Menjadi Pribadi Sukses di Perkuliahan, “What? Like It’s Hard?

Film klasik komedi romantis Legally Blonde berhasil memikat perhatian banyak orang karena memiliki alur cerita yang unik. Film tersebut mampu dikemas dengan apik, melalui pesan-pesan iconic dan berbagai karakter tokoh yang istimewa. Salah satu yang menjadi favorit penonton adalah sang pemeran utama, Elle Woods.

Di awal film, Elle digambarkan sebagai karakter wanita cantik berambut pirang dan memiliki kelas sosialita yang tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan terpilihnya Elle menjadi ketua di klub asrama putrinya, Delta Nu. Konflik dimulai saat kekasihnya, Warner, memutuskan hubungan mereka karena menganggap Elle sebagai perempuan yang “hanya bermodalkan kecantikan”, tidak pintar, dan tidak setara untuk berada di lingkungan keluarganya.

“So, you’re breaking up with me because I’m too…blonde?!”

Namun, Elle berjuang untuk mendapatkan perhatian Warner kembali. Salah satunya dengan berencana menjadi mahasiswa di Harvard Law School, tempat Warner mengemban studi. Melalui ambisi Elle ini, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari perjuangannya sebelum dan sesudah menjadi mahasiswa.

Fokus pada tujuan utama, walaupun tidak ada yang memercayaimu

“I don’t need backups, I’m going to Harvard.”

Elle percaya akan mimpinya untuk menjadi mahasiswa Harvard. Walaupun persyaratan yang harus ia penuhi cukup rumit dan tak sedikit yang menganggap dirinya hilang akal, Elle yakin bahwa dirinya bisa menghadapi apapun nantinya.

Tidak ada yang lebih mengenal kita selain diri kita sendiri. Segala impian yang sudah kita targetkan, pasti bisa direalisasikan jika kita menjadi orang pertama yang mempercayainya.

Prioritas tidak bisa diganggu gugat

“I’ll show you how valuable Elle Woods can be.”

Abraham Lincoln pernah berkata bahwa disiplin adalah memilih antara apa yang kamu inginkan sekarang dan apa yang paling kamu inginkan.

Saat belajar LSAT untuk memasuki Harvard, banyak hal yang mendistraksi Elle. Misalnya shopping dan pesta harian Delta Nu. Namun, Elle tidak pernah membiarkan dirinya larut. Ia memegang erat prinsipnya untuk fokus akan satu hal, belajar.

Ketika kemampuannya diragukan banyak orang di Harvard, Elle mulai menata rutinitasnya kembali. Ia berusaha keras supaya bisa lebih baik dari sebelumnya. Ia belajar lebih banyak dengan cara menyempatkan membaca buku dimanapun dan kapanpun.

Cobalah menjadi seperti Elle. Buat rutinitasmu sebaik mungkin. Buat jadwal di awal semester dan upayakan untuk konsisten menjalankannya. Cara tersebut dapat membantumu meredakan stres yang mungkin akan muncul menjelang ujian nantinya.

Temukan support system terbaik

“Well, here. You’re gonna need this, my lucky scrunchie.”

Pernyataan Elle tentang keinginannya mengambil pendidikan di Harvard mengejutkan banyak pihak, termasuk teman-temannya. Margot dan  Serena, sahabat terdekat Elle, tidak mengerti banyak tentang impian Elle, tetapi mereka tidak sedikitpun meragukan Elle. Mereka bahkan mendampingi Elle saat belajar, memberikan barang keberuntungan, dan menjadi pihak yang paling antusias saat hasil tes Elle keluar.

Karakter Paulette dan Emmet di pertengahan film juga menjadi garda terdepan bagi mimpi Elle. Mereka melihat Elle sebagai sosok yang punya banyak potensi. Mereka percaya bahwa kekuatan tersebut bisa ia arahkan ke hal-hal hebat nantinya.

You hold more cards than you think you do. And I personally would like you to take that power and channel it towards the greater good.”

Label kita sebagai makhluk sosial berperan erat di kehidupan. Terkadang, kita hanya perlu sedikit dorongan dari orang terdekat untuk bisa bangkit dan menyelesaikan pekerjaan kita lagi.

Dunia selalu jatuh cinta pada hati yang keras kepala

Kata “menyerah” tidak pernah ada di kamus Elle. Bukan berarti ia tidak pernah sedih akan kegagalan-kegagalan yang menimpanya, hanya saja Elle memilih untuk melihat lebih dari itu semua dan berhenti menjadikan kegagalan sebagai definisi dirinya.

Elle tidak langsung mendapat skor tinggi saat berlatih LSAT. Ia hanya mencapai skor 143 di saat target yang harus ia capai adalah 175. Hal ini tidak mematahkan semangat Elle untuk berlatih kembali, meski dalam waktu yang semakin dekat dengan hari ujiannya. Ia juga tidak membiarkan Callahan, tokoh antagonis di film, merusak karirnya di dunia hukum. Ia bangkit lagi dan mematahkan stigma-stigma buruk yang selama ini dilontarkan padanya.

