Ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi pelopor aksi turun ke jalan di wilayah Bogor menuntut Jokowi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Bogor Kamis (19/3) di depan Istana Bogor dan kantor DPRD.
Mereka menuntut Jokowi agar dapat menstabilkan harga beras yang dinilai semakin memberatkan kaum miskin, terlebih lagi para petani. Sehingga mahasiswa meminta Jokowi untuk dapat menjamin kesejahteraan petani dan rakyat kecil. Tuntutan terakhir berisi usut tuntas kasus korupsi. Kasus antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan POLRI beberapa waktu lalu dianggap mahasiswa melemahkan kinerja KPK untuk memberantas korupsi di Indonesia.
Tiga tuntutan lainnya ditujukan ke DPRD yakni agar DPR dapat menyelesaikan konflik internal antara Koalisi Merah Putih (KMP) dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Tuntutan berikutnya berupa pendanaan partai politik (parpol) sejumlah 1 Triliun oleh negara dan terakhir mengenai kewajiban DPRD yang harus mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan parpol.
Aksi kali ini hanya diikuti oleh mahasiswa IPB saja. Menanggapi hal tesebut Mochamad Afif Azhar mengatakan bahwa universitas lain (red: universitas di Bogor) baru melaksanakan aksi esok hari. “Kami sudah mengajak mereka untuk bergabung namun kebetulan tidak bisa,” ujarnya. Alasan lain karena isu yang dibawa sedikit berbeda. “Kami lebih mengutamakan isu pertanian dan juga korupsi,” tambahnya.
Sempat terjadi kericuhan di akhir aksi antara mahasiswa dengan polisi yang berjaga. Namun berhasil diredam.
Rezky Eka Fauzia
Tambahkan Komentar