Tim PKM-PM IPB Sipeture berhasil melaksanakan 3 program utama, yaitu Sipeture Analis, Sipeture Leader, dan Sipeture Entre. Program ini ditujukan kepada remaja Rumah Yatim Nurun Nisa yang berlokasi di Kedungbadak, Kota Bogor, Jawa Barat. Ketiga program ini dirancang untuk mempersiapkan kehidupan pasca sekolah sebagai upaya peningkatan kemandirian dan menghadapi tantangan di masa depan. Sipeture dilatarbelakangi oleh kurangnya fasilitas dan metode pembelajaran, peran dan bimbingan dari orang tua, serta tuntutan kepada para remaja untuk memiliki life skills agar mereka mandiri dan mampu bertahan di tengah hebatnya persaingan.
Sipeture Analis bertujuan mendorong remaja agar memiliki kemampuan analisis, berpikir kritis, problem solving, dan manajerial melalui penyampaian materi, riset dan analisis, focus group discussion (FGD), penyusunan bricks, poster, dan presentasi. Kemudian Sipeture Leader, bertujuan membangun pondasi jiwa kepemimpinan berupa skill public speaking, proaktif, kolaboratif, dan berpikir rasional. Terakhir Sipeture Entre, bertujuan menanamkan mindset dasar tentang kewirausahaan dan meningkatkan kreativitas, melalui penyampaian materi, merancang produk, merancang poster produk, dan simulasi berniaga.
Metode yang digunakan dalam program ini yakni Guided Discovery-Simulation Learning, metode pembelajaran yang memungkinkan siswa mengonstruksi pemikirannya dan membentuk keterampilan mereka sendiri dengan guru yang hanya bertindak sebagai fasilitator. Metode ini merupakan gabungan dari metode Guided Discovery Learning (pengetahuan) dan metode Simulation Learning (keterampilan). Guided Discovery Learning memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan pemahaman mendalam melalui eksplorasi terarah dan pertanyaan reflektif. Sedangkan, Simulation Learning memberikan kesempatan untuk mengasah keterampilan praktis dalam simulasi yang mendekati kondisi nyata.
Dengan hadirnya Sipeture, tim PKM-PM IPB yang beranggotakan Dewi Sintawati, Siska Nurhalisa, Yuda Trianggara, dan Muhammad Afif Fathin Ridho, serta diketuai oleh Arisma Diyanti ini berharap agar para remaja di Rumah Yatim Nurun Nisa memiliki bekal untuk menghadapi tantangan di masa depan, serta memiliki keterampilan dan kemandirian untuk bersaing. Dengan demikian, mereka akan mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat dan mengambil inisiatif dalam menciptakan peluang baru, sehingga dapat berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan dan kemajuan masyarakat.
***
Reporter: Bagus Apriano Nur Sukma
Editor: Fairuz Zain
Tambahkan Komentar