Ekonomi Tertekan, Fadhilah Adakan Galang Donasi untuk Supir Angkot Sekitar IPB
Sejak Rektor IPB University, Dr. Arif Satria mengintruksikan pembelajaran daring untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, mahasiswa dilarang pergi ke kampus. Hal ini berdampak pada lingkungan sekitar kampus tak terkecuali mode transportasi angkot. Melihat kondisi para supir angkot disekitarnya membuat Fadhilah, salah satu mahasiswa IPB, berinisiatif untuk menggalang donasi.
Angkot yang setiap harinya membawa mahasiswa untuk pergi kuliah kini semakin sepi. Pendapatan supir angkot menurun drastis bahkan sampai tak beroperasi. Kekhawatiran dirasakan oleh Fadhilah Chandra, mahasiswi IPB University angkatan 51. Keluarga Fadhilah memiliki usaha angkutan kota, ayahnya biasa mengkoordinir supir-supir angkot sekitar kampus untuk kebutuhan mahasiswa.
Penggalangan dana ini dimulai sejak Sabtu (4/4) lalu sampai batas waktu yang belum ditentukan. Pasalnya, Fadhilah akan terus membuka sampai kapan saja bagi yang mau berdonasi. Informasi mengenai penggalangan dana ini akan di update melalui instragram pribadi milik Fadhilah di @dhilachandra. Ada sekitar 50 sampai 80 kepala keluarga supir angkot yang nantinya akan menerima donasi ini.
“Tentunya yang sudah berkeluarga dan selama ini bukan narik angkot pribadi, kemudian sehari harinya hanya benar2 mengandalkan penghasilan sebagai supir, dan ayah saya cek juga beberapa kondisi rumahnya,” ungkap Fadhila pada Minggu (5/4) mengenai kriteria supir angkot yang diprioritaskan untuk mendapatkan donasi.
Donasi dikumpulkan melalui rekening pribadi Fadhila yang nantinya akan dibelanjakan kebutuhan bahan pokok sehari-hari untuk disalurkan kepada supir angkot. Penggalangan dana ini terbuka bagi siapa saja yang ingin berdonasi. Donasi dapat dikirimkan ke Bank BTPN (213) 90020159255 atas nama Fadhilah Chandra, Jenius cashtag $dhilachandra atau OVO di 081316167385.
Besar harapan Fadhila dengan adanya penggalangan dana ini para supir angkot tetap bisa menghidupi keluarganya dengan layak serta wabah Covid-19 dapat segera berakhir supaya mata pencaharian supir angkot dapat kembali seperti semula.
Ilustrator: Errizqi Dwi Cahyo
Editor: Putri Arum Puspitasari
Tambahkan Komentar