[GRAFIS] Dari Soekarno Untuk Pemuda

1446006026310

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Peristiwa 28 Oktober 1928, yang diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda adalah rekonstruksi simbol yang sengaja dibentuk setelah sekian lama peristiwa itu berlalu, yaitu adanya pembelokan kata ‘Poetoesan Congres’ menjadi kata Sumpah Pemuda.

Sejak kongres Bahasa Indonesia kedua di Medan pada 28 Oktober 1954, nama Poetoesan Congres berganti menjadi Sumpah Pemuda. Hal ini diusung oleh Soekarno dan M. Yamin yang sedang berusaha membangun simbol sebagai bagian dari susunan ideologi sebuah bangsa dan negara. Warisan mulia itu terus dipertahankan nyala semangatnya hingga hari ini.

Ilustrasi : Intan Nur Fathonah

Redaksi Koran Kampus

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.