Tim PKM PI IPB Univeristy yang diketuai oleh Fitroh Agung Dimas Tetuko bersama empat anggota timnya, Farhan Al Ghifari, Lingga Fauzyan Firdhaus, Arwanila Sartika Tri Febianti, dan Hanin Nur Azizah di bawah bimbingan Dr. Faleh Setia Budi, S.T., M.T. menciptakan inovasi Cylinder Vacuum Cooker untuk optimalisasi produksi rendang.
Cylinder Vacuum Cooker adalah mesin produksi rendang dengan sistem vakum, pengaduk otomatis, dan pengatur suhu otomatis yang dibekali dengan indikator suhu dan tekanan.
Hanin Nur Azizah, salah satu anggota tam menjelaskan, latar belakang diciptakannya alat ini untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh mitra tim tersebut, yaitu UMKM Rendang Indang.
“Mitra kami, UMKM Rendang Indang memiliki beberapa permasalahan pada proses pengolahan rendang, terutama berkaitan dengan waktu produksi dan hasil produksi yang tidak seragam. Tidak hanya itu, kecelakaan kerja saat proses produksi, seperti terkena cipratan bumbu atau daging menjadi kendala tersendiri bagi mitra, terlebih jika kapasitas produksi besar,” tutur Hanin.
Diciptakannya mesin Cylinder Vacuum Cooker bertujuan agar proses produksi rendang dapat berlangsung dengan cepat, efektif, dan efisien. Hanin juga menuturkan bahwa hingga saat ini belum ada alat seperti ini untuk memproduksi rendang karena mayoritas UMKM besar masih menggunakan kompor dan wajan dengan diaduk manual.
Alat ini dirancang otomatis dengan penggunaan yang mudah. Pertama menghidupkan semua komponen listrik di alat, selanjutnya menyalakan burner dan memasukkan bahan rendang. Setelah itu, menutup rapat semua pintu dan mulai mengatur tekanan vakum dan temperatur pemasakan. Jangan lupa untuk menyalakan pengaduk otomatis dan pemasakan dimulai. Pemasakan akan berlangsung sekitar 3 jam dan jangan lupa untuk sesekali melihat kondisi rendang dari kaca atas tabung pemasakan.
Hasil implementasi pada mitra terbukti bahwa penggunaan mesin ini telah menghasilkan rendang yang utuh bahkan setelah dilakukan proses sterilisasi. Kapasitas pemasakan juga bisa mencapai 5-6 kg, sedikit lebih banyak dibandingkan proses konvensional dengan waktu pemasakan yang lebih singkat, yaitu kurang dari 3 jam.
Tidak hanya itu, daging yang dihasilkan juga tidak menyusut sebagaimana pemasakan secara konvensional. Penerapan mesin ini juga dapat meningkatkan keuntungan mitra menjadi sebesar 2,55 atau 255 persen dari keuntungan yang didapat sebelumnya atau pendapatannya setara dengan 518 Juta/tahun. Selain itu, pemasakan rendang juga lebih mudah karena sudah diatur dengan sistem otomatis.
Hanin bersama timnya berharap mesin ini dapat membantu UMKM dalam produksi rendang secara lebih safety, efektif, dan efisien sehingga profit yang dihasilkan juga lebih banyak.
Reporter: Shintia Rahma Islamiati
Tambahkan Komentar