Mahasiswa IPB University melakukan kegiatan KKN-TI di Kabupaten Garut, tepatnya di Desa Rancasalak. Kegiatan tersebut bertemakan khusus dengan tema “perhutanan sosial”. Desa Rancasalak dikenal sebagai desa “tanpa pengangguran”. Hal ini karena terdapat sebuah lapangan reboisasi sekolah yang bertujuan memberdayakan pemuda dan pemudi yang memiliki kemampuan dalam bekerja di sektor pertanian sehingga dapat menurunkan tingkat urbanisasi.
Desa Rancasalak sebagai lokasi KKN-TI merupakan sebuah desa produktif karena banyak masyarakat yang bergelut di bidang home industry seperti pabrik dodol, pabrik tas, dan tembakau. Desa Rancasalak dikaruniai sumber daya alam melimpah dari hutan mandalawangi sehingga mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian. Potensi desa lainnya adalah jumlah pemuda pemudi yang perlu disiapkan untuk menyalakan desa sekaligus pertaniannya. Namun seiring berjalannya waktu, lapangan reboisasi sekolah dibuka untuk umum.
Melalui reboisasi sekolah yang lapang, pemuda dan pemudi Rancasalak dibentuk untuk mampu melakukan pengelolaan agroindustri dari hulu ke hilir. Kemampuan yang dimiliki pemuda dan pemudi yang telah lulus dari reboisasi lapangan sekolah tidak sekedar menjadi barista. Pemuda pemudi setelah lulus mampu membibitkan hingga memanen biji kopi hingga siap digunakan langsung. Selain itu, pemuda dan pemudi dibekali dengan karakter cinta tanah air dan penghormatan terhadap budaya lokal tanah Sunda.
“Setelah saya lulus dari sekolah lapang, reforestasi, saya dapat menghasilkan biji kopi yang saya panen dari hasil lahan pribadi dengan luas 0.25 Ha dengan penghasilan 88 Juta/3 Bulan ketika panen raya” ujar Eka di sekolah lapang reforestasi pada Minggu, 02 Juli 2023.
Sekolah lapang reboisasi menjadi jawaban untuk mempersiapkan kemampuan praktis pemuda dan pemudi Rancasalak dalam menghadapi persaingan dunia kerja dan memanfaatkan desa. Para pemuda dan pemudi lulusan sekolah lapangan reboisasi tersebut pun mengatakan hal yang sama terkait kredibilitas dan keunggulan dari lapangan sekolah tersebut. Oleh karena itu, terdapat banyak minat para pemuda dan pemudi untuk bergabung di lapangan sekolah tersebut.
KKN-TI ini bertema perhutanan sosial yang bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Data yang diperoleh oleh mahasiswa KKN-T tersebut digunakan oleh KLHK sebagai arsip. Perhutanan sosial meminta menjalankan program kerja yang terdiri dari bantuan siswa dan inventarisasi potensi, penandaan batas luar kawasan, pembuatan andil garapan, penyusunan atau penataan rencana pengelolaan perhutanan sosial (RKPS dan RKT), pengembangan agroforestry, pengembangan usaha pengelolaan produk kopi dari hulu ke hilir, pengembangan digital marketing, dan pengisian nekon produk.
Kelompok mahasiswa KKN selama kegiatan turun lapangan berlangsung penandaan batas luar kawasan yang dimulai dari titik 0 kawasan hingga puncak Gunung Mandalawangi. Penandaan batas dilakukan pada jarak ±100 m. Selain itu, kegiatan yang dilakukan selain batas sobat, yaitu melakukan inventarisasi berbagai flora dan fauna yang terdapat di Gunung Mandalawangi. Kegiatan turun lapangan di Gunung Mandalawangi telah berlangsung selama 2 hari, dengan jalur menuju lokasi yang cukup ekstrem. Kegiatan turun lapangan ini membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan kegiatan lainnya, karena data yang diperoleh nantinya akan diolah menggunakan aplikasi Avenza Maps dan lainnya dalam melakukan kecelakaan di kawasan LMDH Mandalagiri.
Pemesan : Anisa Salsabila
Editor : Rafly Muzakki R
Tambahkan Komentar