Berkat Kemampuan dan Kontribusinya, Guru Besar IPB Raih Penghargaan dari UNESCO

Guru besar bidang Geofisika dan Meteorologi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof.Dr. Hidayat Pawitan meraih penghargaan United Nations Education Science and Cultural Organization – International Hidrologycal Programme, Regional Steering Committee for Southeast Asia and the Pacifik (UNESCO-IHP RSC-SEAP) Award di Medan pada 19-20 Oktober 2015 lalu. Penghargaan ini diberikan atas  kontribusi dan dedikasi Prof.Dr. Hidayat Pawitan dalam berbagai kegiatan UNESCO-IHP  RSC-SEAP.

Kegiatan dalam peringatan 50 tahun IHP yang juga bertepatan dengan 70 tahun UNESCO, berupa upacara pembukaan, dengan pidato oleh Prof. Kaoru Takara dan Prof. Shahbaz Khan, Direktur Kantor UNESCO, peluncuran buku berjudul “Celebrating 50 years of Water Leadership in Asia and the Pacific”. Buku ini menyajikan sejarah singkat IHP dalam kegiatan negara yang dipilih dari International Hydrological Decade (IHD) ke IHP, presentasi mengenai sukses pada pelaksanaan IHD dan IHP program di negara-negara yang dipilih serta proyeksi film air.

Guru besar bidang Geofisika dan Meteorologi (GFM) menuturkan, untuk menjadi anggota UNESCO-IHP RSC-SEAP tidak mudah karena perekrutan anggota tidak terbuka, sehingga untuk menjadi anggota UNESCO-IHP RSC-SEAP perlu ada usulan dari pihak UNESCO.

“Awal saya menjadi anggota karena menulis paper yang diadakan UNESCO. Pada 1987 saya berkenalan dengan Profesor hidrologi dari Tsukuba, Jepang yang sedang mengusulkan penelitian di Bali dan saya ikut serta dalam penelitian di Bali selama 3 tahun, pada tahun 1988 hingga 1990. Kemudian saya presentasi mengenai hidrologi Indonesia di jepang. Pada tahun 1996 saya di undang IHP dan sudah mulai menjadi anggota sampai sekarang (20 tahun). ” Ungkap Hidayat Pawitan.

Profesor bidang Hidrologi Sumberdaya Air ini telah menjadi editor pada 2 edisi Catalog of Rivers. Tahun 2000 menjabat sebagai ketua editor pada edisi III dan tahun 2002 sebagai anggota pada edisi IV. Catalog of Rivers tersebut berisi mengenai kondisi sungai di dunia pada wilayah Southeast Asia and the Pacifik yang diterbitkan UNESCO. UNESCO telah menerbitkan 5 edisi dari beberapa negara dan telah terkumpul 150 sungai, data sungai ini dapat menjadi acuan peneliti dan Stakeholders untuk melakukan penelitian mengenai Daerah Aliran Sungai (DAS).

“saya ingin untuk kedepannya, generasi muda bisa berkontribusi juga dan mewakili Indonesia mengikuti kegiatan UNESCO-IHP  RSC-SEAP sehingga Indonesia bisa lebih maju lagi .” tutur Prof.Dr. Hidayat Pawitan 

Nisa Hasaningtyas

Editor : Shalsa Nurhasanah