Landhuis Ukir Sejarah IPB

Wisma Tamu Landhuis yang berada di jalan tanjung No. 4 Kampus Dramaga IPB, mengukir perjalanan sejarah Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor. Wisma Landhuis ini awalnya merupakan kediaman tuan tanah kaya pertama pengusaha perkebunan teh dan kopi bernama Gerrit Van Motman.

Pada tahun 1958, Presiden Soekarno meminta semua tenaga berkebangsaan Belanda termasuk keluarga Van Motman untuk meninggalkan Indonesia, karena pada saat itu rakyat Indonesia sedang geram terhadap Belanda yang tetap mempertahankan Irian Barat sebagai daerah jajahannya.

Setelah kepergian Keluarga Motman dari Indonesia, perkebunan karet dengan luas 250 hektar yang berada di daerah Darmaga diambil alih oleh Presiden Soekarno, lalu Presiden Soekarno memberikan kepercayaan kepada Fakultas Pertanian Universitas Indonesia untuk mengelolanya.

Namun pada tahun 1961 dirancang pembangunan kampus IPB di daerah Darmaga serta juga peletakan batu pertama. Seiring berjalanannya waktu, terjadi perubahan serta perbaikan yang dilakukan pada Landhuis.

Sekitar tahun 60-an, landhuis digunakan sebagai Asrama mahasiswa putri IPB. Namun pada tahun 1980-an diperbaiki untuk menjadi kantor Dekan Fakultas Teknologi Pertanian. Lalu pada tahun 1990-an bangunan ini direnovasi untuk digunakan sebagai kantor proyek Tim Manajemen Pembangunan Kampus Baru IPB Darmaga. Sejak tahun 1996 dilakukan renovasi besar-besaran terhadap landhuis sebagai rumah dinas Rektor IPB. Namun pada akhirnya pimpinan IPB merubah Landhuis sebagai Wisma tamu, tidak lagi rumah dinas Rektor IPB.



Shalsa Nurhasanah / Magang Koran Kampus
Redaksi Koran Kampus

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

2 Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.