Baru-baru ini, tepatnya pada tanggal 24 September – 18 Oktober 2024, mahasiswa IPB University yaitu Aron beserta rekan-rekannya, berkolaborasi dengan pemerintah dan Non-Governmental Organization (NGO) di bawah naungan Kelompok Ekspedisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan untuk melakukan kegiatan penelitian dengan tujuan membangun kawasan konservasi laut di Maluku, tepatnya di Pulau Buru. Kegiatan yang dinamakan Ekspedisi Himasper: Kembara Moloku Rhizossia ini dilatarbelakangi oleh melihat kekayaan alam yang ada di sana sehingga memunculkan semangat untuk melakukan eksplorasi lebih dalam terutama pada ekosistem mangrove dan lamun.
Tim yang beranggotakan 10 orang dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan ini bersama dengan pihak-pihak terkait berupaya untuk membangun kawasan konservasi laut di Pulau Buru. Selama proses penelitian, masyarakat berpartisipasi secara aktif dan mereka banyak dibantu oleh masyarakat setempat. Banyak sekali informasi yang mereka peroleh, khususnya saat mewawancarai masyarakat, tentunya menambah wawasan dan pengetahuan baru.

“Di sana kekayaannya sangat bervariasi, banyak penyu dan karang yang bagus. Kita juga menemukan 5 jenis lamun dari total di Indonesia itu kurang lebih ada 12 atau 13 lamun dan kita bisa temuin 5 yang ada di sana. Kemudian, kita bisa menemukan ekosistem mangrove yang sangat bervariasi dan ini pantas dijadikan kawasan konservasi laut,” ujar Aron, salah satu anggota tim sekaligus sebagai ketua ekspedisi kegiatan penelitian.
Selama melakukan penelitian di Pulau Buru, tentunya beberapa kesulitan dirasakan oleh Aron dan tim. Predator alami seperti buaya banyak sekali ditemui di sana yang membuat mereka harus berhati-hati dan selalu waspada. Selain itu, sebelum dilakukannya proses penelitian, Aron dan tim telah menentukan titik-titik yang akan dikunjungi dan dikaji. Tetapi saat turun langsung ke lapangan, ternyata perlu adanya beberapa penyesuaian sehingga harus mengganti rencana awal yang telah dipersiapkan.

Dampak positif yang dirasakan oleh Aron dan tim adalah mereka dapat menambah pengalaman baru yang menyenangkan, melihat indahnya kekayaan alam di Pulau Buru, serta belajar banyak dari masyarakat setempat. Selain itu, nantinya para nelayan tidak perlu menempuh jarak yang jauh untuk menjala ikan karena telah ada kawasan konservasi laut ini sehingga kehidupan masyarakat dapat lebih sejahtera.
Melalui penelitian yang telah dilakukan, Aron tentunya memiliki harapan terkait keberlanjutan kawasan konservasi laut ini, “Semoga nantinya dengan adanya kawasan konservasi, masyarakat nelayan bisa sejahtera, bisa saling bahu membahu. Bagi para pemangku kepentingan dan pemerintah, dalam proses pengerjaan dan pembentukannya bisa lebih baik dan lebih lancar dengan masyarakat.”
***
Reporter: Putri Elsa Amelia Silalahi
Editor: Rosita
Tambahkan Komentar