IPB University tiba-tiba menghentikan fasilitas Zoom Premium yang sebelumnya dapat diakses oleh seluruh mahasiswa. Pemberhentian fasilitas ini diduga disebabkan oleh kebijakan efisiensi anggaran yang sedang diterapkan oleh IPB. Kebijakan ini diberlakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sehingga menuai beragam reaksi dari mahasiswa terutama bagi organisasi mahasiswa (Ormawa) yang mengandalkan platform tersebut untuk kegiatan internal secara daring.
Sejak awal pandemi, IPB University menyediakan akses Zoom Premium bagi seluruh mahasiswa guna mendukung pembelajaran daring serta berbagai kegiatan akademik dan organisasi. Namun, tanpa sosialisasi, layanan tersebut kini dihentikan. Sehingga, mahasiswa yang terbiasa menggunakan Zoom untuk rapat maupun kegiatan koordinasi harus mencari alternatif lain, seperti Zoom versi gratis dengan durasi yang terbatas yaitu 40 menit, Google Meet, atau platform lain yang tidak memiliki fitur selengkap Zoom Premium.
Banyak mahasiswa yang terkejut dan bingung dengan kebijakan yang dianggap mendadak ini. Mahendra, salah satu perwakilan ormawa sebagai Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan (HIMASILKAN), mengungkapkan dampak signifikan yang dirasakan pasca pencabutan fasilitas tersebut. “Terkendala dalam berbagai koordinasi dan kegiatan virtual karena harus membuat link baru berkali-kali dan akhirnya menambah pengeluaran untuk membeli zoom premium dari luar (market place).” ujarnya.
Pencabutan Zoom Premium dinilai sebagai keputusan yang merugikan bagi ormawa dan mahasiswa karena rapat virtual menjadi terhambat akibat batasan durasi. Selain itu, dinilai merugikan karena menambah pengeluaran keuangan organisasi untuk berlangganan Zoom Premium. Belum lagi menimbulkan kekhawatiran bagi para ormawa akan ketakutan dalam penurunan kualitas kinerja karena terbatasnya rapat yang perlu dilaksanakan secara online. Hal tersebut biasanya dilakukan untuk mengakomodasi keterbatasan kegiatan yang tidak dapat dilakukan secara offline, sehingga efisiensi waktu.

Sebelumnya, fasilitas Zoom Premium sangat berpengaruh dalam efektivitas rapat Ormawa. Selain digunakan untuk rapat internal dan rapat bulanan, Zoom juga mengakomodasi berbagai kegiatan dengan mengefisienkan waktu serta tempat. Dengan pemberlakuan kebijakan penghentian ini, banyak kegiatan organisasi yang menjadi kurang efektif.
Sebagai jalan tengah, beberapa Ormawa mulai mempertimbangkan untuk mengadakan rapat menggunakan platform lain, membeli akses Zoom Premium secara mandiri, dan lebih sering melakukan kegiatan offline. Namun, solusi ini tidak terlalu ideal, karena belum banyak platform lain yang memiliki fitur selengkap Zoom Premium dan permasalahan bagi organisasi dengan anggota yang tersebar di berbagai lokasi menjadi tidak efektif apabila diadakan kegiatan secara offline.
Mahendra kemudian menyampaikan kesannya terhadap kondisi ini, “Mau bagaimanapun kita harus adaptif terhadap perubahan yang terjadi. Apa pun kebijakannya, kembali lagi dengan adaptasi yang saya rasa perlu dilakukan untuk tetap bersikap profesional.”
***
Reporter: Ivana Krismadayanti, Salsabilla Nirmala
Editor: Diana Rahmawati
Sumber foto: Unsplash
Tambahkan Komentar