Mengupas Film Miracle in Cell No.7 Versi Indonesia

Judul Film: Miracle in Cell No.7 

Sutradara: Hanung Bramantyo 

Produser: Frederica

Pemeran: Vino G. Bastian, Graciella Abigail, Mawar Eva de Jongh, Indro Warkob, Tora Sudiro, Bryan Domani, Rigen, Indra Jegel, Denny Sumargo, Marsha Timothy, Sheila Dara Aisha. 

Durasi Film: 145 menit 

Tanggal Tayang: 08 September  2022

Penulis skenario: Alim Sudio

Studio: Falcon Pictures

 

Film Miracle in Cell No.7 versi Indonesia merupakan remake film Korea yang tayang pada tahun 2013 dengan judul yang sama, Miracle in Cell No.7. Film ini dibuka dengan adegan sidang peninjauan ulang kasus pembunuhan dan pelecehan seksual oleh Dodo Rozak (Vino G. Bastian) oleh seorang pengacara bernama Kartika (Mawar Eva de Jongh) yang merupakan anak dari Dodo Rozak. Alur film berjalan mundur dan mengulang kembali peristiwa 17 tahun lalu yang menjadi asal mula penangkapan Dodo Rozak sebagai tersangka.

Dodo Rozak, seorang penjual balon yang secara tidak sengaja mengetahui Melati Wibisono, anak dari seorang tokoh masyarakat, tenggelam dalam kolam. Kesalahpahaman terjadi ketika salah satu asisten rumah tangga melihat Dodo dan Melati yang telah berada di tepi kolam dengan kondisi basah kuyup, dengan adanya memar di kepala Melati. Hal itulah yang menyebabkan Dodo ditetapkan menjadi tersangka, hingga ia mendekam di penjara. Film ini menampilkan kehidupan Dodo di penjara sekaligus memberikan gambaran kehidupan narapidana di penjara negeri ini.

Adegan lucu mewarnai hari-hari Dodo di penjara. Mulai dari perdebatan, strategi mempertemukan Kartika dengan Dodo, hingga mengulas kejadian pembunuhan untuk menemukan bukti dan kebenaran kasus Melati Wibisono. Meskipun akhirnya Dodo ditetapkan hukuman mati atas kesalahan yang tidak diperbuatnya, cerita 17 tahun lalu di Penjara ini menjadi bukti pengembalian nama baik dan keadilan hukum kepada Dodo, bapak yang sangat disayangi oleh Kartika. 

Pengembangan kisah dan karakter pada film Miracle in Cell No.7 versi Indonesia ini membuat film lebih realistis dan mampu diterima oleh masyarakat. Pengembangan karakter membuat alur cerita memiliki sebab akibat yang berhubungan. Sisi komedi yang tidak terlewat dari film ini cukup menghibur penonton dan mencairkan suasana kasus Melati yang berat. Salah satu fenomena nyata yang diangkat film ini adalah kebobrokan hukum dan keadilan Indonesia bagi warga sipil. Di samping itu, adegan sidang peninjauan ulang kasus memberikan informasi dan gambaran proses ditetapkannya suatu kasus dan terdakwa. Alur adegan yang maju-mundur menjadikan film ini lebih menarik, tetapi di sisi lain juga dapat membuat penonton cukup kebingungan pada alur cerita.

 

Reporter: Dinti Wardah Nurus Sa’adah

Editor: Fatin Humairo’

Sumber Gambar: falcon.co.id

Avatar

Dinti Wardah Nurus S

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.