Mengejar Lailah Mubarakah atau Lailatul Qadar pada 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Lailatul qadar merupakan malam yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di bulan Ramadhan, karena keistimewaannya yang disebutkan sebagai lailah mubarakah (malam yang diberkahi). 

Lailatul qadar berasal dari kata laila dan qadar. Laila berarti malam, sedangkan qadar terdapat tiga pengertian dalam segi bahasa, yaitu penentuan, mulia, dan sempit. Jadi lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an, merupakan malam yang mulia karena lebih baik dari seribu bulan, serta sempit karena banyak malaikat yang turun ke bumi. 

Indikator datangnya lailatul qadar sudah dijelaskan pada QS. Al-Qadr (97:5) yaitu malaikat turun dan dunia diliputi rasa damai. Cara kita mengetahui bahwa malaikat turun adalah dihat dari fungsi malaikat sebagai penggerak hati. Ketika malaikat turun, akan muncul rasa ingin berbuat kebaikan di malam itu. Sedangkan damai artinya bisa menerima apa adanya, berusaha sekuat tenaga dan apapun hasilnya akan diterima. 

Lailatul qadar bisa ditemui pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, sebagaimana disebutkan dalam hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha. Oleh karenanya, banyak yang berlomba-lomba meningkatkan amal ibadah dan berbuat kebaikan di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Umat Muslim juga lebih sering menghabiskan waktu di mushala atau masjid untuk beribadah. Ibadah yang dilakukan diantaranya adalah membaca Al-Quran, berzikir, memperpanjang salat malam, dan itikaf. 

Itikaf merupakan ciri khas yang biasanya dilakukan saat sepuluh hari terakhir, terutama pada malam ganjil di bulan Ramadhan. Secara bahasa, itikaf berarti menetap di masjid dengan tata cara yang khusus dengan tujuan untuk meningkatkan ibadah. Disepakati para ulama bahwa hukum itikaf adalah sunah. 

Mayoritas Umat Musim melaksanakan Itikaf sejak selesai melaksanakan salat tarawih sampai saat salat subuh. Mereka bermalam di masjid atau mushola, melaksanakan salat malam, sahur bersama, salat subuh berjamaah, perbanyak membaca Al-Quran, berdzikir, mendengarkan tausiyah, dan melakukan ibadah-ibadah lainnya. Selain bertujuan untuk ibadah, itikaf ini dilakukan untuk mendapatkan keberkahan malam lailatul qadar.

 

Reporter: Mutiara Rachmina Indriani 

Ilustrator: Qurrotu Aini Syafaq

Editor: Fatin Humairo’

Redaksi Koran Kampus

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.