkan pada salah satu daftar pustaka.
Jika yang berkata “dapus aja ngga boleh anonim” adalah anak KorPus, anak tersebut belum mengetahui kepenulisan dengan baik. Semoga tidak berarti demikian untuk seluruh anak KorPus.
Pun yang menggunakan anonim dalam akun ini, bisa jadi tidak mempunyai akun-akun lain yang turut menjadi pilihan. Hargai setiap pendapat tanpa mengenal subyek.
Kelemahan mahasiswa adalah hanya berargumen, padahal tidak melibatkan data dan fakta. BE WISE!
Media di Indonesia yang tidak dibelakangi namun berani mengeluarkan karikatur seperti ini, akan menyertakan data dan fakta. Yang dilakukan KorPus saat ini seolah-olah hanya memperkeruh suasana. Tidak cerdas.
SELAMAT MALAM TEMAN-TEMAN YANG KATANYA “MAHASISWA IPB”. KENAPA TEMAN2 MEMOSTING KATA-KATA KASAR UNTUK MENUNJUKKAN KETIDAK SETUJUAN? TEMAN-TEMAN BISA MENGGUNAKAN KALIMAT YANG LEBIH SOPAN. INGAT KITA ADALAH MAHASISWA. MEMANG KARIKATUR INI SALAH KARENA MEMBERI KESAN PROVOKATOR TAPI KITA TIDAK BERHAK MENGHAKIMI KORPUS ATAU PUN MENGGUNAKAN KATA-KATA TIDAK SOPAN UNTUK MENEGUR PIHAK KORPUS. BUKALAH MATA DAN BERCERMINLAH, KITA INI MAHASISWA. DIKULIAHKAN UNTUK MENJADI MANUSIA YANG TAHU SOPAN SANTUN. AYO JAGA KATA-KATA YAH.
aneh ya, disindir sebagai “diktator”, bukannya nunjukin kalo sindiran itu salah, malah bikin surat gugatan untuk menghapus postingan sindiran tersebut dan nyuruh minta maaf. sikap yg sangat diktatoris…
Satu hal, sebagai jurnalis/kartunis dsb sebaiknya berfikir dua kali dalam membuat dan memposting sesuatu. Jangan jadikan karya kita saat ini menjadi sesuatu hal yang kita sesali nantinya. Media yang baik adalah media yang netral, apalagi dalam situasi saat ini. Harusnya korpus mendirikan citra positif ke tmn2 mhs. Sebaiknya ini dihapus saja, kita ini seharusnya menyatukan, bukan semakin memecah belah. Makian sebaiknya tidak dibalas dgn makian, kita ini bukan seorang tukang kutuk, tetapi rahmat…
“FAHUTAN…. ASIK…!!! KAMI SELURUH ANAK FAHUTAN IPB SANGAT KECEWA DENGAN SIKAP KORAN KAMPUS..!!!! RIMBA CADAS MENUNTUT KORAN KAMPUS AGAR MEMINTA MAAF KEPADA DPM…!!!”
saya selaku ketua RIMBA CADAS, tidak pernah “MENUNTUT” ataupun membahas permasalahan ini sebelumnya. Mohon kepada pihak yang sudah membuat statement ini segera menarik lagi kalimat tersebut.
Terima Kasih
SALAM SATU TEKAD, SATU KORSA, SATU FAHUTAN. ASIK!!!
salam Rimbawan!!!! saya ingin mengklarifikasi, tidak ada obrolan atau kesepakatan dari Fahutan atau yang mengatasnamakan Fahutan yang menyatakan bahwa “Fahutan kecewa dengan sikap Korpus” yang menyatakan itu hanya oknum mahasiswa itu sendiri yang mengatasnamakan Fahutan. tolong bagi siapapun mahasiswa Fahutan jangan membawa-bawa nama Lembaga Fahutan untuk “kepentingan-Keberpihakan anda”
era demokrasi adalah era kebersamaan. sekali lagi, saya selaku mahasiswa Fahutan beserta beberapa mahasiswa kehutanan semester 3-7 tidak sepakat dengan pernyataan saudara-i ku dari fahutan yang mengkomen mengatasnamakan Fahutan. terima kasih…. ttd ahmad arief Hilman E46
Apa isi berita yang diterbitkan oleh suatu media mencerminkan orang2 yang ada di dalam media itu sendiri.. ^^ be slow and save teman2,, diskusikanlah ganjalan yang ada dengan baik. Jika apa yang ingin kalian sampaikan itu baik dan benar adanya insyaAllah juga akan ditindaklanjuti, tapi jika yang ingin kalian sampaikan itu dalam tanda kutip, pastinya juga tidak mungkin ditindaklanjuti. yang kalah itu tidak selamanya salah dan yang menang itu tidak selamanya benar.. Open mind.. ^^
Sebagai mahasiswa yang sudah dididik 6 tahun SD 3 tahun SMP 3 tahun SMA + 3-4 tahun (bahkan lebih) kuliah harusnya sudah tau mana yang baik dan buruk, sudah bisa berkomentar dengan etika yang benar.
Tolong lah sebagai mahasiswa bisa berpikir cerdas. Anarkis itu jangan dijadikan tren. Jelas bagaimana kerusuhan saat unjuk rasa bisa marak di Indonesia, sang kaum intelektual saja berkoar dengan bahasa yang kurang enak dibaca. lihat komen di atas2 tak ubahnya melihat anak SD main olok, tidak ada manner dan kebahasaan yang pantas. Belum lagi saya tahu beberapa yang bersangkutan dan posisinya di kampus dan ekstra kampus. Cukup kecewa.
Tidak suka dengan sikap korpus ataupun kartunis, silahkan layangkan surat, adakan forum. Gunakan bahasa yang pantas.
Saya tidak pernah pro BEM/DPM selama saya kuliah, dengan track record lembaga2 tersebut yang saya tau sendiri seperti apa, belum lagi dengan isu saat ini. Tapi tidak pernah saya menyampaikan aspirasi dengan cara anarkis dan tidak sopan. Saya rasa rekan2 mahasiswa yang berkomentar di atas juga patut berlaku sopan menyampaikan aspirasinya ke korpus.
Yang membedakan kita dengan mereka di jalanan bukan pakaian dan potongan rambut, tapi bagaimana kita bisa berpikir intelek dan menggunakan akal sehat dalam menyelesaikan masalah. IPB tahun2 ke depan ada ditangan kalian. mau bakar IPB atau mau kritisi dengan akal sehat?
buat yang ngehujat korpus so apa bedanya kalian?kalian menghujat korpus itu bodoh,g laku,pengen eksis,provokator dan bla,bla,bla lah……. apa dengan kalimat yang begitu kalian mencerminkan seorang akademisi? ataukah hanya ingin mengalihkan topik sebenarnya yang ada atau,ah tak taulah itu urusan kalian.yang pasti “BENAR” akan tetap dan selalu BENAR
Hmm, adik adik yang baik, udahan kali ya ributnya. Kalo memang korpus itu mau jadi media yang independen, ya mungkin karikatur yang seperti ini sah sah aja. Tapi adik2 yang cerdas, korpus itu lembaga kemahasiswaan loh. Tugasnya memberi informasi, bukan provokasi. Saya pribadi setuju kalau pihak korpus meminta maaf dan menghapus karikatur ini. Itu bukti kalo korpus adalah LK yang profesional,netral, dan independen. Cukup sudah kesalahan2 fatal yang pernah dibuat di tahun2 sebelumnya (gak usah disebutin ya. LK kan juga isinya manusia, pernah salah).
