ANGKRINGAN AKTIVIS, LANGKAH AWAL MENYIKAPI ISU LGBT DI KAMPUS

Bogor (19/2)- Melalui diskusi terbuka ‘Angkringan Aktivis’ yang diselenggarakan oleh Badan Kerohanian Islam Mahasiswa (BKIM) di lobby Student Center malam ini mengangkat isu yang sedang marak dibicarakan publik,yaitu Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

Rangkaian acara dibuka dengan ulasan singkat dari moderator yang merupakan mahasiswa Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN) angakatan 51, yaitu Preza Satria Al Miradz. Ulasan tersebut membahas sebuah video yang ditayangkan oleh pihak penyelenggara. Dalam video tersebut dikatakan bahwa bahwa saat ini terdapat lebih dari 3% atau sekitar 7.5 juta orang di Indonesia ada dalam lingkup LGBT. “Maraknya aksi kampanye dan propaganda yang dilakukan pelaku LGBT baik langsung maupun tidak langsung (red. melalui media) sangat dikhawatirkan dapat membahayakan negeri ini. Selain itu, hal tersebut diperburuk dengan tambahan dukungan dari para aktivis organisasi pro LGBT di Indonesia. Di sisi lain, peran mahasiswa sebagai agent of change sudah seharusnya memiliki sikap tegas untuk melakukan penolakan terhadap fenomena tersebut.” Ungkap moderator Angkringan Aktivis

Sebagai pembicara, ketua BKIM IPB, Rizki Maha Putra memiliki pandangan bahwa LGBT merupakan perilaku yang menyalahi syariat agama. Hal tersebut tidak sesuai dengan kodratnya sebagai manusia. Respon penolakan secara tegas ia sampaikan terhadap aksi pelegalan LGBT yang mengatasnamakan HAM dan liberalisme.

Menanggapi isu apakah ada perilaku LGBT di kampus, Wakil Presiden Mahasiswa IPB, Mogi Bian Darmawan, menuturkan, “hingga saat ini belum ada mahasiswa yang mengaku ke publik sebagai LGBT. Namun, ada indikasi pada beberapa mahasiwa yang mengarah pada perilaku menyimpang tersebut. Mogi menambahkan bahwa saat ini pihak BEM KM IPB sedang melakukan diskusi intensif dengan pihak Rektorat IPB terkait perilaku yang dilarang oleh agama ini. BEM KM IPB mengusulkan untuk didatangkan seorang psikiater apabila terbukti terdapat mahasiswa IPB yang berperilaku LGBT. Hal ini ditujukan untuk menjadi sarana penyelesaian masalah perilaku seks yang menyimpang tersebut.

Penyelenggaraan diskusi bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa untuk dapat menentukan sikap terhadap perilaku LGBT. Kemudian langkah selanjutnya, BEM KM IPB akan melakukan kerjasama dengan seluruh lembaga dakwah yang ada di IPB, baik tingkat fakultas maupun kampus.

Diah AR

Redaksi Koran Kampus

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.