Gabungan tiga warga lingkar kampus IPB kembali melakukan aksi penolakan terhadap implementasi Green Transportation (31/03). Tiga tuntutan warga sekitar kampus pada aksi sebelumnya (21/03) yang tidak segera direspon IPB menjadi alasan berlangsungnya aksi tersebut. Tiga tuntutan tersebut yaitu agar diizinkan kembali ojek beroperasi, pembukaan portal, dan memberhentikan operasi bus damri. Pada aksi ini warga berniat menemui Rektor, namun sampai sore hari rektor tidak dapat ditemui.

Setelah dilaksanakan di gerbang utama, aksi dilanjutkan dengan konvoi menyusuri jalan Babakan Raya. Konvoi warga berhenti di Simpang Berlin dengan dilakukannya orasi oleh salah satu warga. Isi dari orasi adalah mempertanyakan status kampus rakyat yang dimiliki IPB. Konvoi ini sempat membuat lalu lintas di jalan Babakan Raya sedikit tersendat. Bertambahnya masalah penutupan “jalan tikus” di lingkungan kampus IPB menambah permasalahan diantara warga sekitar kampus dan IPB. “Adanya portal dan sekarang penutupan jalan membuat gerak warga jadi terbatas. Anak-anak sekarang susah akses untuk bermain. Itu juga menjadi alasan kami meneruskan aksi ini,” kata Yance sebagai koordinator lapang.
1 April 2016 menjadi hari yang ditunggu warga karena kebijakan pelarangan ojek di lingkungan kampus akan diterapkan pada tanggal tersebut. Apabila kebijakan ini masih belum bisa diselesaikan, warga akan tetap melakukan aksi, tambah Yance. Warga berharap agar IPB tetap menjadi kampus yang merakyat agar kepentingan kampus dan masyarakat bisa berjalan beriringan.
Ari Bima Putra
Ratna Puspita Haryati
Tambahkan Komentar