Buat yang pro DPM. santai aja. Saya yakin yang ngeluarin kata2 kasar tak bernama itu bukan anak2 DPM, tetapi justru orang2 yang ingin menjatuhkan DPM. Bersikap bijaklah, buktikan kalau teman2 DPM bukan diktator.
ayo..ayo..belajar buat UAS bagi yang melaksanakan. ^^
kenapa mesti marah ke korpus hanya dengan karikatur kaya gini? yaelah singkatan DPM emangnya cuma punya Dewan Perwakilan Mahasiswa? ge-er banget sih?
tuh di media informasi lain juga banyak “DPM-DPM” lainnya, silahkan gugling aja. terus apa mau protes-protes juga? sensitif amat!
merasa terprovokasi apa memang kita gampang diprovokasi? introspeksi diri dulu aja. malu bero sama umur!
saran buat koran kampus : guyonan politik seputar kampus diperbanyak lagi aja, candaan yang kaya gini nih yang bisa bikin kita banyak-banyak introspeksi.
ini sudah 2015 kan yah, kok masih ada yah karikatur ini? Ini emang sengaja ga dihapus sama adminnya atau gimana sih? Regulasi korpus gimana yah? aneh deh, berita kayak gini masih ada saja, maksudnya apa coba dengan karikatur tersebut? Ga malu apa bila kesebar ke masyarakat luas dan menimbulkan pertanyaan lain ttg karikatur tersebut?
sudah mau 2016 .. dan mulai OR ,, tapi kenapa Karikatur ini masih ada .. sengaja ? … KORPUS berpihak
yah kalo gitu jangan jadi KORPUS deh jadi tv *ne aja
Lebay benar karikatur ini.. ckck
Ini Koran Kampus IPB kan ya? berarti memuat dam memposting seputar yang terjadi di dalam IPB ya?
waw, hebat sekali itu ada “DPM” DIktator Perwakilan Mahasiswa? lembaga apa ya itu?
Wah ada lembaga baru ya, baru tau saya…
Koran kampus bukannya seharusnya menjadi media informasi ya? bukannya malah menjadi media provokasi? jujur saya kecewa sekali korpus itu seharusnya netral dan objektif. TIDAK SEPERTI INI !
Ini cari SENSASI atau cari KONTROVERSI dengan memanfaatkan momentum panasnya KM IPB????????
ckckckckc *ngelus dada..
respect saya hilang euy ngelihat kinerja korpus yang seperti ini..
Ngk ada bedanya sama media-media yang ada di negara KITA..
BUKAN membela yang BENAR atau bersikap NETRAL,, malah MUNGKIN membela yang BAYAR atau mendukung yang DIKENAL..
Brother, kalau bikin karikatur yang objektive dan mendidik ya. Kasihan Mahasiswa IPB jadi korban media akhir2 ini..
Hmmm… Ini nih yg dring mengakibatkan prpecahan.. Korpus itu bkan media profokasi bung.. Cbalah brfikir dri brbagai sisi.. Cbalah brikan informasi yg lbih cerdas lg, jgn membodoh-bodohi mahasiswa.
loh, saya kira koran kampus itu memang murni menginformasikan berita2 hot yg ada di ipb saja,,, tp kenapa karikatur ini kesannya jadi memojokkan km ipb seperti ini?
aneh…
DPM KM IPB merupakan dewan legislatif teladan berbagai institusi. mahasiswa yang baik akan saling menghargai, bukan saling sikut dan menjatuhkan demi kepentingan yang dianggap abstrak dan kurang menjamin tabilitas institusi. yuk kita dukung pelantikan KM untuk IPB lebih stabil dan pelayanan dapat segera dilaksanakan, mengingat hampir menginjak semester genap. pelayanan harus segera dilaksanakan. kasihan para mahasiswa, sdah memberikan aspirasinya dengan baik malah dihalang-halangi pelayannannya dengan gagalnya pelantikan kemarin.
Waduh,,kenapa jadi begini??? Korpus kan media kampus,harusnya netral dan tidak mendiskriditkan 1 pihak. Kalo begini dimana netralitasnya????
Kmarin saat pelantikan yg tertunda, perwakilan korpus bilang, “cobalah untuk bersikap sesuai realita, bukan karena dia teman gw atau musuh gw…bla..bla…bla…” tpi apa ? Omong kosong. Sama aja kalian tak beres. Maaf bila terlalu kasar. Seharusnya korpus bisa kasi solusi ini malah memperburuk situasi. Paraaaaaaahhhhhh
asem banget nih korpus tolol banget…. ini malah manas2in kampus bikin tambah g stabil kaya media2 sekarang yang memang mengarahkan ke arah pembodohan publik…. sory to say…. anak2 korpus BODOH TUKANG KOMPOR2IN KE ARAH YG G BAIK. TOLOL….!!!!!!!
gw sebenarnya hanya rakyat jelata yang g tau apa2….. yang gw mau semua kondusif dan mari untuk saling melayani..sebentar lagi pergantian semester banyak teman gw yang kekurangan dan sulit untuk membayar plese korpus pikir dong jangan tambah memperkeruh suasana…. ckckckckckc
siapa sih yang buat karikatur ini??
Korpus itu media masa apa profokator sih?
KORPUS kepanjangan dari koran pengen mampus….. hehehehehehehe
Korpus = Koran Pembodohan Kampus
korpus sama dengan kompor kampus….. hahahahahaha…….
mungkin karena korpus g populer ya… jadi korpus cari sensasii… cupu banget sih…hahahahaha
korpus sama dengan koran pembelah kampus….hahahahaha…….
koran kompor kampus (korpus)
koran g laku…..
koran g jelas…..
apalagi y?????
🙂
Punten, karikatur ini sebaiknya dihapus saja karena terkesan tidak netral dan memojokkan pihak lain. KORPUS seharusnya bisa jadi media yang informatif dan solutif, bukan provokatif agar tujuan bersama membangun IPB yang lebih baik bisa dicapai.
Kita sudah bosan dengan perpecahan elit mahasiswa ini. Masyarakat butuh aksi nyata kita di luar sana.
Terimakasih,
Semoga KORPUS bisa lebih baik.
elangfajar
Wah keren….gara2 gak laku ya…bodoh bangat sih nyari2 sensasi…hati-hati dong kalau mau publis sesuatu…Korpus= Koran Cupu Kampus…..hahahaha…
KORPUS Dengan Pena Menjerat Berita Meracuni Dunia
Dibayar berapa sih posting gambar ga jelas gini?
follow me @randyalfatih
hehehehehehehehe
ini yang dituduh dpm semua ya….
mana suaranya anak dpm ?????? bener g tuh… kalian2 udah capek2 melayani ditudh kaya gitu….
ckckckckckckc
baikot korpus….bakar korpus..bungkus korpus buat bungkus gorengan…hahahah
Korpus Bubarrrrrrr
ini kenapa ya? ckckck
ada masalah dengan DPM?
kontroversi sekali, be the right way! jangan disetir dengan keadaan, jurnalistik harus netral..
kalo kayak gini, berdoa sajalah saya, semoga Korpus segera mendapat jalan yang lurus.. aamiin
ayo temen2 mahasiswa ikutan berdoa 🙂
INI LAGI”GAMBAR” YG MEMPERKERUH SUASANA.
