KKN-T Kerja Sama IPB dengan Kabupaten Tanggamus: Sudah Direncanakan Sebelum Pengisian KRS KKN-T 2021

Pada awal Mei 2021, Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL), Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, menyampaikan informasi mengenai program KKN-T di Kabupaten Tanggamus. Program KKN-T tersebut berlangsung pada periode Juli-Agustus 2021 dan berlokasi di Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Departemen ESL menargetkan 30 mahasiswa multi-prodi dapat ikut serta dalam kegiatan KKN-T ini. Program KKN-T di Kabupaten Tanggamus merupakan bentuk nyata kerja sama IPB dengan Kabupaten Tanggamus yang sudah terjalin beberapa tahun ke belakang.

Sosialisasi yang dilakukan pada Senin (10/5) membuat sebagian mahasiswa bertanya-tanya akan keterlambatan informasi yang diberikan. Hal ini menyebabkan banyaknya asumsi yang beredar di kalangan mahasiswa. “Sebenarnya KKN-T di Kabupaten Tanggamus sudah direncanakan sebelum mahasiswa angkatan 55 mengisi KRS KKN-T. Pihak LPPM telah berkoordinasi dengan Pimpinan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB serta penanggung jawab KKN-T Tanggamus. Namun saat pengumuman pendaftaran lokasi, Kabupaten Tanggamus belum memberikan kepastian sehingga tidak dimasukkan dalam daftar pilihan,” lurus Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, MSi selaku Asisten Bidang Pengabdian kepada Masyarakat dan KKN.

Kerja sama dengan Pemda Tanggamus berawal ketika IPB ikut serta dalam KKN Kebangsaan dan KKN Bersama di Lampung yang tuan rumahnya adalah Universitas Lampung (UNILA). Sebanyak 30 mahasiswa IPB saat itu ditempatkan di 4 kecamatan (Air Naningan, Ulu Belu, Kelumbayan dan Pematang Sawa) yang berada di Kabupaten Tanggamus. Hubungan baik tersebut diperkuat sejak September 2019 saat IPB dan Pemerintah Daerah Tanggamus menandatangani MoU atau nota kesepakatan sehingga KKN di Kabupaten Tanggamus yang dilaksanakan IPB mendapat bantuan hibah pendanaan oleh Pemerintah Daerah Tanggamus. KKN-T mahasiswa IPB periode 1 Juli-9 Agustus 2021 bersinergi dengan Program Mahasiswa Wirausaha yang akan ditempatkan di desa/pekon yang sama dengan periode sebelumnya yakni Desa Kejayaan, Sinar Petir, Sinar Banten, dan Kali Bening.

Berdasarkan wawancara antara kru Koran Kampus dengan Dr. Ir. Ahyar Ismail, M.Agr selaku Ketua Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, keterlambatan penyampaian informasi KKN-T di Tanggamus disebabkan ketidakpastian dari pihak Pemda Tanggamus terkait keputusan bantuan pendanaan, dan berbagai prosedur yang harus dilalui terlebih dahulu sebelum disampaikan kepada mahasiswa.

“Pihak LPPM pun akhirnya menyetujui dengan memberi saran agar sebaiknya kerja sama ini diberikan kepada kelompok KKN yang berdomisili di Lampung,” terang Pak Ahyar saat membicarakan KKN-T yang bersifat offline.

Adanya keterlambatan dalam penginformasian tersebut menimbulkan beberapa kendala. Sejumlah kelompok yang sudah terbentuk, mau tidak mau merelakan anggotanya untuk berpindah kelompok mengambil KKN-T di Kabupaten Tanggamus. Waktu yang dimiliki kelompok-kelompok tersebut juga sempit, mereka harus bergerak cepat menyelesaikan proposal KKN sebelum tenggat waktu yang diberikan LPPM. Di sisi lain, permasalahan pindah kelompok tidak hanya merugikan mahasiswa, tetapi juga memperlambat kinerja LPPM dalam menyusun pengalokasian DPL.

“Pengumuman DPL jadi tertunda. Selain Tanggamus, ada juga beberapa lokasi kerja sama lain, juga mahasiswa PKM yang berubah lokasi KKN-T,” jelas Ibu Ninuk.

Dibalik kendala-kendala tersebut, kelompok yang akan menjalani KKN di Kabupaten Tanggamus juga mendapatkan keuntungan. Dikatakan bahwa kelompok-kelompok tersebut akan mendapatkan Program Mahasiswa Wirausaha dari Ditmawa IPB. Setiap kelompok akan mendapatkan kurang lebih 3 juta rupiah yang didapatkan secara langsung, tanpa dikompetisikan.

Per Kamis (27/5), tercatat ada 4 kelompok yang mendaftar KKN-T di Tanggamus dengan jumlah 19 mahasiswa. Dinyatakan sebelumnya terdapat 20 mahasiswa yang mendaftar, 1 orang kemudian tidak mengonfirmasi ulang keikutsertaannya. Berbeda dengan kelompok-kelompok lain yang memulai kegiatan pada 24 Juni, kelompok KKN-T di Tanggamus memulai kegiatannya pada 1 Juli dan akan disebar ke 4 desa berbeda. Meskipun jumlah peserta tidak memenuhi target yang diharapkan, tetapi KKN-T tersebut akan tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal.

“Yang terpenting program tersebut bermanfaat untuk mahasiswa dan masyarakat di lokasi kerja sama,” pungkas Bu Ninuk.

Reporter: Syaharani Salsabila dan Tersia Ralesmanti Innocensia
Ilustrator: Nadia Salsabila CK
Editor: Ikfanny Alfi Muhibbah Shalihah

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.