COVID-19 Merebak, Pasien Poliklinik IPB Meningkat

Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau yang lebih dikenal dengan virus Corona telah menyebar di Indonesia. Adanya virus corona berdampak buruk terhadap psikologi manusia berupa efek panik pada masyarakat, pasalnya penularan virus corona terhitung cepat terjadi. Gejala infeksi virus corona atau disebut COVID-19 ditandai dengan demam, flu, dan bersin.

Merespon COVID-19 Rektor IPB University, Prof Dr. Arif Satria bekerja sama dengan Poliklinik IPB University dalam mengantisipasi merebaknya COVID-19. Terkait dengan kesiapan, Poliklinik IPB University bukan menjadi opsi pemeriksaan tetapi sebagai identifikasi awal. Apabila dalam lingkungan IPB ada yang mengalami gejala yang mengarah pada COVID-19 akan dilakukan pengawasan oleh Poliklinik IPB University.

Peralatan medis di Poliklinik IPB University tetap sesuai standar seperti biasanya, hanya saja terdapat peningkatan jumlah masker yang nantinya diberikan kepada pasien yang terindikasi gejala COVID-19. Efek yang dirasakan oleh Poliklinik IPB University setelah beredarnya kabar bahwa COVID-19 telah menyebar di Indonesia yaitu mengalami peningkatan jumlah pasien.

“Sekarang ini yang dulunya batuk sedikit tidak ke klinik, entah diobati sendiri entah capek, sekarang batuk sedikit saja mereka datang ke Poliklinik. Ketika hari pertama diumumkan virus corona ada di Indonesia itu pasien kami yang biasanya sore tidak lebih dari 60, kemarin 120” ucap drg. Titik Nurhayati selaku Kepala Poliklinik IPB University. Saat ditemui di Poliklinik IPB University pada (6/3), drg. Titik Nurhayati memaklumi peningkatan jumlah pasien akibat ketakutan yang dialami civitas akademika IPB University.

Meskipun demikian, peningkatan jumlah pasien tidak memengaruhi jam kerja karyawan di Poliklinik IPB University. Hal ini karena Poliklinik IPB University menerapkan sistem shift pagi dan sore. Tetapi terdapat beban kerja yang bertambah akibat dari peningkatan jumlah pasien Poliklinik IPB University.

Fotografer: Errizqi Dwi Cahyo
Editor: Putri Arum Puspitasari

Indri Mariska

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.