INI KORPUS CUMA CARI SENSASI KARENA GAK LARIS ATO GIMANA????
KALO GAK LARIS MENDING BUAT BUNGKUS GORENGAN ABANG2 GORENGAN DI BARA ATO DIBAGI – BAGIIN KE ORANG2 LANSIA DEH!!!!
GAK USAH CARI2 MASALAH DEH!!!!
waduhhh waduhhh waduhhh…
mungin anda bakal berdalih kebebasan ber pendapat, pers dsb yang saya gak terlalu perhatikan..
sangat disayang kan saja .. jika memang ini hanya sensasi pers..
karena saya pikir korpus dapat berperan sebagai penyokong informasi khususnya dalam kampus
ditengah2 kisruh kampus, ini malah sengaja menampilkan hal semacam ini
KECEWA ANE GAN !!?!
ini yang buat “GAK MINAT” klarivikasi ya ????
TOLOL YA KAMU?
korpus, bagaimana pandanganmu untuk pihak yang satunya?
#gambar ini condong ke ekstrim kiri..
untuk korpus, mohon jadilah media yang netral, yang menjunjung tinggi kebebasan pers. tidak disetir oleh pihak manapun dengan kepentingan tertentu.
HEY!!
mana nich suaranya PIMPINAN KORPUS atau “YANG BIKIN GAMBAR INI”
PENGEN PECAH YA KEPALA LOE!!!!!
jujur jika ini tentang sensasi pers..
korpus tragis ya ? …
yang udah baca JANGAN ADA PUBLIKASI DILUAR BIAR SENSASINYA GAK LAKU BOI !!
Istighfar korpus.
Segerakarikaturnya dihapus.
Kalau gak ntar keberadaannya di kampus bakal pupus.
atau..pus pus pus
penghinaan parah ini woy, cari masalah ya boy, udah kampus ga tenang malah lo tambah provokasi biar tambah panas ya…
lo provokasi kita juga bisa provokasi teman2 buat ga beli koran lo buat ga dengerin lo buat ngerobek-robek koran lo…
bener-bener cari masalah, koran ga laku aja cari-cari masalah
kalo koran lu terbit dan ada gambar ininya gw bakar koran lo didepan sekret lo
HAPUS GA WOY…..
katakan benar jika itu benar dan katakan salah jika itu salah.
wah lucu ya, ketika menuntut untuk profesional. tapi kok saya tidak melihat itu pada korpus. saya paham sekali anda begitu paham dengan jurnalistik (netral dan tidak berpihak. smoga bisa menjadi medai yg mencerdaskan, bukan sebaliknya.
mulai sekarang manfaatkan koran kampus untuk lebih bermanfaat !! 😉
*BUNGKUS GORENGAN !!
bukan bermaksud untuk memojokkan korpus nih ya………..
tapi sayang seribu sayang bahkan sejuta sayang kalo sampe baru level kampus aja udah kayak begini…
katanya mahasiswa.. ya harus bisa mikir,
jurur.. karikatur tadi BENAR-BENAR TELAH MEMBUKTIKAN KALAU KORPUS BELUM BISA PROFESIONAL.. bikin kecewa
wah, generasi pers Indonesia modelnya kayak begini.. gimana mau jadi lebih baik..
saya KAGET ngliatnya.. ngenessss
mimin tanggung jawabnya bisa apa sih ??? kaya dewa amat pernyataannya.. kaya komen2 diatas,, pasti ngungkit kebebasan pers dsb .. ahahaha
kunjunga webnya banyak ya??? hahaha SELAMAT !!!
Demi Allah, saya ga ngerti jalan pikiran anda. KORPUS sebagai bagian dari Lembaga Kemahasiswaan IPB kok bisa-bisanya membuat karikatur sampah seperti ini. Harusnya anda lebih tau dimana posisi anda. Harus NETRAL. Anda mahasiswa bukan? Dibayar berapa sih buat nampilin gambar kaya gini?Jangan dikira posisi sbg anggota KORPUS tidak ada pertanggungjawabannya ya. Jangan sampai setelah ini KORPUS yang bakal jadi sasaran aksi mahasiswa lantaran tidak becus mengelola isu2 kemahasiswaan dengan baik.Bukan memberi pencerdasan tapi malah pembodohan.
Silahkan dihapus postingan ini. Sebelum kami benar2 menggugat KORPUS. Terimakasih
Bacot sudah jelas- jelas juga… (Yang SUPERNOVA kok ndak diplesetin sekalian) SUPERNOAH gaet KORPUS, biar lebih menarik massa.
sbenernya mana sih buktinya DPM itu diktator???
klo gk bisa membuktikan jgn membuat sikap gitu dong..
silakan saja membrikan sudut pandang,, tapi alngkah baiknya kelayakan untuk tetap memberikan judul itu dipertimbangkan.
baru cover pun efeknya seperti ini, apa lagi kalau dilanjutkan.
jika melihat kondisi kampus sekarang, saya akan tetap berkesimpulan bahwa korpus adalah lembaga yang profokatif, berat sebelah dalam menentukan sudut pandang dan tidak memperhatikan efek berita terhadap kebaikan kampus
saya anak DPM dan saya bukan diktator
Jika tidak dihapus, bersiap saja untuk menerima tuntutan dari DPM se IPB,, tidak hanya DPM tapi semua elemen yang punya kedewasaan fikiran dan kedewasaan hati pun akan menggugat
Dengan Pena Menjerat Berita Racuni Dunia
gini aja daripada mahasiswa pada protes lebih baik dihapus aja boy…
soalnya kami melihat cenderung ke arah keberpihakan…
kami ga peduli soal undang-undang apalah itu, keberpihakan atau sudut pandang atau apalah namanya….
ini masalah opini publik yang terbentuk…
kalau mau bikin karikatur yang netral lebih baik sidangnya aja yang dijadikan karikatur bukan lembaganya
waduhhh,,, haruskah demikian ??
FAHUTAN…. ASIK…!!!
KAMI SELURUH ANAK FAHUTAN IPB SANGAT KECEWA DENGAN SIKAP KORAN KAMPUS..!!!!
RIMBA CADAS MENUNTUT KORAN KAMPUS AGAR MEMINTA MAAF KEPADA DPM…!!!
Sedikit kaget dengan ini. Ya memang sebagai pers punya hak sudut pandang. Namun, sudut pandang yang cerdas dan tidak memprovokasi. Ayo dipelajari kembali menjadi jurnalis yang baik 🙂
wa alaikumussalam warrahatullah wabarakatuh, saudara Abdurrahman fathony syaukat…
maaf sebelumnya, kami boleh meminta tolong kepada pihak KORPUS menghapus atau mengganti karrikatur tersebut dengan karrikatur yang lebih mencerdaskan mahasiswa? DPM KM IPB tidak sepenuhnya otoriter, justru selama ini DPM KM IPB melaksanakan tupoksinya secara benar, sehingga menjadi dewan legislatif percontoha berbagai institusi. saya bersyukur memiliki dewan legislatif yang dijadikan percontohan tersebut terbukti secara konkrit bahwa mereka sama sekali tidak sesuai dengan apa yang dituliskan dalam karrikatur tersebut. mohon kenetralannya dan keobyektifannya. kami percaya, Anda paham maksud kami. bukan menghapus, tapi mengganti. Pers akan tetap diberi kebebasan selama ia tidak mencederai sebagian besar rakyatnya (dalam hal ini mahasiswa IPB)
Terimaksih atas perhatiannya terhadap isu kampus akhir-akhir ini.
