Sekelompok mahasiswa IPB University mengikuti Kegiatan One Village One CEO atau OVOC pada September tahun 2023 lalu. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara IPB University dan PT Adaro Indonesia melalui program Matching Fund Kedaireka. Kelompok mahasiswa tersebut terdiri dari Dhany sebagai ketua tim, Windah, Sima, dan Angelica di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono, M.Sc.Agr. dan Dr.Ir. Ahmad Junaedi, M.Si. Fokus tempat pelaksanaan kegiatan OVOC merupakan desa binaan PT Adaro tepatnya di Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
Kegiatan One Village One CEO dilaksanakan setiap tahunnya dengan pihak mitra yang berbeda-beda, tetapi dengan substansi program yang sama yaitu pengabdian masyarakat dengan keluaran, pengembangan produksi komoditas dan produk inovasi. Kelompok Dhany sendiri fokus pada komoditas ekowisata dan budidaya padi gunung. Peran yang diberikan adalah sebagai fasilitator antara masyarakat dan tim ahli melalui kegiatan pendampingan dan transfer teknologi tentang komoditas padi gunung.
Pengambilan judul Budidaya Padi Gunung sesuai Good Agriculture Practice di Desa Liyu, melemahnya ketahanan pangan serta kebutuhan melihat masyarakat dari Desa Liyu sebagai desa yang mayoritas pemilik lahan pertanian. Tujuan dari kegiatan OVOC kelompok Dhany untuk menambah pengetahuan dan pengalaman masyarakat mengenai budidaya padi gunung serta mengetahui aspek penunjang ekonomi masyarakat.
Program OVOC dilakukan melalui kegiatan besar diantaranya observasi dan survei agar bisa melakukan pemetaan sosial dan wilayah, diskusi kelompok terfokus untuk mengetahui potensi dan kelembagaan masyarakat dalam ekowisata dan budidaya padi gunung, serta pendampingan transfer teknologi. Pendampingan dan transfer teknologi menyampaikan mengenai pemngembangan desa wisata, budidaya padi sesuai praktik pertanian yang baik, dan bioimunisasi benih padi serta pengendalian HPT Padi.
Kegiatan OVOC di Desa Liyu melibatkan 4 orang mahasiswa IPB University sebagai fasilitator, 6 orang dosen IPB sebagai tim ahli pendampingan, dan 1 orang CSR Adaro Indonesia. Program berlangsung selama 75-90 hari, dimulai pada 11 September hingga 5 Desember 2023. Dalam waktu tersebut, Desa Liyu berhasil mencapai sejumlah target yang diinginkan, seperti penerapan budidaya padi secara GAP, bioimunisasi benih padi, pembuatan demplot Padi IPB 9G, dan penyelenggaraan event ekowisata padi yang dinamakan Festival Melatu Wini.
Target-target yang sudah tercapai di atas juga diberikan laporan mengenai kemajuannya yang telah dilaksanakan di Desa Liyu, “Untuk seluruh target yang ingin dicapai sudah terlaksana semuanya, namun untuk penerapan bioimunisasi benih masih ditunggu untuk hasilnya karena akan diukur saat panen nanti,” ucap Dhany .
Dhany dan kelompoknya berhasil menonjolkan program pendampingan dan transfer teknologi terkait bioimunisasi benih padi. Selain itu, mereka menciptakan produk inovatif berupa beras organik dari padi varietas lokal, yang diberi nama “Beras Buyung Liyu” Produk ini tengah dalam proses sertifikasi halal dan NIB UMKM baru yang sudah selesai dibuat. Produk ini diproduksi oleh UMKM yang diciptakan dari hasil kolaborasi tim OVOC dan UMKM Liyu Sejahtera.
Masyarakat Desa Liyu merespon positif program OVOC. Melalui inovasi dan pendampingan teknologi, mereka mampu meningkatkan produksi padi dan meraih keuntungan ekonomi yang berkelanjutan. Program ini juga diapresiasi karena berhasil mempertahankan adat dan tradisi masyarakat Dayak Deah, sambil mengenalkan pertanian modern.
***
Reporter: Mutiara Rachmina Indriani
Editor: Rosita
Tambahkan Komentar