Rilis Hasil Pimpinan Terpilih, Menteri Apro Menjadi Perdebatan

Sumber: Errizqi
Ilustrator: Errizqi

Belakangan ini, KM IPB dikejutkan dengan sistem pemilihan pimpinan BEM KM Kabinet Karya Raya. Salah satu yang paling disoroti adalah pemilihan Menteri Apresiasi dan Olahraga (Apro). Dimulai dari nilai diklat yang dikeluarkan tidak sesuai dengan jumlah kandidat sampai terpilihnya menteri yang sebelumnya tidak menjadi kandidat.

Yakni Fahmi Rabbani, Fakultas Peternakan angkatan 52 terpilih sebagai Menteri Apro. Menurut penelusuran Korpus, Fahmi tidak mengikuti pendaftaran pimpinan sesuai dengan prosedur dan namanya pun tidak terdaftar dalam Diklat Pimpinan BEM KM (28-30/12). Sesuai unggahan pada media sosial resmi BEM KM, calon pendaftar hanya Reza Pahlawan Daulay (FPIK 53) dan Ridho Notonegoro (Fema 53). Tak lama, muncul rilis nilai diklat calon menteri yang hanya mencantumkan nama Reza dalam kolom Apro. Pihak BEM KM masih belum memberi penjelasan terkait hal ini, baik Fahmi ataupun Dadan selaku Presiden Mahasiswa. “Ikuti perkembangan selanjutnya saja ya” ujar Dadan saat dihubungi Korpus via jalur pribadi.

Reza mengaku kecewa dengan hal ini karena dia telah mengikuti semua persyaratan untuk menjadi menteri termasuk membuat grand design sesuai dengan visi dan misi Dadan-Miqdad. “Rasa kecewa pasti ada tapi saya tahu bahwa presma IPB sudah pasti memilih keputusan yang terbaik,” ungkapnya. Reza juga menyatakan bahwa pendaftar awal hanya ada Ridho, Galih Bhekti (Fateta 52), dan dia sendiri. Galih sendiri mengaku memilih untuk berhenti sehingga tersisa Ridho dan Reza.

Naila Humaira

Rafika Sari

Ed: Aditya Mukti

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.