Intip Sosok Galang, Mahasiswa Kimia IPB yang Berjuang di Clash of Champions Ruangguru

Di tengah padatnya jadwal akademik dan praktikum, mahasiswa Kimia IPB bernama Muhamad Galang Lifaldin yang akrab disapa sebagai Galang, justru menantang dirinya untuk masuk ke dalam arena kompetisi berpikir tingkat nasional, yakni Clash of Champions yang diadakan oleh Ruangguru dan diikuti oleh mahasiswa terbaik dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia. Bukan lewat jalur biasa, Galang menerima undangan khusus dari pihak penyelenggara, menandakan rekam jejak dan potensi luar biasa yang telah Galang tunjukkan sejak masa sekolah menengah.

Kompetisi Bergengsi yang Menguji Mental

Sumber Gambar: Narasumber

Meski awalnya sempat ragu karena hanya mampu menyelesaikan kurang dari separuh soal seleksi, Galang tetap melangkah. “Saya memilih untuk tetap mencoba dan memaksimalkan bagian wawancara serta video submission,” tuturnya ketika diwawancarai oleh tim Koran Kampus pada Rabu (16/7/2025). Keputusan tersebut membawanya lolos ke panggung utama, mewakili IPB University sebagai satu-satunya peserta dari kampus tersebut.

Mengikuti Clash of Champions bukan perkara mudah. Persaingan dengan para peserta dari kalangan olimpiade membuat atmosfer kompetisi semakin menegangkan. Bahkan, proses syuting bisa berlangsung dari pagi hingga malam, dengan waktu persiapan hampir satu minggu penuh. “Yang paling menegangkan adalah saat death match. Ketika kita tahu posisi kita di ujung eliminasi, mental benar-benar diuji,” kenangnya.

Namun, dari setiap tekanan lahirlah pelajaran. Galang belajar untuk tidak larut dalam rasa insecure, bahkan ketika harus berdiri sejajar dengan peserta lain yang telah mengoleksi lebih dari 100 medali. “Saya belajar untuk tidak cepat puas, dan selalu mencari celah untuk berkembang,” ujarnya.

Membentuk Karakter Lewat Kompetisi

Bagi Galang, Clash of Champions bukan sekadar ajang adu otak. Lebih dari itu, ia menganggap kompetisi ini sebagai wadah pembentukan karakter dan daya saing mahasiswa. Menurutnya, kompetisi seperti ini bisa melahirkan idola baru dan role model bagi generasi muda. “Yang paling penting bukan cuma kemampuan, tapi bagaimana kita mengelola mental saat berada di bawah tekanan,” jelasnya.

Galang pun menyampaikan pesan menyentuh bagi mahasiswa yang masih ragu untuk melangkah karena keterbatasan ekonomi atau sosial. “Setiap orang berhak bermimpi. Jangan biarkan keterbatasan membatasi semangat untuk mencoba,” katanya tegas.

Dalam setiap langkahnya, Galang berpegang pada prinsip: fokus pada diri sendiri, jangan terpengaruh oleh capaian orang lain. Ia juga mengaku sangat bersyukur atas dukungan yang mengalir, baik dari teman-teman maupun orang tak dikenal yang memberikan semangat melalui media sosial. “Dukungan mereka jadi energi yang membantu saya bertahan,” ujarnya.

Lewat pengalamannya di Clash of Champions, Galang ingin mengajak mahasiswa lain untuk berani mencoba dan tidak takut gagal. Ia percaya bahwa mencoba adalah langkah pertama untuk menemukan potensi diri. “Gagal di usia muda tidak apa-apa. Yang penting kita belajar dan berkembang,” pesannya.

***

Reporter: Mulia Uswah Azizah, Fahita Safiturrahman

Editor: Nabila Farasayu Pamuji

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.