Uswatun Annisa’ ITK48
Hayoo udah pada pernah liat karikatur2 di koran-koran nasional belum? hehehe kalau yang udah sering lihat mah pasti paham maksud dari karikatur itu apa.
simpelnya gini aja sih. contoh:
kalau ada karikatur/ komik di koran tentang DPR, Dewan Pemakan-uang Rakyat. Terus DPR protes marah2 gitu? Enggak kan hehehe.
Karikatur tsb samasekali enggak menunjukkan keberpihakan. Menurut gue itu biasa aja kok ^^
Yuk wudhu dulu yang muslim biar kata-kata yang keluar dari mulut, atau ketikan tangan bisa terkontrol. Kelihatan loh komentar orang yg berpendidikan dengan yang tidak 😉
Peace, love, and gauuul. ._.v
Barang kali begini ya Pihak KOrpus yang kami hormati..
terkadang orang itu menarik kesimpulan dari kesan pertama..
apalagi itu karikatur dijadikan cover,,
tolong lah.. jangan ada kata2 sekedar COVER SAJA.. Justru karena itu cover makannya itu sangat riskan.. nah lho.. buktinya banyak yang protes kan??
masa iya sih redaksi korpus yang katanya TERKENAL PINTER2, nggak bisa memeperkirakan akibatnya..
terus apa yang bisa dilakukan korpus atas persepsi yang salah dikalangan mahasiswa??
tanggung jawab bagaimana yang dimaksud?
cem bener kalian semuaaaa
ASUUUUUUUUUUU
DPM bukan DPR,,,
Kenapa DPR tak pernah protes saat ada plesetan Dewan Pemakan Uang rakyat?
ya karena image mereka sudah seperti itu.. itu sudah umum dan biasa dan sudah banyak kasus yang menunjukannya?
tapi mas anonim kasus ini beda,,,
ini karikatur yang efeknya menimbulkan opini publik bukan menarik kesimpulan dari opini publik yang telah ada
karikatur doang diributin. biasa aja napah men.
keliatan amat takutnya kalo ilang popularitas ckck pejabat kampus. rempong yeuuuh.
gua sebagai rakyat jelata cuma mau nyampein pesen singkat aja: yo belajar yo mau uas yo.
Bener, bener, menurut gw sih ini biasa aja. Biasa banget. Terlalu biasa untuk dimaki, dicaci, atau disumpahserapahi.
Menurut gw ya, liat ini justru jadi mikir-mikir sama org yang komennya “KOTOR” dan nggak edukatif. Dan, bertanya-tanya, ini yang komen well educated kah? Gampang abis terprovokasi, gampang panas, dan sebagian juga kelihatan jarang obrak-abrik koran nasional untuk lihat isinya, khususnya Tempo.
Guys, media itu INDEPENDEN. Bukan, NETRAL. Beda loh! Memang harus berimbang. Tapi, kalau ada yang disudutkan. Balaslah dengan tulisan via media yang sama, dengan bahasa yang lebih edukatif. Anda yang tersudutkan punya hak jawab. Jangan memperlihatkan kebodohan/ketidakterdidiknya anda lewat komentar-komentar semacam ini. Apalagi itu Pimpinan Umumnya sudah angkat bicara.
So, silahkan berpikir sejenak. Isu-isu, bahkan gosip, belum tentu salah, bahkan infotainmen sekalipun memiliki penciuman isu yang lebih tajam. Namun, ada isu, juga harus dikonfirmasi. Cerdaslah wahai komentator dan jurnalisnya.
Wassalam,
komen yang bagus,,setuju sama yang di atas,,,yo belajar UAS.
Situasi di kampus lagi panas ini, jng diperparah dengan adanya karikatur yang ambigu begini. Mending korpus posting tentang isu2 kampus yang kini lg panas tapi tetep dng bahasa yang halus dan mengajak pembaca untuk tidak memihak. tiap orang memang punya cara pandang sendiri tapi untuk suatu media jika mengedepankan cara pandang pribadi saya rasa kurang etis ini teh. Kalau mau kejadian seperti di MetroTV atau TvOne silahkan aja. Lama2 orang akan malas juga menyimak media yang memaparkan berita yang memihak. Ya salam . . .
Hidup Korpus….Hidup Korpus…Hidup Korpus…
jaga lisannya akang-akang,,abi teh isin ningali tulisan anu arageung bari kirang sae teh,jiga sanes ka rerencangan wae,,ih sieun abi mah..
iya sih menurut gua karikaturnya normal2 aja kok. gua justru heran sama orang2 yg pada komentar memperdebatkan wakakak.
ada yg sok bela kebenaran tapi bahasa kagak berpendidikan. itu justru bikin gue ilfeel LOL.
kea hidup lo nggak ada urusan lain aja masbroh.
yoi haha BELAJAR BUAT UAS WOOOY
mungkin sekedar karikatur,,
mungkin saya takut kehilangan popularitas, tapi saya jauh lebih takut melanggar janji untuk menjaga nama baik DPM,,
Walau DPM mungkin hal yang kecil, tapi orang yang tidak bisa melindungi hal kecil saat ini tak membicarakan hal di masadepan
iussese 2010
Brother Sister semua, mari kita semua berpikir tenang, jangan sampai hal-hal seperti ini membuat perpecahan diantara kita keluarga mahasiswa IPB. Saya pribadi sebagai rakyat jelata IPB bangga dan puas dengan kerja keras DPM menyejahterakan IPB selama ini, saya juga bangga dan puas dengan kinerja Koran Kampus menjadi media informasi di kampus kita ini.
pernah denger orang ngomong ‘kalau membaca berita, jangan ditelan mentah-mentah’ ?
yang pinter pasti ngarti dan kaga ribut.
insyaAllah ketikan ini terkontrol..
kenapa di koran nasional ada gambar kayak gitu?? karena ada sebagian DPR yang memang memakan uang rakyat.. dan ada buktinya yang kuantitatif..
nah, permasalahnnya kalau ternyata DPM KM tidak diktator?apa buktinya? adakah data yang mendukung?
itu namanya opini yang beredar bisa jatohnya fitnah,,
hati-hati lho sama yang namanya fitnah, meskipun kita tidak berniat memfitnah, tapi kalo persepsi publik salah, sama aja kan ya?hehehe
assalamualaikum.
saya sebagai mahasiswi biasa heran sekali mengapa hal ini harus diributkan? mungkin saya memang bukan orang pers atau para petinggi kampus yang punya jabatan. tapi saya cukup peduli dengan kampus tanpa harus ikut terlibat dalam politik seperti ini. saya rasa tidak ada yang perlu diributkan dengan karikatur ini. anggap saja kritikan.
atau sederhananya, di dunia ini nggak ada yang sempurna. baik dpm, bem, mpm, korpus, maupun ukm2 lain. kenapa harus merasa paling benar dan paling hebat? kesempurnaan hanya milik Allah. istighfar teman-temanku.
terimakasih sebelumnya. 🙂
lucu yaw. manusia-manusia.
perang komentar seperti ini yang menjadi alasan saya tidak suka atau tertarik dengan politik sejak pertama kali jadi mahasiswa.
