Merespons Kritik Mahasiswa, Rektor IPB Tegaskan Komitmen Perbaikan Kampus

Selasa (15/10), Dialog Rektor yang bertujuan membahas problematika kampus dari prasarana, kesejahteraan civitas akademika, keamanan kampus, dan lainnya telah dilaksanakan. Kegiatan yang bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasution dari pukul 15.00 hingga 18.00 WIB ini berlangsung dengan aman dan khidmat.

Acara dibuka oleh moderator, Gunawan Aji Prasetyo, Presiden Mahasiswa BEM KM IPB periode 2023/2024, dengan menekankan pentingnya kepuasan mahasiswa sebagai modal untuk kemajuan IPB di masa depan. Ia menyatakan bahwa dialog ini menjadi platform untuk mendengar aspirasi, ide, dan kritik dari mahasiswa secara spesifik.

Fotografer: Zera Adinata Putri

Berbagai permasalahan fasilitas dan infrastruktur kampus yang menjadi perhatian utama pun terungkap saat Dialog Rektor. Mahasiswa menyampaikan keluhan terkait kondisi jalan yang berlubang, penerangan yang minim, toilet yang rusak dan tidak layak, serta fasilitas di beberapa ruang kuliah, laboratorium, dan sarana penunjang lainnya juga dinilai kurang memadai. Pihak rektorat dan dekan merespons dengan menjelaskan bahwa beberapa perbaikan sudah dilakukan dan mereka berjanji akan terus memperbaiki fasilitas yang rusak, terutama yang berkaitan dengan keselamatan serta kenyamanan mahasiswa.

Selain itu, mahasiswa juga mempertanyakan efektivitas pemanfaatan fasilitas yang ada, seperti taman, co-working space, serta ruang akademik yang dinilai belum optimal. Tidak sedikit yang merasa bahwa fasilitas penting, seperti alat praktikum, laboratorium, dan ruang kelas, kurang terawat, sedangkan proyek pembangunan yang tidak mendesak justru terasa lebih diprioritaskan. Menanggapi hal ini, pihak rektorat menyebut bahwa pembangunan akan tetap dilanjutkan sesuai rencana, tetapi mereka akan melakukan pembenahan serta refocusing anggaran untuk memastikan prioritas pembangunan yang lebih mendesak.

Kritik berkenaan tentang kenaikan UKT dan keterlambatan pencairan beasiswa KIPK—yang dianggap memberatkan mahasiswa—serta jadwal akademik yang terlalu padat, khususnya bagi mahasiswa Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB), juga tak luput dalam perhatian. Rektor menanggapi bahwa pihaknya akan meninjau kembali permasalahan ini, termasuk melakukan restrukturisasi program studi dan memperbaiki proses pencairan beasiswa agar lebih tepat waktu.

Menanggapi segala kritik dan pertanyaan yang dilontarkan, Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si menegaskan adanya komitmen untuk memperbaiki semua masalah yang disampaikan. Arif Satria pun menyebutkan adanya rencana pembangunan dua asrama baru yang diancang-ancang akan dilakukan pada tahun 2025 untuk meningkatkan kenyamanan mahasiswa.

Mahasiswa berharap bahwa dialog ini bukan hanya seremonial semata, melainkan juga tetap akan ditindaklanjuti secara jelas terhadap setiap keluhan dan aspirasi yang disampaikan. Mereka menginginkan pengawalan terhadap janji-janji yang dibuat oleh pihak rektorat agar semua masalah dapat teratasi dengan baik. Mahasiswa diingatkan untuk terus menyuarakan aspirasi mereka agar komunikasi antara mahasiswa dan pihak rektorat dapat terus terjalin dengan baik, serta demi kemajuan IPB sebagai institusi pendidikan yang berkualitas.

Fotografer: Zera Adinata Putri

Mahasiswa berharap bahwa dialog ini bukan hanya seremonial semata dan tetap ada tindak lanjut yang jelas terhadap setiap keluhan dan aspirasi yang disampaikan. “Hari ini saya tekankan, mari kita bersama mengawal apa yang memang sudah disampaikan rekan-rekan kita dan apa yang sudah dijanjikan oleh elemen-elemen yang hadir hari ini di Dialog Rektor IPB,” tutup Muhammad Afif Fahreza, Menteri Sosial Politik bidang Kajian Strategis BEM KM 2023/2024.

***

Reporter: Masayu Nayla Shakufa, Lintang Rusliningtyas, Aisyah Ahadini Zuhaila, Matta Cinta Salsabila

Fotografer: Zera Adinata Putri

Editor: Rosita

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.