Selayang Pandang Sains Biomedis, Bungsu SKHB yang Siap Unggul

Sumber: skhb.ipb.ac.id

Gema peresmian program studi baru di Institut Pertanian Bogor menjadi topik panas di pertengahan 2023 ini. Sejak awal berdirinya Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis hingga hari ini, pada bulan Mei silam, sekolah berkode B tersebut akhirnya pecah telur. Tentunya tak afdol jika civitas akademik IPB sendiri tak resmi berkenalan dengan Sains Biomedis, departemen bungsu SKHB.

Sains Biomedis adalah jurusan yang erat sekali hubungannya dengan kedokteran. Program studi ini mengadopsi tiga bidang keilmuan, yaitu kedokteran, kedokteran hewan, dan lingkungan. Ada beberapa faktor yang menjadi landasan dicetuskannya penambahan prodi Sains Biomedis. Mengutip dari wawancara Prof. drh. Deni Noviana, PhD melalui IPB TV, dari banyak perguruan tinggi yang memiliki fakultas kesehatan, faktanya hanya empat di antaranya yang memiliki program studi ini. Bahkan produk obat-obatan kita masih perlu impor dari luar. Maka kebutuhan Indonesia terhadap SDM di bidang Biomedis cukup besar, sehingga IPB hadir untuk menciptakan peluang yang tentunya linear dengan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis.

Di samping itu, internal IPB sendiri turut mendukung suksesi berdirinya prodi Sains Biomedis ini, baik dari segi sumber daya manusianya maupun infrastruktur dalam kampus. Ada enam dosen di bawah prodi baru ini dan dukungan lintas fakultas dan departemen di dalam tim teaching yang akan membimbing mahasiswa Sains Biomedis. Fasilitas memadai turunan program studi tetua, Kedokteran Hewan, akan turut menunjang pembelajaran. Sebagai penyandang peringkat pertama fakultas kedokteran hewan terbaik di Indonesia, Sains Biomedis tak perlu lagi diragukan kesiapan instrumennya.

Hadirnya program studi Sains Biomedis digadang-gadang membuka peluang kerja yang lebih besar, khususnya bidang biomedis yang masih awam di telinga orang-orang. Berdasarkan hasil survei pada perusahaan dan lembaga relevan, persentase dibutuhkannya sarjana biomedis di rumpun kesehatan nyaris sempurna di angka 95%. Adapun beberapa profesi yang memungkinkan untuk ditekuni seorang sarjana biomedis adalah pengembang obat-obatan, vaksin, dan regenerative medicine di perusahaan-perusahaan farmasi, peneliti di lembaga riset atau balai penelitian, entrepreneur yang menjadi penyedia laboratorium komersial, hingga dosen biomedis. Maka telah ditegaskan oleh badan-badan tersebut bahwa lulusan biomedis nantinya akan memiliki prospek kerja yang bagus dengan waktu tunggu yang minim.

Melalui seleksi mandiri, Sains Biomedis menerima 50 mahasiswa baru untuk angkatan 60. Monica Claudya Gara adalah salah satunya.

“Sebenarnya aku daftar IPB karena ada info kalau mau ada jurusan Kedokteran. Setelah bayar pendaftaran, ternyata prodi tersebut belum ada. Jadi aku mikir, jurusan yang ada hubungan sama kedokteran di IPB, ya, Sains Biomedis,” aku Monica. Ia menambahkan bahwa reputasi IPB yang bagus juga menjadi salah satu alasan, terutama Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis. Oleh karenanya, Monica tidak mengambil pusing bila prodi pilihannya berada di bawah atap SKHB alih-alih Fakultas Kedokteran karena di manapun tempatnya, dasar ilmu Sains Biomedis tetap bagian dari rumpun kedokteran seperti yang diharap-harapkannya.

Meski Sains Biomedis baru aktif berkegiatan pada tahun ajaran 2023/2024, program studi ini telah memikul asa pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Dekan SKHB menaruh harap agar departemen bungsu ini segera mengejar akreditasi unggul prodi-prodi lain, terutama Kedokteran Hewan yang menjadi “kakak”nya. Beliau mengajak siswa SMA yang tertarik dengan Sains Biomedis. Hal ini serupa dengan prinsipnya dengan Monica yang miliki minat pada Biologi tetapi ingin menjajal ilmu baru untuk meningkatkan angka partisipasi kasar dengan menjadi satu di antara mahasiswa-mahasiswa Sains Biomedis 60.

***

Reporter: Rafly Muzakki Rahman, Annastasha, Matta Cinta Salsabila, Dinti Wardah Nurus Sa’adah, Luluk

Editor: Rosita

Sumber foto: skhb.ipb.ac.id.

 

 

Redaksi Koran Kampus

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.