Gita Ayu Lestari
Berawal dari masalah tingkat keasaman tanah yang sangat asam di lahan pertanian Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang mengakibatkan hasil produksi tidak maksimal, mahasiswa KKNT Inovasi IPB kelompok Blora 05 memperkenalkan digital farming pada petani melalui program DIPONIK atau Digitani x Pupuk Organik. Menurut Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Kradenan, keasaman yang sangat rendah terjadi karena 2 hal, yaitu penggunaan bahan kimia yang berlebihan seperti pestisida dan pupuk kimia, serta kurangnya bahan organik yang terkandung di dalam tanah.
Melalui kolaborasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKNT Blora 05 dengan pemerintah Desa Medalem, program Diponik ini sukses dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2024 di Balai Desa Medalem, dan diikuti oleh 40 petani dari perwakilan 10 kelompok tani Desa Medalem. Program ini diisi dengan kegiatan sosialisasi dan praktik penggunaan aplikasi Digitani serta sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik bersama Badan Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kradenan.
Respons positif diberikan para petani terhadap Diponik ini. Pengenalan aplikasi yang bisa membantu mereka untuk bertanya langsung kepada para pakar di bidang pertanian, membuka semangat dan harapan baru bagi mereka untuk masa depan lahan dan hasil pertaniannya. Pengenalan dan praktik pembuatan pupuk organik juga menambah pengetahuan dan kesadaran para petani akan kebutuhan bahan organik di dalam tanah, serta tingkat manfaat pupuk organik dibandingkan dengan pupuk kimia.
Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB kelompok Blora 05 berharap, dengan dibuatnya program Diponik ini bisa membantu mengatasi kendala atau permasalahan yang dihadapi para petani Desa Medalem. Program ini juga bisa menjadi langkah awal bagi para petani untuk mulai mengurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih ke pupuk organik yang lebih ramah lingkungan, sehingga kualitas hasil pertanian petani Desa Medalem dapat terus meningkat.
***
Reporter: Gita Ayu Lestari
Editor: Rosita
Redaksi Koran Kampus
Tambahkan Komentar