Mahasiswa vokasi IPB University angkatan 59 program studi Teknik dan Manajemen Lingkungan khususnya kelas B2 menggelar acara Hetaman sebagai kegiatan pengabdian masyarakat. Acara ini sukses digelar di SMPN 3 Bogor pada Jumat (20/10/23) di bawah bimbingan Dr. Beata Ratnawati S.T., M.Si. Dengan melibatkan siswa dan siswi SMP acara Hetaman bertujuan untuk mengedukasi bagaimana penerapan konservasi hewan, tanah dan tanaman.
“Kami ingin memperkenalkan para pemuda sebagai anak bangsa betapa pentingnya untuk terus mengkorsevasi sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia. Karna kita ketahui bersama bahwa bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman yang sangat tinggi. Jika hilangnya konservasi maka SDA akan terus menurun bahkan habis. Selain itu, kami juga mengajak para siswa-siswi SMPN 3 Bogor untuk turut peduli dan ikut andil dalam menjaga keseimbangan tersebut serta menambahkan rasa cinta dan peduli mereka terhadap kekayaan yang dimiliki oleh tanah air tercinta,” tutur Wahyuningtyas Khairunnisa, perwakilan kelas B2.
Diketuai oleh Linda Meliana, Hetaman memiliki tiga kegiatan konservasi dalam satu waktu. Sesuai dengan temanya, Hetaman yaitu hewan, tanah dan tanaman, maka konservasi pertama yang dilakukan adalah konservasi hewan. Konservasi ini dilakukan dengan cara memperkenalkan serta mengecek status konservasi dari setiap hewan yang ada di Indonesia. Kemudian, memberitahu juga cara menjaga habitat hewan-hewan tersebut agar tetap tersedia kedepannya.
Konservasi selanjutnya adalah konservasi tanah. Konservasi yang satu ini dilakukan dengan cara yang tak kalah menarik, yaitu membuat pupuk organik sederhana. Penggunaan pupuk organik sangat dianjurkan untuk masa kini hingga mendatang karena untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik yang selama ini telah merusak kesuburan tanah dan menyebabkan pencemaran air sehingga merugikan para petani.
Dan yang terakhir, konservasi tanaman. Tanaman yang dipilih untuk dikonservasi adalah tanaman kumis kucing. Konservasi tanaman dilakukan dengan cara melakukan proses menanam tanaman kumis kucing menggunakan pupuk yang sebelumnya sudah dibuat.
“ Kami memilih kumis kucing untuk ditanam oleh siswa-siswi SMPN 3 Bogor karena kumis kucing adalah tanaman herbal yang memiliki banyak sekali manfaat. Tanaman ini tidak hanya berkontribusi pada kesehatan manusia, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga keragaman tanaman. Konservasi tanaman melalui penanaman kumis kucing merupakan salah satu upaya untuk menjaga tanaman yang mungkin terancam punah dan mendukung biodiversitas,” jelas Wahyuningtyas lagi.
Reporter: Arnida Riani
Editor: Shintia Rahma Islamiati
Tambahkan Komentar