“they say if you wanna change the world, go into politic. i say, be an entrepreneur” – diana rikasari.
setuju sama komen diatas gua, daripada ribut lebih baik kita jadi entrepreneur, eh maksudnya saling memaafkan toh kesempurnaan hanya milik Tuhan semata.
BELAJAR UAS WOY, BELAJAR UAS WOY, BELAJAR UAS WOY……………Jangan pada ribut
hehe..
baru pernah liat gue korpus dibanjiri komen.. hahaa
gue juga orang yang nggak tau apa2 sih..cuman orang iseng.
sekarang puas deh korpusnya tuh, larrriiss..
tapi kalo gue sebagai orang umum nih ya, ngeliat cover yang begitu jujur yang ada dipikiran gue sih terlintas itu sebagai tudingan gitu bahwa DPM itu diktator, bagusnya jangan jadi cover kali ya.. atau malah nggak usah ada aja tuh karikatur.. lagian kao dilihat dari bentuknya sih jujur itu gambar karikaturnya jelek .. kaku gitu sih.. gue kurang suka itu gambar..
ganti aja deh ama yang lebih bagus.. atau, kalo mau bikin karikatur hubungi gue aja gimana?? hahaa,
saya sebagai orang yang tidak memiliki kepentingan apa-apa cuma ingin berkomentar, saya rasa yang membuat kartun ini merasa bahwa mahasiswa IPB sudah cukup paham mengenai kasus ini dan memahami arti karikatur.
namun yang sangat disayangkan, saya justru kecewa dengan komentar-komentar yang berada diatas-atas yang menggunakan kata-kata tidak layak ucap. hal tersebut justru menunjukkan bahwa mereka tidak cukup cerdas untuk membela sesuatu yang mereka anggap benar.
terlepas dari itu semua, saya ucapkan terimakasih. semoga IPB makin jaya.
OH IYA SAMPE LUPAAA GUAA..
kita harus belajar untuk UAS teman-teman..
UAS UAS UAS UAS..
Gua yang tadi komen diatas ampe terpesona ngeliat orang-orang pade ribut..
yuk sekarang kita sama2 ngrasa salah dan perbaiki diri, kalo semua ngrasa bener nggak akan ade ujungnye.
nah.. karena besok gua ada UP, jadi sekarang gua harus tidur.. terimakasih
aduh gileee..
ini media pencerdasan apa provokasi sih sebenernya? *ngelus dada
ayolah, bung! media itu harusnya netral, jangan ngeracunin otak mahasiswa kaya gini. kok jadi gak cerdas amat ya????????
ini mah malah bikin masalah tambah runyam. hadeuh, gak independent nih!
kecewa parah gue!!! mending sekalian gue baca koran pos kota ginian mah. sama sama murah tapi independent!
kayaknya ini komen2 bakal masuk rekor nih..
waah hebat..
selamat ya koran kampus..
hebat hebat hebat..!!
Koran kampus berkata :
“akhirnya ada yang muji gua juga”
hee
bapak-bapak, ibu-ibu,
gua kaga ngerti nih. mau korpus, dpm, bem, mpm, atau apalah semelekete. kaga ngaruh semua buat gua -_- persetan lah memperjuangkan ini itu.
hidup apatis!
Semoga LAku korannya ya…
Biar bisa cepat kaya dan ga usah jualan koran lagi…
Saya sudah membaca semua komen diatas..
yang bilang korpus gak netral emang nggak bisa di salahkan..
tapi alangkah bainya ya sodara-sodara kalau penyampaiannya juga dilakukan secara profesional..
ngerti ya maksud saya..
udah,, sekarang kita sama2 istighfar deh ya.. saya mohon setelah ini jangan ada lagi yang komen dengan tidak pantes.. tolong yang santun.. tunjukkan kalau kita ini orang berpendidikan,,
miungkin karena ini juga Indonesia terkenal sebagai negara yang suka rusuh..
media pers maupun persnya sendiri, yuk mari, sama2 belajar jadi lebih profesional..
SAYA TERINGAT DENGAN “TEMPO” KALA ORDE BARU. DIBREDEL, DISUDUTKAN, KARENA SERING MENYUARAKAN APA YANG DIANGGAP MELAWAN “REZIM” SAAT ITU.
TAPI HINGGA WAKTUNYA TIBA, SEJARAH MEMBUKTIKAN, “TEMPO” SALAH SATU MEDIA PALING AKURAT.
TETAP SEMANGAT KORPUS. JURNALISME ADA ATURAN-NYA. “GUGATAN” PUN HARUS ADA BUKTI-NYA. BERITA ADALAH TENTANG KEBENARAN, BUKAN TENTANG “LIKE/DISLIKE”….
bismillah…
karikatur diatas lebih baik dihapus atau diganti agar tidak memperkeruh keadaan. terima kasih…
Mulai pada nongol nih para konco-konco “koran bungkus gorengan yang ga populer terus nyari popularitas dengan ngeluarin berita gak berkualitas” (baca: korpus). Dari tadi kemana aja? baru berani keluar setelah ngira yg ga suka sama karikatur itu pada tidur, takut ya?
Harusnya kalo mau klarifikasi pas lagi ramenya tadi, konyol banget sih.
Gua akui deh, ntah lu semua itu penakut atau (so’) pandai memanfaatkan moment, yg jelas lu telah berhasil ningkatin rate web lu dengan pemberitaan-pemberitaan konyol kaya gini.selamat ya, semoga nanti rating webnya yg sudah banyak dg sarang laba2 ini bisa naik dengan berita berkualitas,
gua tidur dulu cing, silkan lu komen lagi, org2 yg benci gambar ini udh tidur ko, dripada nanti kesiangan org2 nya udh pada bangun dan lu ga berani komen lagi,
gua berharap koran laku bisa laku deh.
Semangat korpus ! Tiap kali lu cetak, gue tetap beli. Gue kangen lu justru nih.tapi kangen gue udah terobati lah dengan ini.
JURNALIS memang harus berani bersuara! Ga perlu terlalu memikirkan komentar-komentar yang mendukung pihak-pihak tertentu. Jalankan saja yang menurut korpus itu benar. Gue percaya. Ini cuma shock therapi buat masyarakat IPB. yaaaa yang biasanya tenang dan ga ada yang berani bersuara.
