Semester genap telah berakhir, menandakan Program Kompetensi Umum (PKU) juga segera usai. Bagi mahasiswa semester dua, PKU bukan hanya sekadar masa transisi sebelum memasuki fakultas, tetapi juga ajang menemukan teman baru, memahami ritme perkuliahan, serta menghadapi tantangan akademik yang berbeda dari Ssekolah Menengah Atas (SMA). Koran Kampus bertanya kepada beberapa mahasiswa PKU dari berbagai fakultas untuk mengetahui apa yang ada di pikirannya mengenai PKU selama dua semester ini.
Apakah PKU Sangat Berkesan?
“PKU berkesan banget karena jadi ajang kita mencari relasi sebanyak-banyaknya,“ ungkap Bradja, SSMI.
Senada dengan itu, Disty dari Sekolah Bisnis mengungkapkan “PKU memberi kesempatan untuk bertemu teman dari berbagai jurusan dan daerah. Lebih dari sekadar akademik, PKU menjadi titik awal perjalanan sosial mahasiswa dalam menjalin koneksi yang akan berguna di masa depan.”
Lalu Hilwa yang berasal dari FAPERTA sependapat dengan mereka, “Bagi aku berkesan, karena ini masa peralihan dari SMA ke Kuliah yang lebih serius.”
Bagaimana pengalaman Mahasiswa selama masa PKU?
“Aku senang ketika ada mata kuliah yang di mana kita itu belajar di luar kampus, seperti mata kuliah Pertanian Inovatif, dan euforia di mana kita mau menghadapi ujian itu berkesan banget.” ujar Hilwa dari FAPERTA.
“Saat awal-awal masuk PKU, banyak laporan praktikum yang bikin kaget dan belum pernah dipelajari pas SMA,” ungkap Marcel dari FMIPA.
Sementara itu, Aulia dari FAHUTAN merasakan kesulitan saat harus mencari jurnal relevan untuk mata kuliah Biologi, sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.
Apa yang dirasakan ketika ingin masuk fakultas?
“Excited, karena gak akan buang waktu lagi buat belajar hal yang gak terlalu linear sama jurusan,” kata Marcel, yang sudah tak sabar untuk lebih fokus pada bidangnya di FMIPA.
Bradja dari SSMI pun mengatakan, “Senang karena bisa melewati PKU ini dan lebih senang karena akan masuk ke departemen.”
Di sisi lain, Disty mengaku sedikit takut karena belum memiliki gambaran seperti apa kehidupan di fakultasnya. Sementara itu, Aulia, Puspita, dan Hilwa sama-sama merasakan hal yang sama, yaitu takut karena harus mempersiapkan mental yang lebih mantap lagi, mata kuliah baru yang lebih menjurus, ritme belajarnya lebih cepat, dan lebih kompleks lagi.
Pesan yang ingin disampaikan untuk Mahasiswa baru yang akan menjalani PKU?
Menjelang peralihan ke fakultas, mereka yang telah melewati PKU menitipkan pesan berharga kepada mahasiswa baru yang akan menjalani tahap ini. “Jangan lupa buat time managing yang baik biar gak nyesel di akhir,” saran Disty.
Sementara itu, Marcel memberikan pesan penuh makna dalam tiga kata, “Semua akan berlalu, ketika kalian gelisah atau keteteran karena tugas, semua akan berlalu. Jangan terlalu senang dan jangan terlalu sedih.” Karena semua yang kita jalani akan berlalu, apa yang Marcel rasakan sangat relevan dengan kehidupan kita khususnya di masa PKU.
Bradja dari SSMI berpesan, “Jangan takut sama PKU, enjoy aja karena ini masa emas kalian selama di kampus dan pastinya ini masa kalian menuju pendewasaan.”
Sedangkan Hilwa berpesan kepada mahasiswa baru jangan lupa untuk belajar yang giat, karena tiga bab di SMA rasanya seperti satu bab di PKU, Dia mengatakan, “Kalian harus persiapan dan rajin baca buku.”
PKU bukan sekadar tahap awal kuliah, tetapi juga momen penuh cerita, tantangan, dan pengalaman yang akan dikenang sepanjang perjalanan akademik. Bagi mahasiswa baru, hal ini adalah kesempatan untuk belajar, beradaptasi, dan membangun fondasi yang akan membantu mereka saat memasuki fakultas masing-masing. Namun, di balik kesan positif, tak sedikit mahasiswa yang merasakan tantangan selama PKU, terutama dalam beradaptasi dengan mata kuliah dan sistem pembelajaran yang lebih kompleks. Tantangan boleh ada, tetapi dengan semangat dan strategi yang tepat, perjalanan ini akan menjadi kenangan berharga yang tak terlupakan.
***
Reporter: Najwa Aulia N F, Friscawati Hidayah, Akhdan Al Fauz
Editor: Nabila Farasayu Pamuji
Fotografer: Muhammad Gavin




Tambahkan Komentar