Kamis(10/3), ratusan mahasiswa menggelar aksi tolak Green Transportation di pelataran Gedung Andi Hakim Nasoetion (Rektorat) Institut Pertanian Bogor. Aksi diikuti seluruh perwakilan BEM Fakultas dan BEM KM IPB. Massa menggunakan atribut serba hitam dengan maksud menyebarkan kabar duka terhadap implementasi Green Transportation. Massa menuntut kesetaraan hak dan kewajiban bagi seluruh warga kampus atas program Green Transportation. Massa menyesalkan kebijakan Green Tranportation yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas. Selama aksi berlangsung kegiatan UKK menertibkan motor di tiga titik parkir terpusat tidak dilangsungkan. “Untuk saat ini kami fokus mengamankan aksi untuk siang atau sore nanti menyesuaikan keadaan saja”, jawab salah satu anggota UKK. Sampai aksi selesai digelar belum ada perwakilan rektorat yang secara resmi menemui massa aksi.
Aksi ini merupakan respon mahasiswa dari kebijakan yang diberlakukan oleh kampus tertanggal 1 Maret 2016, yakni penyesuaian tarif bagi fasilitas penunjang Green Transportation, yaitu Rp 500 untuk sekali parkir motor di parkiran terpusat (GWW, Menwa Fapet, dan Green TV), selanjutnya Rp 1000 untuk sekali perjalanan menggunakan Bus, dan Rp 2000 untuk sekali perjalanan menggunakan mobil listrik.
Aksi ini berakhir di lapangan parkir motor Graha Widya Wisuda. Di akhir massa menandatangani seruan tolak Green Transportation. Mereka mengancam akan memboikot portal dan instrumen Green Transportation lainnya bila kebijakan ini tetap dilaksanakan. Malam nanti direncanakan massa akan kembali bergerak untuk melakukan penggembokan portal-portal di sekitar kampus yang menjadi instrumen Green Transportation. Massa berpendapat belum adanya kesiapan dan ketidakjelasan SK Rektor terkait implementasi Green Campus 2020.
Oleh: Ichwanul AM
Tambahkan Komentar