Saya heran kenapa ya, klo STATEMENT SARA saat Natal kemarin di “AMAN”-kan isunya???
apa karena “temen” ya?
hehe..piss ahh…;p
santai aja bro. selow semua yang disampaikan lewat tulisan maupun gambar pasti ada maksudnya ko. plis buka mata hati telinga kita. jangan ngomentarin kalo memang omongan kita sendiri blm mewakili etika yang baik. istigfar istigfar. dalam hidup kayanya smua orang banyak hasutan deh baik dari syaiton maupun manusia. nah tinggal kita ajanih bro sbg orang yg sadar cara mencernanya bagaimana. ya mungkin itu menurut gue sbg rakyat jelata 🙂
memang sulit dan akan berdarah darah untuk merubuhkan rezim bung, semangat menyuarakan kebenaran JANGAN PERNAH TERHENTI. ingat lagunya Iwan Fals
” matinya seorang wartawan….
bukan berarti matinya… kebenaran…..”
hihihih kena banget nih, sadar ngak sadar kayaknya emang benar sekarang sekarang sedikit sedikit menuju arah Dik***or (ngak maksud menyinggung loh maaf…)
AGan2, mbok juga bertanggung jawab toh yang bernama Anonim2 ntu. siapa nama Anda? benar mahasiswa atau hanya penjilat yang ingin menghapus pers. Sebaiknya layangkan surat ke Korpus, profesional,kan? kalo di web gini kan belm tentu yang koen real sebanyak ini. mungkin saja banyak pengkomen2 virtual ato double. Saya yakin korpus siap menerima gugatan apa saja dan bersedia memberikan penjelasan akan karya mereka. Kalo tanpa pers, saiapa lagi yang mengawasi politik yg penuh dg kepentingan ini??
disaat kaki tangan diikat dan mulut dibungkam tak ada kata lain selain “LAWAN” !!!! Rezim munafik senantiasa menciptakan pengekor pengekor munafik, ber-otak keparat, bermulut manis juga kecut, berparas indah juga sinis, STOP..!! aku muak, enyahlah kalian..!!, sebelum kalian sadar bahwa kalian akan membangkitkan kemarahan yang tak tertahan lagi
selamat sore saudaraku se-IPB
satu saran untuk diri kita sendiri, bertanggung tawablah dgn lisan anda, komentar anda. tulis siapa nama anda, bukannya berteriak2 dibalik nama anonim. hal itu justru terlihat anda lah pihak yg memicu/ngompor2in timbulnya perpecahan dari isu ini. kalo ingin didengar,ingin d terima sarannya, showing yourself. karikatur emang pada dasarnya berguna untuk menyentil atasan yg sedang ribut. saya akuin ini hal yg sangat berani, Korpus berani menyentil sisi sentimen kasus yg lagi in d kampus kita. lembaga pers itu independen, bukan netral. intinya saja, belajar bertanggung jawab atas lisan kita. untuk Korpus semoga bisa cepat menyelesaikan masalah ini dengan menindaklanjuti gambar ini. Terimakasih. Indri,FKH
keren karikaturnya.! apa arti keren disini?
Anonim,2013.berasa dapus yang gak valid. di IPB aja gak boleh daftar pustaka anonim biar pertanggungjawabannya jelas dan itu soal moral dan etika ilmiah,yak ternyata gak terlalu ngefek buat mahasiswanya.Walaupun anonim itu hak tapi…..yakaliiii.mahasiswa bos
tau tata krama tidak kalian..??? kalo tidak mau di bubarkan segera minta maaf..!!!
“DPM” dalam tanda kutip..
penekanan pada kata “dalam tanda kutip, berarti maknanya bersifat intrinsik. so, jangan dilihat dari covernya aja.
karikatur ini memang mengajak kita menelusur lebih dalam..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
WOW sekali gambarnya, bagus sih, cuman pesan yang disampaikan ga bagus, gimana nih Thon??
kayak hitler keren-keren hahah wkwkwk… makna sebuah karya tak selalu harus dimengerti oleh penikmat karya. karya di tafsirkan oleh masing-masing baik postif maupun negative, namun dalam Buku Berpikir dan Berjiwa Besar mengatakan masukkan yang positif dan buang yang negative. sukses buat korpus salam perjuangan. Hidup Mahasiswa.
Percuma koran kalau seperti ini, jurnalistik itu harus NETRAL!!!
KECEWA!!
Mending bikin redaksinya apa dasar dibuat grafis ini
Atau emang media itu corong yang punya kepentingan aja, bahkan media kampus??
kata siapa jurnalistik itu harus netral? di Indonesia saja, cuma sedikit media massa yang netral. TV hampir semua ada afiliasi, koran cuma beberapa yang cenderung tidak condong kemana-mana.
memang benar bahwa pada prinsipnya jurnalistik itu independen, dan gak ada kewajiban untuk bersikap netral.
oh ya, mengutip lagi komennya diatas. mbok ya bertanggung jawab yg pake nama Anonim itu. siapa anda? virtual robot? mahasiswa ipb kah? atau siapa?
Netral memang omong kosong. Setiap hati manusia selalu memiliki kecenderungan pada sisi-sisi tertentu. Yang menentukan pihak ini baik, pihak itu jelek, pihak ini begini, pihak itu begitu, bukan kuat atau lemahnya dalam berargumen, tapi tindakan yang dilihat orang.
Cara seperti ini jelas2 tindakan penghinaan tanpa bukti yang sebenarnya membuat baik pihak pembuat, penerbit, atau yang mendukung gambar ini tidak beretika, terlihat dari caranya mengungkapkan pendapatnya di muka publik (khususnya dunia maya spt ini). Apalagi tindakan2 para pengecut yang berani mengungkapkan pendapatnya dgn kalimat2 yang sama tidak sopannya tapi tidak berani memunculkan identitasnya.
maaf nih bung, kalau semisal memang karikaturnya mau ngelucu tapi ga seperti ini juga :v semacam menjelekkan yang lain jadinya
just say doang sih ya :/
komentar-komentar kita dapat dilihat oleh publik mas-mba. hati-hati mulut adakah harimau mu kalau tidak di pergunakan sepantasnya. tutur kata yang lembut lebih enak di dengar mas-mba.
udah deh daripada berlarut-larut.. intinya dari komen-komen semua agan dan sista adalah:
“karikatur ini segera dihapus kalau ga bakalan berantem terus kita nih, dan saya pikir dengan menghapus karikatur ini korpus ga perlu meminta maaf ke DPM, tapi kalau ingin silahkan saja”
“yang kedua segera persiapkan diri untuk UAS, hehehe”
saya sih maklum aja dengan komen-komen yang panas ini karena emang situasi KM sekarang yang seperti ini…
saya sih mendingan berpikiran jernih, berkepala dingin, berhati tenang dari diri saya sendiri dulu..
dengan demikian setidaknya saya mengurangi 1 orang yg ikut serta berantem dan debat kusir berkepanjangan seperti ini
KORPUS Apa Kabar???
Pertama saya masuk IPB, saya mau masuk Korpus. Karena menyebarkan info2 terkait apa yg terjadi di IPB… Tidak MEMIHAK manapun.. Independent…
Tapi.. Saya KECEWA…
Kenapa jadi Mihak yang SALAH…?
Bukan kali ini aja, tapi sudah beberpa kali saya perhatikan…
ADa Apakah Gerangan???
APakah Persoalan Ideologis, atau ada orang dalam yg menyetir KORPUS???
Mana itu KEJUJURAN bro??
#Ayo Jujur
#tuntut kemurnian KORPUS
#Jgn Mau di Tunggangi
salam semuanya. saya adalah pimpinan korpus tahun lalu, 2012. berikut tanggapan saya pribadi, bukan tanggapan korpus secara resmi.
saya ingin menanggapi persoalan #ayojujur #tuntutkemurniankorpus atau tanda pager yang sekarang lagi (mau) jadi fenomenal.
tanggapannya sederhana. kami tidak kiri dan kanan. ketika kanan sedang berkuasa dan berlaku sedemikian rupa, kami menulis, menggambar, atau apalah sedemikian rupa. ketika kiri sedang berkuasa dan berlaku sedemikian rupa, kami menulis, menggambar, atau apalah sedemikian rupa pun.
sekali lagi, kami tidak kiri dan kanan. kami tidak buta, tuli, dan bisu. kami korpus. kami tidak kiri dan kanan.
