Dialog Publik 2 yang dilaksanakan pada Selasa (21/9) dengan tema “Optimalisasi Peran BEM KM IPB dengan Memaksimalkan Prestasi dan Minat Bakat Mahasiswa IPB” telah terlaksana dengan disiarkan pada aplikasi Zoom Meeting dan channel Youtube Pemira KM IPB. Dengan dipandu oleh Muhammad Majid Siregar selaku moderator, acara ini dimulai dengan pemaparan visi dan misi dari kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden mahasiswa KM IPB.
Pemaparan visi misi disampaikan pertama kali oleh pasangan calon satu, Yuza-Fauzan, dan dilanjut dengan pasangan calon kedua Fiki-Asmar. Kedua pasangan calon memaparkan solusi untuk dapat memaksimal prestasi dan minat bakat mahasiswa KM IPB. Pasangan calon satu menawarkan tiga solusi, diantaranya program pemasifan informasi lomba yang berkala, perbanyak program sertifikasi dan lisensi, serta pengoptimalan pembinaan POMNAS dan PEKSIMINAS. Pasangan calon satu juga akan melakukan perubahan struktural dengan memecah Kementrian PSDM menjadi dua fokus kementerian baru, yaitu Kementerian Karir dan Kewirausahaan serta Kementerian Kaderisasi dan Kepemimpinan. Melalui tagline #JembatanKita, pasangan calon kedua berfokus terhadap kolaborasi bersama PRPM, ormawa dan UKM, melakukan sistem satu arah melalui Forum Kolaborasi bersama Ormawa IPB, serta menggunakan IPB Mobile untuk membantu penyebaran informasi lomba.
Dialog Publik 2 ini menghadirkan 2 panelis yang memberikan pertanyaan, tanggapan, dan sarannya kepada kedua paslon. Bapak Alim Setiawan Slamet selaku panelis pertama memberikan beberapa pertanyaan terkait prestasi mahasiswa IPB, kolaborasi dengan ormawa, aspirasi terkait sarana dan prasarana. Akibat terjadi banyak kesalahan teknis, jawaban dari kedua pasangan calon tidak dapat ditangkap oleh para audiens di Zoom maupun Youtube.
Selanjutnya, Muhammad Nurdiansyah selaku panelis kedua memberikan pertanyaan mengenai strategi dalam mendukung transformasi IPB dan pengaturan waktu penyusunan program kerja selama satu periode. Pasangan calon kedua berfokus terhadap birokrasi BEM KM yang nantinya akan menaungi 6 kementerian dan diselenggarakannya forum kolaborasi antar wilayah di awal kabinet untuk pengefektifan program. “Semoga dengan adanya forum kolaborasi, program dari ditmawa-BEM KM-BEM Wilayah dapat diefektifkan dan dapat dicapai oleh mahasiswa secara umum pribadi,” ungkap Fiki-Asmar.
Sedangkan pasangan calon satu memiliki program dalam meningkatkan sertifikasi dan lisensi bagi mahasiswa, penjenjangan program sesuai tingkat, serta dilakukannya internalisasi dan pemetaan kebijakan. “Sehingga yang kita lakukan adalah mengoptimalisasi kegiatan-kegiatan yang berada di BEM KM, seperti pengoptimalan EC, SKPI, lisensi, dan sertifikasi”.
Pertanyaan terakhir diberikan oleh peserta dialog publik terkait indikator keberhasilan dan hal yang ingin dicapai dari keseluruhan kegiatan prestasi minat bakat. Menanggapi pertanyaan tersebut, pasangan calon satu menargetkan bisa meraih 500 lebih prestasi dan juara 1 dalam pemeringkatan kinerja kemahasiswaan di tahun 2022. Di samping PIMNAS dan PKM, pasangan calon satu menargetkan membawa medali di bidang POMNAS dan PESKIMNAS. Tidak jauh dari jawaban sebelumnya, Pasangan calon kedua mengharapkan peran BEM KM bisa mendorong IPB meraih juara 1 dalam pemeringkatan kinerja kemahasiswaan. Sedangkan pada bidang seni dan budaya, perlu adanya rekognisi sehingga dapat menghasilkan output berupa karya dan capaian eksternal.
Sebelum akhirnya menutup acara, kedua pasangan calon juga memberikan closing statements, “Dengan Nilai kesederhanaan, adaptif, dan kolaborasi yang kami bawa semoga menjadi suatu semangat dan cita-cita kita bersama. Semangat kembali pulang ke rumah dan menjadikan BEM KM IPB sebagai rumah yang nyaman dalam proses pengembangan prestasi. Minat bakat akan terus menjadi tujuan. Siap menjadi terdepan dalam membangun dan melayani BEM KM. Bahwa perubahan adalah keniscayaan, menghadapinya harus dengan niat dan aksi yang penuh dengan kesungguhan. Bahwa ada pengembangan dan tekad untuk sama-sama pulang ke rumah adalah suatu keharusan,” ujar pasangan calon satu presiden dan wakil presiden mahasiswa KM IPB, Yuza-Fauzan.
“Minat dan bakat yang terpetakan dengan baik memiliki potensi untuk menjadi potensi yang digdaya. Jembatan kita bagaikan penghubung dari daratan satu dengan daratan lainnya. Dan jembatan yang kami buat tidaklah besar dari daratan. Mari bersama dengan jembatan kita untuk KM IPB lebih maju ke depannya,” kata pasangan calon kedua presiden dan wakil presiden mahasiswa KM IPB, Fiki-Asmar sebagai closing statements.
Sumber gambar: YouTube Pemira KM IPB
Reporter: Hanifah Nur Hidayah dan Arum Dwiraswati
Editor: Putri Arum Puspitasari
Tambahkan Komentar