Empowerment Narapidana Ibu: Tim PKM-PM IPB Berhasil Meningkatkan Self Esteem dan Self Efficacy Melalui Pembinaan Parenting

Tim PKM-PM IPB yang dipimpin oleh Octavia Laura telah berhasil menggelar program pengabdian di Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta. Tim ini terdiri dari Suci Ramadhani, Fauzan Ilham KS, dan M. Ramdhani A., serta Dosen Pembimbing bernama Dr. Ir. Dwi Hastuti, M.Si. Mereka menciptakan sebuah program yang bertajuk “Meningkatkan Rasa Percaya Diri, Kemampuan Diri, dan Keterampilan Parenting pada Ibu Narapidana sebagai Cara Mengatasi Stres dalam Membesarkan Anak di Lapas.” Program ini memiliki tujuan untuk membantu Ibu Narapidana atau bisa disebut Ibu WBP (Warga Binaan Permasyarakat) agar bisa memperkuat rasa percaya diri, meningkatkan keyakinan dalam kemampuan diri, dan mengembangkan keterampilan mengasuh anak .

Octavia Laura, sebagai ketua tim mengatakan, “Sejatinya, manusia tetap manusia, para Ibu WBP yang terpisah dengan anaknya sehingga mereka bisa mengalami stres dalam lapas, dan tercetuslah ide kegiatan kami berjudul Penguatan Self Esteem, Self Efficacy , dan Parenting ibu Narapidana sebagai Strategi Koping Parenting Stress dalam Lapas.”

Dengan latar belakang yang kuat, program ini bertujuan untuk membantu kompensasi yang mungkin merasa terbebani oleh rasa bersalah dan demotivasi diri akibat kesalahan masa lalunya. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mengatasi penurunan keyakinan dalam menjalankan peran sebagai ibu, yang bisa dipengaruhi oleh lingkungan di dalam Lapas yang mungkin kurang optimal. Parenting termasuk langkah paling penting dalam membangun kualitas sumber daya manusia di masa depan.

Salah satu aspek utama dari program ini adalah pendekatan PAIKEM, yang mengutamakan pembelajaran yang interaktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Pendekatan ini dirancang untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna, sehingga ibu pengemudi dapat lebih memahami pentingnya peran mereka sebagai orang tua dan dapat menghadapinya dengan lebih percaya diri.

Program ini melibatkan sekitar 20 Ibu BP, yang secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang melibatkan anak-anak mereka. Ini termasuk kegiatan bermain, berbicara, dan berinteraksi dengan anak-anak, serta pelatihan khusus tentang cara mendidik anak dengan baik.

“Ibu-ibu WBP satupun tidak ada yang menolak kegiatan kami, malah nerima banget karena dengan kegiatan ini, para ibu bisa mendapat kesempatan bertemu dengan anak-anaknya,” ucap Octavia.

Momen yang paling mengharukan adalah Hari Ibu. Acara tersebut merupakan pertemuan pertama antara ibu dan anak yang telah terpisah sejak ibu mereka menjadi warga binaan masyarakat. Air mata kebahagiaan mereka menjadi momen yang paling tidak bisa dilupakan oleh Octavia dan teman-teman kru begitupun Kepala Lapas yang terharu 

Program “I’m a Good Mom” yang diterapkan di Lapas telah membawa perubahan positif dalam meningkatkan harga diri individu sasaran. Dalam konteks lingkungan Lapas yang seringkali penuh tantangan dan semangat, pencapaian ini merupakan bukti bahwa dengan pendekatan yang tepat dan upaya yang konsisten, ibu binaan masyarakat dapat merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri dan lebih siap menghadapi masa depan setelah keluar dari lingkungan binaan. Program “I’m a Good Mom” terus memberikan bukti bahwa pelatihan parenting yang fokus pada pendekatan interaktif PAIKEM dapat menciptakan perubahan positif dalam kehidupan ibu binaan, meningkatkan rasa percaya diri, dan memberikan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

***

Reporter : Rafly Muzaki R

Editor : Shintia Rahma Islamiati

 

Avatar

Rafly Muzakki Rahman

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.