FIA 4.0: Aplikasi Pemberdayaan Perempuan Pertama

Sumber: google play store

Berangkat atas keresahannya yang melihat keadaan mayoritas perempuan masa kini terlalu menstandarisasi diri mereka, Zulfa Fauziah menginisiasi sebuah komunitas yang bergerak dalam bidang pemberdayaan perempuan. Dibantu oleh temannya, Salsabila, hadirlah Female In Action (FIA). Sebuah start up pemberdayaan perempuan berbasis entertainment art and technology dalam bentuk pelatihan intensif dan edukasi kreatif. FIA diharapkan dapat menjadi solusi untuk merubah pola pikir, menjadi penggerak, serta pendorong bagi perempuan untuk maju dan berkembang sesuai dengan passion yang dimiliki.

“Permasalahannya sekarang ternyata perempuan itu dikekang oleh pikirannya sendiri. Pikiran dimana tidak mau maju, bahkan takut dengan perkembangan dirinya sendiri,” ujar Zulfa, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) angkatan 54.

Target massa yang dituju oleh gerakan Female in Action adalah para mahasiswa. Menurut Zulfa, mahasiswa selaku motor penggerak bangsa perlu diberdayakan terlebih dahulu sebelum akhirnya memberdayakan masyarakat luas. Berbagai program kerja FIA tempuh guna melakukan pemberdayaan bagi perempuan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. FIA meluncurkan sebuah aplikasi bernama FIA 4.0, sebuah aplikasi pemberdayaan perempuan pertama di Indonesia. Berbagai fitur tersedia didalamnya, seperti kisah dan video-video inspiratif perempuan, artikel-artikel mengenai pengembangan skill, serta berbagai informasi yang dapat menambah wawasan bagi perempuan.

Zulfa Fauziah, Founder Female in Action
Sumber: Zulfa

“Aplikasi FIA 4.0 akan terus dikembangkan. Direncanakan FIA akan melakukan penambahan fitur-fitur baru, seperti kritik dan saran, platform yang menghubungkan pengguna dengan tokoh perempuan inspiratif, serta online training moduls,”urai Zulfa.

Berdirinya FIA bukan tanpa tantangan. Zulfa menuturkan bahwa maraknya gerakan feminisme belakangan ini menjadi tantangan tersendiri. “FIA bukanlah sebuah gerakan feminis. Hadirnya FIA untuk menyadarkan laki-laki, bahwa perempuan itu sebagai partner. Sudah seharusnya bila laki-laki dan perempuan berjalan beririrngan, serta saling melengkapi kelebihan dan kekurangan satu sama lain”tegasnya.

Sejauh ini, FIA yang baru berusia enam bulan telah berhasil menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga, seperti Rumah Kepemimpinan Pusat, Agrianita IPB, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) IPB, Humas IPB, Official IPB, serta beberapa media partner. Bahkan program Female in Action ini telah membawa Zulfa menembus berbagai konferensi internasional.

Tia Ameylia
Editor: Karina Rahmi

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.