
Tiga tahun setelah film Ip Man 3 rilis, Donnie Yen kembali bermain dalam film keempat, Ip Man 4: The Finale. Keempat seri ini mengangkat kehidupan Grand Master Wing Chun. Film ini juga dibintangi oleh Scott Adkins, Kent Cheng, Lynn Hung, dan masih banyak lagi. Film ini dirilis pada Desember 2019 dan baru tayang tanggal 31 Desember lalu di bioskop Indonesia.
Ip Man 4: The Finale menceritakan seorang Ip Man yang hidup menduda setelah kematian istrinya yang harus menghadapi tantangan dengan penyakit kanker yang diidapnya. Selain itu, permasalahan lain datang dari putranya yang sudah tumbuh menjadi remaja keras kepala dan sulit diatur. Ip Man ingin putranya fokus pada pendidikannya, sedangkan putranya kekeuh mengatakan bahwa ia lebih tertarik untuk belajar bela diri seperti ayahnya. Ip Man bahkan berencana untuk mengirim putranya, Ip Chun, untuk melanjutkan pendidikannya ke Amerika Serikat.
Setibanya di Amerika, keperluan Ip Man terkait pendaftaran anaknya sedikit tersendat karena tidak mendapat surat rekomendasi dari pemimpin Chinese Benevolent Association (CBA), yaitu Master Wan yang diperankan oleh Wu Yue. Bruce Lee (Chan Kwok Kwan) telah mengajar kung fu pada siswa non-China dan pihak CBA tidak menyukai itu. Hal tersebut juga membuat kedatangan Ip Man yang merupakan seorang grandmaster terkenal di Cina harus mendapat penolakan dari para petinggi CBA karena mereka menganggap jika ilmu tersebut hanya boleh dipelajari oleh orang Cina saja.
Permasalahan lain datang dari pemeran pendamping, yaitu putri Master Wan bernama Yonah yang berhasil menjadi pemandu sorak di sekolahnya. Namun, Becky, teman sekolahnya tidak menyukai itu. Setelah gagal memberi pelajaran pada Yonah, Becky mengadu pada Andrew, ayahnya yang mempunyai jabatan di departemen imigrasi dan kekacauan pun terjadi lebih serius. Ditambah lagi karakter Hartman (Vanness Wu), salah satu murid Bruce Lee, berniat untuk memasukkan kungfu ke dalam kurikulum seni bela diri Korps Marinir. Niat ini tidak mudah tentunya, mengingat orang Cina di sana masih mendapat perlakuan diskriminasi rasial.
Sayangnya, film keempat ini dianggap kurang memorable oleh sebagian orang jika dibandingkan dengan ketiga film sebelumnya. Mungkin hal ini dikarenakan Donnie Yen harus berbagi peran dengan tokoh-tokoh pendamping lainnya.Akan tetapi, dengan konflik yang beragam, Wilson Yip selaku sutradara menjadikan film ini menjadi tontonan yang seru. Adegan laga yang berkelas disertai dengan drama yang cukup menguras emosi menjadi daya tarik tersendiri dalam film ini. Film yang diproduseri oleh Raymond Wong ini cocok ditonton bagi penggemar film action maupun drama. Film ini menjadi sekuel terakhir dari Ip Man sehingga sayang jika dilewatkan.
Editor: Putri Arum Puspitasari
Tambahkan Komentar