Dalam rangka melestarikan tradisi warisan leluhur, seni budaya, kearifan tradisional, dan melestarikan ayam bekisar, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor (LPPM IPB) bekerjasama dengan KEMARI (Keluarga Penggemar Bekisar Indonesia) menyelenggarakan Kontes Ayam Bekisar Nasional 2015 yang diselenggarakan pada Minggu (15/11) di Lapangan IPB Baranangsiang. Acara ini mengusung tema “Pelestarian Seni Budaya Warisan Leluhur, Kearifan Tradisional, dan Plasma Nutfah Ayam Bekisar” dalam memperebutkan piala Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan RI.

Kontes ini merupakan kontes pertama yang diselenggarakan oleh IPB dan juga pertama kalinya KEMARI bekerjasama dengan Instansi dalam mengupayakan pelestarian Ayam Bekisar.
“Peran dari LPPM dalam berkolaborasi dengan KEMARI yaitu sebagai penelitian, pembangunan pada habitat, genetika pada hewan ternak sebagai komitmen IPB dalam upaya melestarikan seni budaya dan plasma nutfah leluhur kita“ ujar Bapak Dr. Ir. Prastowo, M. Eng selaku Ketua LPPM IPB dalam sambutannya pada kontes ayam bekisar.
Ayam Bekisar merupakan ayam asli Indonesia warisan leluhur yang dimanfaatkan untuk tujuan kontes seni suara yang berasal dari Kangean, Madura dan merupakan hasil dari persilangan antara ayam hutan hijau jantan (Gallus varius) dengan ayam kampung betina (Gallus gallus domesticus).
Beberapa kategori dalam kontes ini diantaranya adalah kelas Utama, Madya, Pratama dan kelas Penampilan dan Kesehatan. Perbedaan dari setiap kelas dilihat dari suara yang dihasilkan, irama, kejernihan suara. Sedangkan untuk kategori penilaian pada Kontes Ayam Bekisar berbeda dengan Ayam Pelung ataupun ayam Ketawa. Pada Ayam Bekisar, penilaian dilihat dari suara depan, suara belakang, lagu irama dan bersih kotornya suara ayam tersebut.
Peserta yang terdaftar terbagi dari beberapa daerah di pulau Jawa yaitu dari Madura, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Magelang, Solo, Jakarta, Cileungsi Bogor, Pulogadung. Setiap peserta diperbolehkan membawa ayam bekisar lebih dari satu ekor, dan mendaftarkannya kesetiap pertandingan yang dipertandingkan. Sebagai penggemar atau pengusaha ayam bekisar, keuntungan yang akan didapatkan ketika ayam peserta masuk top five adalah sebuah kepuasan atas pencapaian yang dilakukan sebagai penggemar.
Penampilan pertama dibuka oleh kelas utama dengan jumlah 16 ekor ayam yang dikerek ke atas gantangan, kemudian disusul setelahnya dari kelas madya dan pratama dengan jumlah ayam yang digantang adalah 16 dan 15 ekor ayam. Pada proses pelaksanaanya menurut bapak Prastowo, Ayam yang bersuara kotor (serak) itu ada dua kemungkinan, yang pertama bawaan sejak dia lahir dan sakit. Suara ayam kotor sejak lahir tidak dapat diobati agar suaranya menjadi bersih karena hal ini sudah menjadi bawaannya sejak lahir, sementara ayam sakit bisa disembuhkan dengan pemberian pakan yang baik. Ketua LPPM IPB juga menambahkan, suara ayam yang kotor dapat dilihat dari terbukanya paruh saat bersuara, ketika paruhnya bergetar dan suara yang dihasilkan kotor maka ayam ini tidak dapat disembuhkan suaranya sementara untuk ayam yang paruhnya terbuka dan tidak bergetar, ayam ini masih dapat disembuhkan dengan treatment yang baik dan benar.
Pada kontes hari ini, terbagi menjadi dua sesi kelas Pratama dan satu sesi kelas Utama, Madya, dan Penampilan dan Kesehatan Hewan. Ayam-ayam yang masuk ke semifinal dilihat dari jumlah nilai yang diberikan oleh juri pada tiap masing-masing juri, dan 10 ekor ayam yang terpilih masuk kedalam babak semifinal. Pada babak semifinal, akan diambil 5 ekor ayam yang akan masuk ke babak selanjutnya yaitu final. Pada setiap babak pertandingan, waktu yang diberikan rata-rata 30 menit dan maksimal 40 menit tergantung banyak tidaknya jumlah ayam yang digantang.



Juara pada kelas Utama dibawa oleh Bapak Murip dengan nama ayam Surya Kencana, juara kelas Madya dibawa oleh Ibu Lilis dengan nama Ayam Bawang Putih, dan juara pada kelas Pratama dibawa oleh Bapak H. Taufik dengan nama ayam Putra Dewata. Sedangkan juara pada kategori Penampilan dan Kesehatan dibawa oleh bapak Bagus dengan nama ayam Mutiara Timur. Hasil pemenang yang telah disampaikan oleh dewan juri tidak dapat diganggu gugat, dan untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam perekapan nilai. Panitia menyiapkan papan pengumuman untuk menampilkan nilai para peserta perpertandingan agar tidak terjadi kecurangan antara pihak peserta dengan panitia ataupun juri.
Dimas Nurhadi
Tambahkan Komentar