Di suatu Rabu yang seru
Dengan riang kududuk di sudut ruang
Tak lama hentak teriak gong bergema di kepala
Lalu tiba sunyi bersama terang yang bersembunyi
Melodi bertamu di antara telinga mengetuk atma
Seruling syahdu berbisik berisik dalam hening kepala
Angklung menari-nari dalam iramanya
Gamelan pelan-pelan mencuri sanubariku
Sesekali terang kembali datang
Ia sedikit menepuk kesadaranku
Sayu suara sinden amat syahdu
Menyiratkan makna sakral yang ambigu
Bersama tari-tarian yang elok di mata
Semua harmoni dikemas budaya
Sadarku kembali hanyut dalam melodi
Dibawa nada menuju dinamika paling mempesona
Seruling yang kini kian euforia
Mendekap kesadaranku yang enggan bangkit
Melodi bertamu di antara telinga mengetuk atma
Seruling syahdu berbisik berisik dalam hening kepala
Angklung menari-nari dalam iramanya
Gamelan pelan-pelan mencuri sanubariku
Sayu suara sinden amat syahdu
Menyiratkan makna sakral yang ambigu
Bersama tari-tarian yang elok dimata
Semua harmoni dikemas budaya
Dalam indahnya nusantara
Reporter: Nurmala Pratiwi
Ilustrator: Laura Alivia Hermawan
Editor: Fatin Humairo’
Tambahkan Komentar