Di Desa Sukatani, mahasiswa KKNT Inovasi IPB melaksanakan workshop pembuatan kerupuk mangga untuk mengembangkan keterampilan lokal. Workshop ini mencakup pengenalan produk, penjelasan harga jual dan target pemasaran, proses pembuatan, serta teknik pengemasan. Dhea, salah satu Mahasiswa KKNT Inovasi IPB bersedia secara sukarela mendesain logo dan kemasan. Produk ini dinamai KEMANG TANI untuk mempermudah branding dan pemasaran.
Eflyn, salah satu mahasiswa KKNT Inovasi IPB, mengamati potensi melimpah buah mangga di Desa Sukatani selama 1 minggu. Desa ini memiliki banyak pohon mangga dengan jenis cengkir, harum manis, dan madu yang harganya sangat terjangkau saat musim panen. Melihat potensi dan harga yang murah, yakni sekitar Rp1.500 hingga Rp4.000 per kilogram, mahasiswa KKNT Inovasi IPB memutuskan untuk mengolahnya menjadi kerupuk mangga, tujuannya adalah memanfaatkan bahan baku lokal dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa.
Setelah memproduksi kerupuk mangga, mahasiswa KKNT Inovasi IPBĀ membagikan sampel gratis kepada masyarakat. Respon dari masyarakat sangat positif, Enjang, salah satu masyarakat Desa Sukatani, bahkan menawarkan melanjutkan produksi karena menyukai kerupuk mangga yang rasanya gurih, dan renyah. Mahasiswa KKNT Inovasi IPB menyediakan 2 jenis kemasan, yakni plastik bening berlogo untuk warung lokal dan standing pouch yang lebih mewah untuk pusat oleh-oleh, dengan perbedaan harga jual. Ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) juga dilibatkan dalam pemasaran untuk memperluas jangkauan pasar. Selain itu, para mahasiswa juga mengikuti perkembangan zaman dengan tujuan memastikan produk tetap relevan dan diminati konsumen.
Mahasiswa KKNT Inovasi IPB berharap inovasi kerupuk mangga ini dapat berdampak positif bagi perekonomian desa. Proses pembuatan dilakukan tanpa MSG, melainkan menggunakan bumbu alami, sehingga menghasilkan produk dengan rasa asam manis khas mangga dan warna kuning alami. Modal pembuatan kerupuk mangga relatif terjangkau, berkisar antara Rp20.000 hingga Rp30.000 per kilogram, tergantung pada harga mangga di pasaran. Mahasiswa KKNT Inovasi IPB berharap produk ini dapat memperkenalkan Desa Sukatani lebih luas, meningkatkan nilai ekonomi mangga, serta mengurangi kerugian yang dialami para petani. Dukungan masyarakat serta kepala desa menunjukkan bahwa KEMANG TANI berpotensi menjadi produk unggulan yang mendukung ekonomi dan mempromosikan keunikan Desa Sukatani.
***
Reporter: Fiqih Adita Fadillah
Editor: Fairuz Zain
Tambahkan Komentar