Selasa (12/05), mahasiswa IPB sampaikan langkah solutif dalam mengatasi kemacetan lalu lintas Bogor dalam Malam Puncak Festival Ide di Auditorium CCR. Acara ini dihadiri oleh Rektor Institut Pertanian Bogor, perwakilan Walikota Bogor, juga perwakilan Bupati Kabupaten Bogor. Melalui pemutaran video, gagasan-gagasan mahasiswa disampaikan kepada pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor.
Gagasan-gagasan tersebut didapat dari festival ide yang diselenggarakan oleh Kementrian Kebijakan Daerah BEM-KM IPB. Festival ide ini diadakan untuk menggali ide mahasiswa dalam mengatasi masalah kemacetan. Ide yang didapat berawal dari 20 grup yang kemudian diseleksi menjadi 3 grup. Ide yang terpilih diaplikasikan secara langsung sebelum kemudian disampaikan kepada pemerintah.
Salah satu ide yang terpilih adalah penyebaran stiker untuk kampanye tertib lalu lintas. “Saya menghargai ide mahasiswa untuk mengubah mindset agar kita semua mematuhi peraturan lalu lintas,” tanggap Dr. Ir. Herry Suhardyanto M.Sc, Rektor IPB. Ide selanjutnya adalah car free day Bara (Babakan Raya) setiap hari Minggu, Gerakan Ogah Macet (GOM) yaitu gerakan untuk turun langsung bersama sama untuk mengarahkan lalu lintas serta pengadaaan shelter angkot untuk mengurangi kemacetan. Sejalan dengan ide tersebut, Herry Suhardyanto menambahkan bahwa harus ada tempat yang memadai untuk berhenti, menurunkan dan menaikan penumpang.”
Menanggapi gagasan tersebut, Pemerintah Bogor siap untuk berkontribusi menyelesaikan masalah kemacetan Bogor bersama mahasiswa IPB. “Pemerintah terbuka untuk diskusi lebih lanjut,” ujar perwakilan walikota Bogor. Herry Suhardyanto menambahkan perlunya ide-ide tersebut untuk ditindaklanjuti, “Direalisasikan dengan Focus Group Discussion, dengan diskusi yang sudah terfokus, ide-ide ini dapat ditindaklanjuti,” terang Rektor IPB saat diwawancarai oleh Koran Kampus IPB.
Ira Widya Zahara
Tambahkan Komentar