(kami=korpus)
terima kasih atas masukannya dari akun yang namanya diperlihatkan.
omong-omong, saya bisa menjelaskan bagaimana karikatur itu benar–setidaknya saya rasakan tahun lalu. jika ada waktu, saya dengan senang hati dapat menjelaskannya dalam forum tatap muka.
saya andino, mantan ketua DPM fateta tahun 2011/2012
kayanya saya ga pernah mencoba untuk jadi diktator selama bekerja di dpm fateta, terlepas dpm mana yang dimaksud sama pembuat gambar.
mahasiswa pun sepertinya udah jengah, lelah, ngeliat perseteruan elit diatas. kita semua paham kali ya, LK butuh solusi supaya fungsi pelayanan bisa dirasakan manfaatnya sama mahasiswa.
sayang sekali, saya rasa sepakat sama pendapat diatas, korpus harusnya lebih solutif, bukan provokativ, memperkeruh suasana akhir-akhir ini.
apapun maksud korpus mari kita telaah lebih dalam kenyataannya yang terjadi di lapang.
emang ni gambar frontal banget.
tapi mudah-mudahan postingan bukan karena keberpihakan pada salah satu kubu, tapi demi kepentingan seluruh civitas di IPB.
semoga Allah memaafkan kita dari komentar yang berbasis emosi dan hawa nafsu semata. Amin
Cornell/H54109001
Assalamu’alaikum.
maaf, meskipun sudah tahu tentang Kebebasan Pers, apakah sahabat-sahabat korpus sudah membaca dan memahami Kode Etik Jurnalistik??
hehe..
salam. 🙂
sebagai orang yg dulu pernah terlibat di keduanya, melihat kejadian ini rasanya sedih..
Dalam menyimpulkan sesuatu, sbaiknya simpulkan saja yang diketahui, bukan menyimpulkan 100 data dengan tau 1 data saja.
tidak sepenuhnya kesal karena dpm dan ukm sudah menjalin hubungan kelembagaan sejak dulu. mungkin ini salah satu curahan korpus tapi dpm sebisa mungkin mengikutsertakan seluruh mahasiswa dalam membuat kebijakan, salah satunya kegiatan “hearing” (dengar pendapat dan aspirasi) dari teman2 selain dpm.
Semoga ini bisa jadi bahan perbaikan untuk kedepannya.
hebatnya seni,
Belum cukup dengan di-tariknya Koran Kampus pada saat MPKMB, Koran Kampus seolah-olah beritikad untuk memperkuat KE-TIDAK-BAGUSAN-NYA dalam memuat berita dengan mengeluarkan karikatur ini.
Sayang sekali jika Koran Kampus menyamakan diri dengan media masa di Indonesia karena kebanyakan media masa saat ini DIBELAKANGI oleh oknum-oknum. APAKAH KORPUS JUGA DIBELAKANGI oleh oknum-oknum jika berani menyamakan diri dengan media di Indonesia?
Semoga tidak, saya mencoba berprasangka baik dengan Koran Kampus. Semoga prasangka baik juga dibalas dengan itikad baik dr Koran Kampus itu sendiri.
Jadilah media yang bersifat objektif, solutif, dan informatif.
BE BETTER!
Thx.
popcorn guys?
Ada buku yang tidak mencantumkan nama penulisnya, shg buku tersebut dikatakan anonim. Daftar pustaka di Indonesia atau di dunia sekalipun bukan hanya berpatok pada satu aturan. Aturan anonim diperbolehkan pada salah satu daftar pustaka.
Jika yang berkata “dapus aja ngga boleh anonim” adalah anak KorPus, anak tersebut belum mengetahui kepenulisan dengan baik. Semoga tidak berarti demikian untuk seluruh anak KorPus.
Pun yang menggunakan anonim dalam akun ini, bisa jadi tidak mempunyai akun-akun lain yang turut menjadi pilihan. Hargai setiap pendapat tanpa mengenal subyek.
Kelemahan mahasiswa adalah hanya berargumen, padahal tidak melibatkan data dan fakta. BE WISE!
Media di Indonesia yang tidak dibelakangi namun berani mengeluarkan karikatur seperti ini, akan menyertakan data dan fakta. Yang dilakukan KorPus saat ini seolah-olah hanya memperkeruh suasana. Tidak cerdas.
SELAMAT MALAM TEMAN-TEMAN YANG KATANYA “MAHASISWA IPB”.
KENAPA TEMAN2 MEMOSTING KATA-KATA KASAR UNTUK MENUNJUKKAN KETIDAK SETUJUAN? TEMAN-TEMAN BISA MENGGUNAKAN KALIMAT YANG LEBIH SOPAN. INGAT KITA ADALAH MAHASISWA. MEMANG KARIKATUR INI SALAH KARENA MEMBERI KESAN PROVOKATOR TAPI KITA TIDAK BERHAK MENGHAKIMI KORPUS ATAU PUN MENGGUNAKAN KATA-KATA TIDAK SOPAN UNTUK MENEGUR PIHAK KORPUS. BUKALAH MATA DAN BERCERMINLAH, KITA INI MAHASISWA. DIKULIAHKAN UNTUK MENJADI MANUSIA YANG TAHU SOPAN SANTUN. AYO JAGA KATA-KATA YAH.
SALAM DAMAI
Yah emang mending diapus aje nih karikatur, daripade makin ngelantur..
DPM bikin surat gugatan noh :v
aneh ya, disindir sebagai “diktator”, bukannya nunjukin kalo sindiran itu salah, malah bikin surat gugatan untuk menghapus postingan sindiran tersebut dan nyuruh minta maaf. sikap yg sangat diktatoris…
Satu hal, sebagai jurnalis/kartunis dsb sebaiknya berfikir dua kali dalam membuat dan memposting sesuatu. Jangan jadikan karya kita saat ini menjadi sesuatu hal yang kita sesali nantinya.
Media yang baik adalah media yang netral, apalagi dalam situasi saat ini. Harusnya korpus mendirikan citra positif ke tmn2 mhs.
Sebaiknya ini dihapus saja, kita ini seharusnya menyatukan, bukan semakin memecah belah.
Makian sebaiknya tidak dibalas dgn makian, kita ini bukan seorang tukang kutuk, tetapi rahmat…
P.R.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
“FAHUTAN…. ASIK…!!!
KAMI SELURUH ANAK FAHUTAN IPB SANGAT KECEWA DENGAN SIKAP KORAN KAMPUS..!!!!
RIMBA CADAS MENUNTUT KORAN KAMPUS AGAR MEMINTA MAAF KEPADA DPM…!!!”
saya selaku ketua RIMBA CADAS, tidak pernah “MENUNTUT” ataupun membahas permasalahan ini sebelumnya. Mohon kepada pihak yang sudah membuat statement ini segera menarik lagi kalimat tersebut.
Terima Kasih
SALAM SATU TEKAD, SATU KORSA, SATU FAHUTAN. ASIK!!!
