Ada Apa dengan Bumi?

Belakangan ini, cuaca kian terasa panas. Banyak masyarakat yang menyadari dan mengeluhkan kejadian tersebut. Ternyata, hal ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Indonesia, melainkan juga terasa di beberapa negara di Asia Tenggara. Tercatat Thailand mengalami kenaikan suhu yang cukup ekstrim dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara lainnya, hingga 45 derajat celcius. Pemerintah setempat sampai mengeluarkan peringatan kesehatan karena diperkirakan suhu akan naik hingga 50 derajat celcius. 

Menurut BMKG yang dilansir dari Instagram resmi @infobmkg disebutkan, setidaknya terdapat lima penyebab terjadinya suhu panas di Indonesia akhir-akhir ini.

  1. Dinamika atmosfer yang tidak biasa. Hal ini terjadi hampir di seluruh benua Asia, tidak hanya di Indonesia.
  2. Suhu panas yang terjadi secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari. Tahun ini, suhu panas tersebut memiliki lonjakan panas terparah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
  3. Adanya pemanasan global dan perubahan iklim yang menimbulkan gelombang panas, sehingga berisiko berpeluang terjadi gelombang panas tiga puluh kali lebih sering.
  4. Indonesia sudah memasuki musim kemarau yang diperkirakan berlangsung dari bulan April hingga September 2023.
  5. Terdapat intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah dan kurangnya tutupan awan.

Perubahan cuaca yang ekstrim atau bisa disebut juga dengan globalisasi ternyata memiliki pengaruh bagi kesehatan manusia. Kondisi cuaca yang berubah-ubah secara drastis mampu mempengaruhi kondisi manusia baik dari segi fisik maupun non fisik. Hal tersebut dapat menyebabkan penyakit jantung dan pernapasan, penyakit akibat serangga yang semakin menyebar, kualitas nutrisi pangan semakin menurun, meningkatkan risiko penyakit tangan, kaki, dan mulut, serta menyebabkan kanker kulit.

Selain berdampak bagi kesehatan manusia, kondisi cuaca yang semakin panas juga dapat berpengaruh terhadap lingkungan. Kondisi tersebut dapat memicu terjadinya kekeringan, kebakaran hutan, hingga berdampak pada kegagalan panen dan tidak meratanya curah hujan di beberapa wilayah.

Guna menghadapi perubahan iklim yang tak menentu, masyarakat perlu mengurangi tindakan penyebab emisi karbon melalui pengurangan konsumsi energi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan bermotor secara efisien, mengurangi konsumsi energi listrik, menggunakan sumber energi terbarukan, dan memilih produk ramah lingkungan. Selain itu, masyarakat diharapkan dapat menjaga kebersihan lingkungan agar dapat memperbaiki kualitas udara, air, dan tanah. 

Tak hanya itu, masyarakat juga perlu beradaptasi dengan perubahan iklim ini dengan meningkatkan kesadaran dan edukasi terhadap diri sendiri. Hal tersebut disebabkan semakin banyak pengetahuan yang dimiliki oleh setiap masyarakat mengenai perubahan iklim, semakin besar pula kemungkinan bahwa masyarakat akan mengambil tindakan yang tepat dan berkelanjutan. Dengan demikian, masyarakat dapat dengan bijak dalam penggunaan sumber daya alam sehingga membantu mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga lingkungan yang lebih baik bagi kita semua.

Dampak perubahan iklim dapat berpengaruh terhadap semua kalangan, mulai dari orang dewasa, remaja, hingga anak-anak yang melakukan aktivitas di luar rumah. Bisa dibilang, perubahan yang dirasakan cenderung lebih parah dibanding sebelum-sebelumnya. Apalagi dibandingkan dengan dua tahun terakhir ketika pandemi, karena jumlah polusi menurun akibat berkurangnya aktivitas di luar rumah. Cuaca panas tak hanya disebabkan oleh matahari, namun juga kegiatan manusia seperti pada industri pabrik, penggunaan kendaraan, AC, listrik dan lainnya.

Meski begitu, masyarakat tidak bisa serta merta mengurangi kegiatan-kegiatan tersebut secara massal, karena mereka juga berkebutuhan untuk melakukannya, meski dengan mengorbankan cuaca yang kemungkinan akan semakin tidak stabil.

 

Reporter: Tim 6

Ilustrator: Qonita Akemi

Editor: Fatin Humairo’

Avatar

Nurmala, Tri, Alam, Nanda, Sinta

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.