Belajar dari Pengalaman, BEM KM IPB Waspada Sikapi Undangan Wantimpres

Undangan Diskusi Terbatas dari Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) kini telah disikapi BEM KM IPB. Wapresma Dadan Hudanulhak secara resmi menyatakan bahwa BEM KM IPB absen di acara tersebut. “Kami sudah memutuskan untuk tidak menghadiri undangan ini,” ungkap Dadan.

IMG-20150416-WA0001-1

Press release resmi terkait penolakan hadir ke undangan Diskusi Terbatas dari Wantimpres resmi dikeluarkan Selasa (21/04). Berdasarkan rilis tersebut, ada tiga alasan utama yang mendasari ketidakhadiran BEM KM IPB. Pertama, karena mahasiswa yang diundang tidak mewakili perguruan tinggi di Indonesia. Kedua, tidak adanya transparansi alur kegiatan diskusi. Ketiga, waktu diskusi yang diberikan dirasa tidak efektif apabila setiap universitas yang diundang menyampaikan gagasan.

Menurut Dadan, sebetulnya undangan Wantimpres tersebut adalah sarana untuk menambah relasi dan berbagi informasi terkait masalah-masalah strategis. Namun, undangan tersebut menjadi masalah ketika muncul di saat kondisi politik sedang tidak stabil. “Manuver mahasiswa sedang sangat dilihat. Aneh sedikit, kena dari sana sini,” ujarnya.

Hal serupa pernah terjadi di zaman kepemimpinan Presma IPB 2009 – 2010. Saat itu, presiden mengundang langsung beberapa BEM universitas. “Hal yang terjadi setelah pertemuan itu adalah hal yang kami prediksikan juga sekarang,” ungkap Dadan.

Dadan merasa saat ini BEM KM IPB belum mempunyai media yang cukup kuat untuk meng-counter isu-isu yang muncul. Opini publik masih belum bisa dikendalikan. “Sekali fitnah tersebar, sudahlah hancur nama lembaga,” tutup Dadan.

Fara Ruby Addina

 

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

1 Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.