Dialog Publik 3: Optimalisasi Peran BEM KM dalam Kolaborasi Organisasi Mahasiswa IPB

Dialog Publik 3 telah dilaksanakan pada Kamis (23/9) yang disiarkan secara langsung di Auditorium FPIK IPB. Dialog Publik 3 ini mengusung tema “Optimalisasi Peran BEM KM dalam Kolaborasi Organisasi Mahasiswa IPB” yang dapat disaksikan secara live oleh seluruh mahasiswa IPB melalui kanal YouTube Pemira KM IPB serta Zoom Meeting. Kegiatan ini merupakan dialog publik terakhir bagi paslon setelah rangkaian Dialog Publik 1 dan 2 yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Dialog Publik 3 ini dipandu oleh moderator, Faiz Ahmad Ghoz, S.T serta dihadiri oleh dua panelis, Restu Rahmana Putra, S.E dan Diki Saefurohman, S.Hut, MM. Dialog dibuka dengan paslon menyampaikan visi misi yang bersesuaian dengan tema. Kemudian, para panelis akan memberi pertanyaan yang harus dijawab oleh paslon. Selain itu, para mahasiswa IPB pun diberikan kesempatan untuk bertanya kepada paslon di akhir acara.

Pemaparan visi dan misi disampaikan terlebih dahulu oleh Paslon Nomor Urut 1, Yuza-Fauzan. Mereka memaparkan tentang pentingnya kolaborasi, terutama di abad ke-21 untuk bisa menghadapi tantangan masa depan. Selain itu, mereka menyampaikan beberapa permasalahan dalam kolaborasi ormawa, seperti tidak meratanya keaktifan forum antar BEM KM dengan wilayah serta kurang optimalnya pemberdayaan kolaborasi kepada UKM pada masa online. Namun, Yuza-Fauzan menawarkan beberapa solusi yang sekiranya dapat mengurangi permasalahan tersebut, yaitu memperbanyak jadwal forum bersama fakultas, dan mengadakan kegiatan pemasifan informasi secara berkala untuk meningkatkan atensi dan ketertarikan mahasiswa.

Selanjutnya, pemaparan visi dan misi disampaikan oleh Paslon Nomor Urut 2, Fiki-Asmar. Tidak berbeda jauh dengan sebelumnya, Fiki-Asmar pun memberikan beberapa permasalahan faktual terkait kolaborasi ormawa dan memberikan beberapa solusi, seperti permasalahan dalam kurangnya kolaborasi program kerja. Mereka menawarkan solusi dengan mengadakan forum kolaborasi akbar di awal masa jabatan yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas program kerja. Selain itu, permasalahan dalam penyampaian informasi yang kurang menyeluruh dan menarik. Mereka menawarkan solusi untuk membuat informasi berbasis video agar informasi dapat tersampaikan secara jelas dan menyeluruh.

Restu Rahmana Putra, S.E selaku Panelis 1, memberikan pertanyaan mengenai program konkret yang akan mereka lakukan jika terpilih menjadi Presma-Wapresma. “Karena adanya penyebaran informasi yang tidak menyeluruh, Kami ingin membuat gebrakan baru berupa pelayanan informasi seperti “grebek” yang ada di UGM, sehingga mahasiswa bisa lebih aware dengan informasi yang ada,” ujar Paslon Nomor Urut 1, Yuza-Fauzan. Begitu pun Fiki-Asmar selaku Paslon Nomor Urut 2, mengatakan bahwa permasalahan kolaborasi sering kali terjadi pada informasi yang tidak jelas. Oleh karena itu, mereka ingin melakukan ekspedisi akbar yang akan berkolaborasi dengan BEM, himpro, dan UKM untuk membentuk program baru sebagai salah satu solusi. “Apa yang kita bicarakan, harus diinternalisasi terlebih dahulu untuk menggagas program-program yang lebih berdampak,” ungkap Restu Rahmana Putra, S.E sebagai closing statement selaku Panelis 1.

Yuza-Fauzan, memiliki narasi besar dengan tagline #PulangKeRumah. Hal ini karena mahasiswa IPB sudah mulai nyaman dengan posisinya masing-masing sehingga tidak mau berkontribusi dengan KM IPB. Mereka berharap dengan adanya tagline ini, mahasiswa bisa lebih peduli dengan KM IPB. Sedangkan, Fiki-Asmar memiliki narasi besar dengan tagline #JembatanKita yang bisa menghubungkan antara elemen satu dengan elemen lainnya. “Kita ingin mengembangkan mahasiswa yang memiliki potensi di UKM, sehingga hal tersebut bisa membantu mem-branding IPB lebih dikenal tidak hanya dengan ilmu pertanian saja,” ujar Fiki-Asmar.

“Bagi sebagian orang, dialog kita terasa terlalu besar karena berbicara tentang grand narasi. Padahal sebagai mahasiswa, jangan terlalu dangkal untuk berpikir. Karena mahasiswa sekaranglah yang akan memimpin masa depan, sehingga kita perlu ide besar yang tajam serta harus terasah dengan dialog yang berat,” ujar Diki Saefurrohman, S.Hut, MM selaku Panelis 2 sebagai closing statement sekaligus pesan kepada seluruh mahasiswa.

Reporter : Juliawati

Sumber gambar : Youtube Pemira KM IPB

Editor: Ikfanny Alfi Muhibbah Shalihah