Doodle, Mencoret Indah dengan Sesuka Hati

Doodle mengasah kreativitas dan bakat seni yang dimulai dari coret-mencoret. Mahasiswa yang sering mengambar corat-coret saat kuliah bisa dikatakan menggambar doodle

Pernah jenuh saat kuliah dan mencorat-coret tidak jelas? yap, hal itu bisa dikatakan sebagai menggambar doodle. Doodle dalam bahasa Indonesia berarti “mencoret”, mencoret dalam bentuk-bentuk yang tak beraturan. Gambar ini termasuk dalam Free hand art karena mencoret dengan sesuka hati tanpa penggaris. Free hand art mengasah kreativitas pembuatnya, karena selalu mencoba menggambar dengan bentuk-bentuk yang belum terikat aturan.

Doodle tidak memiliki aturan khusus dalam menggambar, namun memiliki tiga tipe yaitu, Unplanned doodle yang berarti dilakukan tanpa sketsa terlebih dahulu, ini doodle yang sesungguhnya. Semi Unplanned Doodle sedikit berbeda karena dilakukan dengan menggambar sketsa terlebih dahulu. Tipe yang ketiga yaitu Planned Doodle, menggambar dengan membat sketsa dulu terutama jika gambar tersebut memiliki keperluan komersial.

Doodle tak hanya digunakan sebagai gambar iseng saja, bahkan doodle dapat menjadi bisnis. Beberapa Doodler -sebutan bagi para penggiat doodle- menjual gambarnya. Kini, Free hand art ini mulai marak beredar di lingkungan anak muda Indonesia. Beberapa komunitas untuk menyatukan doodler telah dibuat seperti FODA (Full Of Doodle Art) dan Komunitas Corat-Coret.

Contoh Doodle Art
Contoh Doodle Art

Komunitas FODA berawal dari media sosial untuk menjaring pencipta seni bebas atau free-hand art yang dapat dituangkan dalam segala jenis media dengan berbagai gaya dari pembuatnya.
“Tujuan FODA sebenarnya adalah menyatukan anak-anak muda yang cinta dengan dunia seni gambar dan juga menjalin persahabatan. Jadi, selain bisa saling menginspirasi orang banyak (lewat gambar), kita juga bisa dapat teman baru,” ujar Yessiow.

Sedangkan Komunitas Corat-Coret dimulai dari hal iseng kawanan mahasiswa Jurusan Seni dan Desain di Universitas Negeri Malang, yang merupakan juga anggota UKM Sanggar Minat UM dan KOBATA, Ahmad Rendy (Betjaa), Rizky (Chikini Ville), dan Pugud Maraldilla, dengan membuat sebuah buku yang berisi dari kumpulan hasil coretan-coretan gambar yang menceritakan tentang kejenuhan diwaktu kuliah, kegiatan sehari-hari ataupun ekspresi tentang kegelisahan ingin berkarya.

Pergerakkan Doodle Di IPB sendiri belum tercium aromanya, tak ada kegiatan yang menampung Doodle. “Di IPB belum ada komunitas doodle”, terang mahasiswa INTP, IPB yang juga seorang doodler. “Saya gak tahu doodle”, ujar Syifa Zulaeha, mahasiswa IPB. “Memangnya doodle itu apa ?”, tutur mahasiswa lain, yang dimintai pendapat tentang doodle.

 Kuntum Mutia Umami

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.