Setelah melewati tahap seleksi di tingkat kampus serta pengunggahan proposal yang telah divalidasi dan disahkan oleh perguruan tinggi di Simbelmawa (Sistem Informasi Pembelajaran dan Kemahasiswaan) Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan (6/5), sebanyak 244 proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) IPB University diumumkan lolos didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) dan dapat melaksanakan programnya mulai awal Juni mendatang. Hal ini berbenturan dengan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) yang akan dilakukan oleh mahasiswa semester 7, pada 24 Juni 2021-4 Agustus 2021.
IPB University telah menyusun beberapa hal terkait penyesuaian untuk peserta PKM yang lolos dan bentrok dengan KKN-T. Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, Wakil Kepala Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), menyampaikan saat sosialisasi (Minggu, 9/5), bahwa mahasiswa tingkat akhir yang mengikuti PKM-PM (Pengabdian Masyarakat) dapat disetarakan dengan KKN-T. Hal tersebut telah disepakati oleh Direktorat Kemahasiswaan dan LPPM. Apabila PKM dilaksanakan dengan baik sampai akhir, berpotensi dapat disetarakan dengan nilai B pada KKN-T. Nilai tersebut masih bisa dimaksimalkan menjadi A apabila memenuhi prosedur-prosedur yang telah ada.
“Prosedur yang sederhana adalah outputnya harus disetarakan dengan KKN-T. Ada 4 learning outcome yang wajib dipenuhi, yaitu empati, kerja sama, merancang program, kolaborasi dan membangun networking,” jelas Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih.
Dr. Ujang Suwarna, S.Hut, M,Sc.forest.trop., Kepala Sub Direktorat Pengembangan Reputasi dan Prestasi Mahasiswa, menyampaikan bahwa pelaksanaan PKM bisa dilakukan dengan tiga prosedur, yaitu dalam jaringan, luar jaringan (luring), atau keduanya (blended). Bagi yang melakukan PKM secara luring atau blended, kelompok PKM tersebut diizinkan datang ke Bogor, dan akan diusahakan adanya fasilitas dari PKM center, juga bisa berkomunikasi langsung dengan dosen pembimbing.
“Jadi, apabila adik-adik mahasiswa KKN-T mengambil pelaksanaan luring PKM di Bogor, maka diharapkan lokasi KKN-T pun bisa disesuaikan dengan mengambilnya di sekitar Bogor, seperti Jabodetabek atau daerah yang mudah aksesnya,” tutur Dr. Ujang. Beliau juga menambahkan syarat pengambilan lokasi KKN-T adalah tidak mengganggu kelompok yang sudah ada. Apabila berpindah lokasi ke Bogor, mahasiswa tersebut dapat membentuk tim KKN-T dengan beranggotakan sesama peserta PKM lolos didanai, atau bergabung dengan tim KKN-T domisili Bogor yang masih kekurangan anggota.
Opsi lain yang ditawarkan adalah dengan mendahulukan pelaksanaan PKM, dan menyusul pelaksanaan KKN-T pada awal tahun 2022. Perubahan apa pun harus segera dilaporkan ke komite.
“Dalam seminggu ke depan, tepatnya sampai 16 Mei 2021, mahasiswa diberi waktu untuk mempertimbangkan kembali, berdiskusi dengan tim PKM dan tim KKN-Tnya untuk memutuskan apakah akan melakukan perubahan pada tim, mitra, dan lokasi KKN-T atau tidak, serta dalam seminggu tersebut, perubahan sudah bisa dilaporkan kepada komite KKN-T. Kemudian, sebelum kuliah pembekalan KKN-T pada 21 Mei 2021, akan diadakan kembali pertemuan untuk validasi data yang menjadi keputusan mahasiswa agar ke depannya tidak ada lagi kesalahan-kesalahan, baik dalam pelaksanaan PKM dan KKN-T,” tutup Dr. Ujang.
Reporter : Salma Luthfia Zain
Editor : Farah Diba Aulia
Tambahkan Komentar