
Bergabung dalam Agrisymphony, membuat Open House 52 berbeda dari Open House sebelumnya. Dilihat dari waktu pelaksanaannya, Open House yang biasa dilakukan secara terpisah antara mahasiswa dari jalur SNMPTN dengan mahasiswa dari jalur tulis, kali ini dilakukan dalam satu waktu. Perbedaan lain terlihat dari segi acara, kali ini Open House bekerjasama dengan Festival Kampus menampilkan hiburan dari berbagai UKM dan menyediakan stand-stand bazaar.
Pada tahun ini Ditmawa mencoba menggunakan konsep baru dalam merayakan Dies Natalis IPB ke-52. Sebelas rangkaian acara kampus sebelumnya berdiri sendiri, tahun ini dengan konsep baru IPB menggabungkannya ke dalam satu rangkaian Agrisymphony. Seluruh rangkaian Agrisymphony dilaksanakan selama dua hari penuh. Mengawali rangkaian acara Agrisymphony, pada Sabtu (5/9) pagi, dilaksanakan enam acara sekaligus, salah satunya Open House 52.

Tidak adanya mobilisasi dari asrama menjadi perbedaan paling mencolok dari Open House tahun ini. Meskipun begitu, menurut Faiz Ahmad Ghozy selaku Ketua Pelaksana, peserta tetap dimobilisasi di area Open House oleh panitia. Namun, beberapa peserta mengaku mengikuti acara Open House tanpa didampingi panitia. ”Aku masuk dari sana (jalan masuk CCR yang seharusnya menjadi tempat kunjungan terakhir peserta), nggak bareng rombongan jadi nggak dapet kupon,” keluh Michelle, mahasiswa ITP 52. Open House kali ini juga dilengkapi dengan kupon yang dibagikan kepada peserta. Kupon tersebut digunakan peserta untuk mendaftar UKM, BEM PKU, dan LK/LS di fakultas masing-masing.

Publikasi menjadi senjata utama panitia Open House 52 untuk menarik massa. “Kami lebih menggencarkan publikasi melalui media sosial juga promosi kayak pembagian sticker dan pembatas buku, itu salah satu cara kita untuk menarik massa,” jelas Faiz. Senjata ini terbukti ampuh. Sebagian besar peserta memang mengetahui acara ini melalui publikasi dari berbagai media sosial. “Kita nggak dikasih tau SR, tapi kita tau ada acara ini dari line sama instagram,” ungkap Michelle yang disetujui kedua temannya.
Shavira Adlina Pertiwi (Korpus Institut)
Rully Novianti (Korpus Institut)
Tambahkan Komentar