Tunjukkan keunikanmu, apapun wujudnya

Pihak administrasi Harvard memang terkejut dengan video resume Elle yang sangat berbeda dibanding yang lainnya. Tentu saja hal ini membuat Elle menjadi pusat perhatian. Elle Woods yang autentik ini akhirnya menjadi salah satu mahasiswa terbaik di angkatannya dan bahkan menjadi pembicara di acara kelulusannya.

Keunikan setiap orang membawa keindahan di dunia ini. Kamu tidak pernah tau kapan dirimu akan dikagumi orang lain. Selalu tunjukkan keanehan versi terbaikmu!

Kepercayaan diri adalah kunci segalanya

“Don’t be scared, everyone will love you.”

Di hari pertamanya tiba di Harvard, Elle menjadi pusat perhatian karena datang dengan truk pindahan besar sembari mengenakan pakaian serba merah muda yang dianggap seperti Malibu Barbie. Meski begitu, Elle tidak menghiraukannya. Baginya itu hal biasa dan bahkan meyakini dirinya dan Bruiser—Chihuahua peliharaannya—akan disukai dan disambut hangat oleh semua orang.

Sudah tidak menjadi rahasia bahwa kekuatan yang didapat dari kepercayaan diri itu sangat besar. Percaya diri bukan berarti merasa menjadi orang yang paling hebat, tetapi tentang bagaimana kamu berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain. Fake it, till you make it!

Luangkan waktu untuk dirimu sendiri

“Are you free? It’s an emergency.”

Di hari pertamanya kuliah, Elle dikeluarkan dari kelas karena belum membaca jurnal yang diberi oleh profesornya. Di hari yang sama, ia juga mendapat fakta tentang Warner yang sudah bertunangan dengan orang lain. Hari Elle yang sudah buruk menjadi semakin hancur dengan rasa sakit di hatinya. Sembari menangis, Elle pergi mencari salon kecantikan untuk melakukan manicure pedicure, kegiatan yang dirasa selalu bisa menghiburnya. Di sana ia bertemu Paulette, staff salon, yang mendengar curhatannya dan kelak akan menjadi sahabat baru Elle.

Semua orang pasti membutuhkan tombol pause di hidupnya. Jangan pernah malu untuk mengungkapkan bahwa kamu sedang kesulitan dan butuh ruang untuk dirimu sendiri. Ambil sebanyak apapun waktu yang kamu butuhkan hingga kamu siap kembali menjadi dirimu yang lebih baik lagi.

Tidak harus seperti Elle, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki suasana hatimu. Mulai dari menonton film, memasak resep yang sudah lama ingin kamu coba, olahraga, mengunjungi tempat favoritmu, atau sekadar mencurahkan perasaanmu di buku jurnal pribadimu. Kamu yang paling tahu apa obat terbaik bagi dirimu sendiri.

Utarakan saja pendapatmu, bahkan jika suaramu bergetar

“I would rather have a client who’s innocent.”

Saat di kelas, profesornya menghadapkan Elle pada dua pilihan, mendapatkan klien yang melakukan tindakan kriminal malum in se atau malum prohibitum (istilah bahasa latin yang mengacu kepada perbuatan yang tergolong kejahatan). Elle berpendapat bahwa ia tidak ingin keduanya. Ia menginginkan klien yang tak bersalah. Ungkapannya ini ditertawakan oleh satu kelas. Padahal, tidak ada yang salah dari opini Elle. Setiap kuasa hukum pasti menginginkan klien yang bersih dari tindak kriminal agar mempermudah pekerjaan mereka.

Salah satu hal yang membedakan diri kita dari orang lain adalah suara kita. Tidak ada jaminan bahwa semua orang akan menerimanya, tetapi jika itu baik, sampaikan saja. Saat kita menemukan keberanian untuk menyampaikan pendapat, di situlah timbul kekuatan.

Pendapat kita juga bisa berwujud pertanyaan. Bertanya bukan berarti kamu terlalu bodoh dalam suatu hal. Bertanya justru menunjukkan kalau kamu cukup pintar untuk mengetahui bahwa masih ada banyak ruang yang harus dipelajari. Dunia sekolah dan perkuliahan adalah tempat terbaik untuk hal ini.

Bagikan ilmu yang kamu punya dengan orang lain

“Trust me, you have all the equipment. You just need to read the manual. It’s called bend and snap!”

Elle tidak pernah pelit ilmu. Ia selalu berusaha untuk membantu orang-orang terdekatnya di bidang yang ia kuasai. Misalnya saat ia membantu Paulette untuk merebut kembali hak asuh anjing peliharaannya.

Pengetahuan apapun yang kamu punya sekarang tidak akan ada gunanya jika hanya untuk dirimu sendiri. Segala perubahan yang kamu harapkan di dunia ini tidak bisa berjalan sendirian.

 

Itulah beberapa tips yang dapat kita pelajari dari karakter Elle Woods di film Legally Blonde. Terakhir, kurang lengkap rasanya jika tidak menyinggung pidato Elle di akhir film.

“I have come to find that passion is a key ingredient to the study and practice of law and of life. It is with passion, courage of conviction, and strong sense of self that we take our next steps into the world, remembering that first impressions are not always correct. You must always have faith in people, and most importantly, you must always have faith in yourself.”

 

Reporter: Arosanda Putri

Editor: Fatin Humairo’

Sumber gambar: yahoo.com

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.