Tertanda
Ketua RIMBA CADAS
BAGUS RAMA PRIMADIAN
E14090101
salam Rimbawan!!!!
saya ingin mengklarifikasi, tidak ada obrolan atau kesepakatan dari Fahutan atau yang mengatasnamakan Fahutan yang menyatakan bahwa “Fahutan kecewa dengan sikap Korpus”
yang menyatakan itu hanya oknum mahasiswa itu sendiri yang mengatasnamakan Fahutan.
tolong bagi siapapun mahasiswa Fahutan jangan membawa-bawa nama Lembaga Fahutan untuk “kepentingan-Keberpihakan anda”
era demokrasi adalah era kebersamaan.
sekali lagi, saya selaku mahasiswa Fahutan beserta beberapa mahasiswa kehutanan semester 3-7 tidak sepakat dengan pernyataan saudara-i ku dari fahutan yang mengkomen mengatasnamakan Fahutan.
terima kasih….
ttd
ahmad arief Hilman E46
Apa isi berita yang diterbitkan oleh suatu media mencerminkan orang2 yang ada di dalam media itu sendiri.. ^^
be slow and save teman2,, diskusikanlah ganjalan yang ada dengan baik. Jika apa yang ingin kalian sampaikan itu baik dan benar adanya insyaAllah juga akan ditindaklanjuti, tapi jika yang ingin kalian sampaikan itu dalam tanda kutip, pastinya juga tidak mungkin ditindaklanjuti.
yang kalah itu tidak selamanya salah dan yang menang itu tidak selamanya benar.. Open mind.. ^^
kenapa bahkan koran kampus seperti nggak punya independensi?? mirip stasiun stasiun TV sekarang yang udah dikuasai oleh kepentingan golongan.
mana satu semester nggak nongol lagi. sekalinya keluar malah kaya gini -_-
ngapain aja sih atuh??
Sebagai mahasiswa yang sudah dididik 6 tahun SD 3 tahun SMP 3 tahun SMA + 3-4 tahun (bahkan lebih) kuliah harusnya sudah tau mana yang baik dan buruk, sudah bisa berkomentar dengan etika yang benar.
Tolong lah sebagai mahasiswa bisa berpikir cerdas. Anarkis itu jangan dijadikan tren.
Jelas bagaimana kerusuhan saat unjuk rasa bisa marak di Indonesia, sang kaum intelektual saja berkoar dengan bahasa yang kurang enak dibaca. lihat komen di atas2 tak ubahnya melihat anak SD main olok, tidak ada manner dan kebahasaan yang pantas. Belum lagi saya tahu beberapa yang bersangkutan dan posisinya di kampus dan ekstra kampus. Cukup kecewa.
Tidak suka dengan sikap korpus ataupun kartunis, silahkan layangkan surat, adakan forum. Gunakan bahasa yang pantas.
Saya tidak pernah pro BEM/DPM selama saya kuliah, dengan track record lembaga2 tersebut yang saya tau sendiri seperti apa, belum lagi dengan isu saat ini. Tapi tidak pernah saya menyampaikan aspirasi dengan cara anarkis dan tidak sopan. Saya rasa rekan2 mahasiswa yang berkomentar di atas juga patut berlaku sopan menyampaikan aspirasinya ke korpus.
Yang membedakan kita dengan mereka di jalanan bukan pakaian dan potongan rambut, tapi bagaimana kita bisa berpikir intelek dan menggunakan akal sehat dalam menyelesaikan masalah. IPB tahun2 ke depan ada ditangan kalian. mau bakar IPB atau mau kritisi dengan akal sehat?
Wassalam
Iqdam 45.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
emang diktator jahat ya?
kyk yg ga mau dibilang diktator..
Semoga tak diulang kawan. Media kita, jurnalistik kita harus bertujuan tuk “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”
bukan yang lain. sekian. thanks
tistigfar yuk kawan kawan,,,
Apa masalahnya sih, cuma plesetan aja. sikapi bijak saja, berarti kita bersama-sama butuh perubahan menjadi lebih baik.
ah KEREN ! I LOVE HITLER !
HAIL HITLER !
buat yang ngehujat korpus
so apa bedanya kalian?kalian menghujat korpus itu bodoh,g laku,pengen eksis,provokator dan bla,bla,bla lah…….
apa dengan kalimat yang begitu kalian mencerminkan seorang akademisi? ataukah hanya ingin mengalihkan topik sebenarnya yang ada atau,ah tak taulah itu urusan kalian.yang pasti “BENAR” akan tetap dan selalu BENAR
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
sorry, komennya dihapus karena ada typo. hehe
Hmm, adik adik yang baik, udahan kali ya ributnya. Kalo memang korpus itu mau jadi media yang independen, ya mungkin karikatur yang seperti ini sah sah aja. Tapi adik2 yang cerdas, korpus itu lembaga kemahasiswaan loh. Tugasnya memberi informasi, bukan provokasi. Saya pribadi setuju kalau pihak korpus meminta maaf dan menghapus karikatur ini. Itu bukti kalo korpus adalah LK yang profesional,netral, dan independen. Cukup sudah kesalahan2 fatal yang pernah dibuat di tahun2 sebelumnya (gak usah disebutin ya. LK kan juga isinya manusia, pernah salah).
Buat yang pro DPM. santai aja. Saya yakin yang ngeluarin kata2 kasar tak bernama itu bukan anak2 DPM, tetapi justru orang2 yang ingin menjatuhkan DPM. Bersikap bijaklah, buktikan kalau teman2 DPM bukan diktator.
ayo..ayo..belajar buat UAS bagi yang melaksanakan. ^^
Ratih Kumala Dewi.
pus pus..
*panggilannya kayak kucing aja di panggil pus, ckckc
ingat bro, LO TUH MAHASISWA, DISNI DIAJARIN BIAR GAK BEGO, DAN BIAR LO DEWASA!!!!
menurut analisa gue, hal2 kayak gini adalah bentuk dinamika kampus #tsaaaah
yang gambar harus cerdas, yg komentar juga harus cerdas.
yg bikin gambar en komentar harus openmind, yang mau UAS semoga dikasih openbook. *eh
daripada saling menyalahkan, mending saling mendoakan.
salam super
:: lagi blogwalking ::
http://www.skripsit.com
kenapa mesti marah ke korpus hanya dengan karikatur kaya gini? yaelah singkatan DPM emangnya cuma punya Dewan Perwakilan Mahasiswa? ge-er banget sih?
tuh di media informasi lain juga banyak “DPM-DPM” lainnya, silahkan gugling aja. terus apa mau protes-protes juga? sensitif amat!
merasa terprovokasi apa memang kita gampang diprovokasi? introspeksi diri dulu aja. malu bero sama umur!
saran buat koran kampus : guyonan politik seputar kampus diperbanyak lagi aja, candaan yang kaya gini nih yang bisa bikin kita banyak-banyak introspeksi.
ini sudah 2015 kan yah, kok masih ada yah karikatur ini? Ini emang sengaja ga dihapus sama adminnya atau gimana sih? Regulasi korpus gimana yah? aneh deh, berita kayak gini masih ada saja, maksudnya apa coba dengan karikatur tersebut? Ga malu apa bila kesebar ke masyarakat luas dan menimbulkan pertanyaan lain ttg karikatur tersebut?
sudah mau 2016 .. dan mulai OR ,, tapi kenapa Karikatur ini masih ada .. sengaja ? … KORPUS berpihak
yah kalo gitu jangan jadi KORPUS deh jadi tv *ne aja