Detik kabisat (Leap second) terjadi setiap interval 7 tahun, 3 tahun, 3,5 tahun, dan 3 tahun. Fenomena ini berlansung sejak tahun 1973 dan sudah terdapat 26 detik kabisat. Tanggal 30 Juni 2015, hari berakhir bukan pada pukul 23.59.59 tetapi 23.59.60. Penambahan waktu ini dilakukan berdasarkan keputusan IERS (International Earth Rotation and Reference System Service) pada tahun 1972 di Paris. Hal ini terjadi karena kecepatan rotasi bumi semakin lambat setiap tahunnya. Detik kabisat (Leap second) prinsifnya kurang lebih sama seperti fenomena kabisat.
Fenomena detik tambahan menjadi sebuah trending topic pada akhir bulan Juni lalu. Tepatnya tanggal 30 Juni 2015 terdapat pertambahan waktu dari 31.545.999 detik menjadi 31.546.000 detik. Fenomena ini disebut dengan detik kabisat (Leap second). ”Leap second pada dasarnya kurang lebih hampir sama dengan fenomena tahun kabisat, karena revolusi bumi mengelili matahari tidak benar-benar 365 hari melainkan lebih dari itu sekitar +5 jam sehingga penambahan jam tersebut dijadikan 1 hari setiap tahun yakni tanggal 29 februari”, ujar Jeffry Setiawan, Geofisika dan Meteriologi 47.
Penyisipan waktu kabisat ini untuk menyesuaikan jam atom dengan jam matahari sehingga terjadi singkronisasi. Sebenarnya tujuan dari detik kabisat ini untuk menyesuaikan waktu dengan gerakan bumi yang lambat. Pilihan untuk menyesuaikan waktu ini kemudian dilakukan dengan cara penambahan satu hari pada tahun yang habis dibagi 4, tetapi tidak habis dibagi 100 dan 400. Perubahan persekian detik ini memang tidak begitu terasa signifikan, akan tetapi sekarang kita hidup dengan berbagai perangkat elektronik yang tentu menuntut akan ketepatan waktu seperti hal nya GPS, smartphone, dan satelit.
“Apabila detik kabisat dihapuskan pasti akan berdampak sekali terutama pada sistem informasi seperti internet, jadwal penerbangan dan lain-lain, karena hampir sebagian besar jaringan internet menggunakan satuan waktu yang tepat dan seragam”, tambah Jeffry.
Menurut Nurul Hudachair, Ilmu Komputer 50, perubahan satu detik ini, akan sangat dirasakan dampaknya pada sistem operator yang akhirnya akan mempengaruhi banyak bidang. Permasalahan dari penambahan waktu satu detik (Leap second) menimbulkan beberapa wacana mengenai isu penghapusan detik kabisat, tetapi hal ini dirasa tidak baik karena bagaimanapun manusia tetap harus mengupaya kesesuaian antara gerakan bumi dan waktu pada komputer.
Sifa Fauziah Ganda Sari
Tambahkan Komentar