THE PEEX : Alat Penjebak Serangga Ramah Lingkungan Karya Mahasiswa IPB

Sumber: Dokumentasi Tim PKM
Sumber: Dokumentasi Tim PKM

Kehidupan sehari-hari memang tak bisa lepas dari inovasi atau pembaharuan. Institut Pertanian Bogor sebagai kampus dengan tingkat inovasi yang tinggi kembali menunjukkan eksistensinya dalam bidang pembaharuan kreatif. Seperti diketahui, Institut Pertanian Bogor terletak di lokasi yang kental dengan suasana persawahan. Berawal dari keluhan petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mandiri Jaya Desa Cikarawang yang kerap kali mendapat serangan dari serangga merugikan seperti wereng sehingga dapat mengurangi sekitar 30% produktivitas pertanian. Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) berinisiatif membuat alat penjebak serangga nokturnal yang efektif dan ramah lingkungan.
Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang teknologi (PKM-T) yang diketuai oleh Tegar Nur Hidayat (TMB 2017) dengan beranggotakan Maulana Syafiq Karuniawan (TMB 2015), Aufa Nisrina Fadhila (TMB 2015), Qumar Trio Jaksono (AGH 2017), dan Dikki Hendra Pratama (TMB 2017) berhasil menciptakan alat penjebak serangga yang diberi nama “The Peex” (The Pest Extraminator) di bawah bimbingan Dr. Ir. I Made Dewa Subrata, M.Agr.
The Peex merupakan alat penjebak serangga sederhana yang memanfaatkan lampu sebagai sumber cahaya dan sebuah wadah berisi air yang diletakkan di bawah lampu. Alat tersebut memanfaatkan fakta bahwa serangga memiliki ketertarikan pada cahaya. Cara kerja yang dilakukan adalah dengan mengundang serangga yang mendekati sumber cahaya kemudian membiarkannya mati akibat terjatuh ke dalam wadah berisi air di bawah lampu. Sumber energi yang digunakan untuk menghidupkan lampu berasal dari panas hasil pembakaran yang diubah menjadi energi listrik yang disimpan dalam baterai.
“Kita memanfaatkan panas hasil pembakaran briket yang berasal dari limbah pertanian seperti jerami dan tempurung kelapa untuk dikonversikan menjadi listrik,” ujar Maulana Syafiq salah satu anggota tim. Briket merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari limbah organik.
Tim PKM ini melakukan penerapan alat The Peex di Desa Cikarawang dengan menjalin mitra bersama Gabungan Kelompok Tani Mandiri Jaya. Kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh sekitar 30 petani mendapat tanggapan yang positif. Beberapa petani bahkan tertarik untuk menggunakan alat tersebut untuk sawah mereka. Namun, jarak sawah yang berjauhan menghadirkan kendala berupa mobilisasi alat yang kurang efektif, mengingat The Peex hanya menjangkau sawah dengan luas 50 x 50 meter. Tim PKM berencana menghadirkan solusi jangka panjang berupa penyederhanaan bentuk alat sehingga lebih memudahkan mobilisasi.
“Untuk jangka panjang kami berencana membuat The Peex dengan bentuk menyerupai tongkat sehingga lebih mudah dalam mobilisasi,” imbuh Maulana Syafiq. Tim PKM yang diwakili oleh Maulana Syafiq berharap agar dapat memiliki hak paten atas alat The Peex tersebut. Beliau juga berharap alat tersebut dapat diproduksi dengan skala jumlah yang banyak agar dapat lebih berguna. “Supaya desa-desa lain juga dapat merasakan manfaatnya,” tutup Maulana Syafiq.

Hudzaifah F
Ed:Tasya

Hudzaifah Fatma

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.