Tanamkan Penguatan Minat dan Bakat, TIM B-Rangers Street PKM-PM IPB Dukung Anak-Anak Marginal untuk Tingkatkan Kualitas Hidup

Tim PKM-PM IPB University yang diketuai oleh Rahmat King Abd. Azis Zainuddin bersama empat anggotanya, yakni Rizik Akbar Affandi, Dwi Hardika, Maulidhita Fawwaza, dan Nurmareta Istiqomah, serta dibimbing oleh Dr. Ir. Eva Rachmawati, S.Hut, M. Si. melaksanakan program “Penguatan Minat Bakat Pada Anak Marjinal Terminal Baranangsiang Melalui Metode Passion-based Approach untuk Meningkatkan Quality Of Life”.

Latar belakang dibentuknya program ini adalah sebagai wadah untuk mengembangkan minat dan bakat anak-anak marginal (anak-anak yang terpinggirkan). “Berdasarkan survei yang telah tim kami lakukan, kami tertarik dengan anak-anak yang terdapat di komunitas Save Street Child (SSC) Kota Bogor. Bagi kami, anak-anak tersebut memiliki keunikan tersendiri, dimana mereka memiliki banyak kemampuan dan potensi di berbagai bidang seperti seni, sains, dan olahraga. Namun, karena adanya keterbatasan ekonomi dan tidak adanya wadah untuk mengembangkan ketertarikan tersebut, maka itu yang menjadi tantangan bagi kami,” ujar King selaku ketua tim.

Menjalin kerja sama dengan Save Street Child Kota Bogor, tim B-Rangers Street menerapkan metode Passion-based Approach yang merupakan upaya untuk menemukan identitas diri pada setiap anak agar lebih mengenal potensi dirinya masing-masing. “Kemarin kami sempat melakukan wawancara dengan mitra terkait program yang telah dijalankan kepada anak-anak marginal, program yang mereka lakukan masih belum efektif. Jadi, kita menerapkan metode Passion-based Approach yang didasari oleh metode Asset Based Community Development (ABCD), dimana metode ini sering kali digunakan sebagai inovasi dan strategi dalam pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Hal ini berlandaskan aset, kekuatan, dan potensi yang dimiliki, sehingga dapat tercipta pembangunan kapasitas dan tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas hidup dari berbagai aspek,” jelas King.

Sumber: Narasumber

B-Rangers Street dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan. Terdiri dari 4 program, yaitu Crossway, Rounded Road, Passion Class, dan SPBU (Suaraku Pesonaku Bertabur Ungkapan). Pada program Crossway, tim menggali minat dan bakat anak-anak marginal yang dikemas dengan games petualangan yang aktif dan interaktif. Kemudian Rounded Road, di sini tim melakukan penguatan minat yang dimiliki oleh anak-anak dengan parade profesi dan pemberian motivasi untuk berani bermimpi.

Lalu Passion Class, tim memberikan pelatihan kepada anak-anak terkait bakat potensial yang dapat dikembangkan dan melatih kreativitas. Anak-anak membuat karya tulis, menggambar, menari, olahraga hingga belajar sains. Dan yang terakhir SPBU (Suaraku Pesonaku Berbaur Ungkapan), program ini menampilkan pentas bakat dan lokakarya hasil inovasi dan kreasi anak-anak marginal.

Sumber: Narasumber

Keterampilan yang dilatih menunjukkan hasil yang signifikan. King mengungkapkan bahwa sejak program dimulai, terjadi peningkatan pengetahuan terkait minat, bakat, dan pentingnya mengejar cita-cita pada diri anak-anak. Pada aspek sikap juga menunjukkan hal yang positif, dimana terjadi peningkatan self confidence, responsibility, disiplin, dan pantang menyerah.

Tim B-Rangers Street berharap program ini dapat memberi dampak positif bagi anak-anak marginal dan lingkungan tempat mereka tinggal. “Harapan kedepannya, kegiatan anak-anak marginal ini dapat menjadi lebih positif dibandingkan harus bermain di daerah Terminal Baranangsiang yang rawan akan dampak negatif bagi anak. Kami juga berharap, agar mitra yang telah bekerja sama dengan kami, BKKBN dan Dinas Sosial Kota Bogor dapat melanjutkan program yang kami buat,” tutup King.

***

Reporter: Arnida Riani

Editor: Fairuz Zain

Arnida Riani

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.