Diam mematung, di bilik seribu jendela
Sunyi membisu, di bilik hampa suara
Putih tak bernoda, di bilik nihil rona
Siluet tanpa bayangan, di bilik tanpa cahaya
Figur itu berdiri tanpa identitas, hanya dia dan aku
Sepatah kata tak satupun tertuju
Namun, aku tahu ia tengah menunggu
Figur itu, milikku
Di balik seribu jendela,
Kuingin figur itu menjadi sorotan jutaan mata,
Bagai pelita untuk mereka yang berkelana
Namun, figurku tak kuat memandang tatapan mereka
Di tengah kesunyian,
Kuingin figur itu menyanyikan simfoni mereka yang bersua,
Bagai melodi yang melantunkan nada euforia
Namun, figurku hanya paham elegi tak berjiwa
Di antara pudarnya rona,
Kuingin figur itu mampu ‘tuk warnai cerita,
Bagai spektrum warna dari jutaan asa
Namun, figurku monokrom hampa warna
Di dalam kegelapan tak hingga,
Kuingin figur itu bersinar gemilang seperti figur mereka,
Bagai kirana yang senantiasa menyilaukan mata
Namun, figurku terlalu gelap untuk menciptakan binar
Sekuat apapun aku berharap
Figur itu tak bisa mengambil persona milik mereka
Figur itu tak akan menjadi seperti mereka
Figur itu milikku, bukan milik mereka
Sekali lagi kuratapi figur itu di tengah bilik ini
Tanpa suara, ia berseru,
Tolong, jagalah figur ini
Personaku bukanlah mereka, tetapi dirimu
Reporter: Haidar Ramdhani
Sumber gambar: Pinterest.com
Editor: Fatin Humairo’
Tambahkan Komentar