Akun X @ipb_menfess menjadi akun tempat mahasiswa/i mengirimkan menfess. Terdapat berbagai macam bentuk menfess di sana, mulai dari sekedar gurauan, pemberitahuan barang hilang, hingga berita-berita yang belum terbukti kebenarannya yang akhirnya akan berujung menjadi gosip bagi para mahasiswa.
Dilansir dari idntimes.com, Secara harfiah, Urban Dictionary mengartikan menfess sebagai kependekan dari mention and confess, dalam bahasa Indonesia, artinya adalah ‘menyebut’ serta ‘mengungkapkan’. Menfess biasa banyak ditemui pada aplikasi X, tetapi tidak sedikit juga akun-akun Instagram yang menawarkan layanan menfess.
Reporter Koran Kampus berhasil mewawancarai salah satu mahasiswi Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen angkatan 60 bernama Nasywa Putri Alfita yang saat ini sudah mengakhiri semester 2, untuk menanyakan lebih lanjut mengenai topik menfess kali ini.
Nasywa mengetahui akun @ipb_menfess sebelum dimulainya MPKMB, sejak saat itu Nasywa langsung mengikuti akun tersebut. Narasumber juga merasa dengan adanya akun menfess ini dapat membantu serta menghiburnya. Menurut narasumber, dengan adanya akun-akun menfess dapat mempengaruhi citra atau reputasi seorang mahasiswa karena mengingat cepatnya persebaran berita melalui media sosial yang hanya memerlukan waktu kurang dari beberapa menit.
Kami juga mewawancarai salah seorang anggota BEM KM IPB, Muhammad Abdan Rofi Qadarullah, Menteri Aksi dan Propaganda. “Menfess merupakan tempat bertukar informasi hingga media gosip yang terjadi di IPB,” tutur Abdan. Abdan juga menambahkan bahwa akun menfess sejatinya dapat menjadi propaganda bagi mahasiswa/i di IPB karena dengan tersebar luasnya informasi-informasi yang belum dipastikan kebenarannya, hingga akhirnya dapat menggiring opini yang buruk bagi khalayak ramai.
Melihat dari sudut pandang sebagai seorang BEM KM IPB, tentu Abdan meminta agar mahasiswa/i tidak langsung menelan bulat-bulat berita atau gosip yang tersebar di menfess. Akun-akun seperti itu sejatinya dapat membawa pengaruh baik maupun buruk, tergantung bagaimana niat sang pengirim berita.
Penutup, Abdan juga memberitahu bahwa isi dari sebuah menfess mencerminkan bagaimana mahasiswa/i itu sendiri, karena menurutnya menfess merupakan lahan untuk menunjukkan ekspresi tentang apa yang sedang dirasakan oleh sang pengirim. Abdan merasa ada baiknya untuk menyampaikan keresahan yang berkaitan dengan kampus langsung kepada yang berkaitan, daripada mengirimkannya ke menfess.
***
Reporter: Najwa Aaliyah, Kayla C.S., Mutiara Rachmina I., Fahita S.
Ilustrator: Anggi Malika N.L
Editor: Rosita
Tambahkan Komentar