Mahasiswa Departemen Manajemen Hutan Implementasikan Ilmunya Melalui Kegiatan Ekspedisi Manajemen Hutan 2022
Kegiatan belajar mengajar tidak selalu harus dilakukan di dalam ruangan saja, namun dimanapun kita berpijak, maka disitulah kita belajar. Seperti yang dilakukan oleh 15 mahasiswa Departemen Manajemen Hutan angkatan 56 dan 57 yang melakukan kegiatan ekspedisi manajemen hutan pada 9-14 Agustus lalu. Khairut Tamam, selaku ketua pelaksana ekspedisi manajemen mengungkapkan kegiatan ini diadakan sebagai bentuk implementasi sekaligus penerapan dari teori yang sudah mereka dapatkan sebelumnya. “Kegiatan Ekspedisi Manajemen Hutan merupakan bentuk implementasi dari ilmu yang sudah mahasiswa Manajemen Hutan dapatkan dari kampus”. tutur Khairut. Pada tahun ini, ekspedisi manajemen hutan mengambil tema model peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan hutan dengan tujuan khusus (studi kasus kawasan hutan pendidikan Gunung Walat).
Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sebagai bahan kajian mengenai analisis ketergantungan masyarakat terhadap kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat. Untuk lokasi ekspedisi, mereka memilih tempat di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Pemilihan tempat ini bukan tanpa alasan, melainkan Desa Hegarmanah merupakan salah satu Desa yang letaknya dekat dengan Hutan Pendidikan Gunung Walat yang akan dilakukan penelitian. Fokus kegiatan yang mereka lakukan terbagi menjadi dua, yakni pengabdian dan penelitian. Untuk pengabdian, ada dua program kerja yang dilakukan yaitu penanaman bibit pohon dan peningkatan produktivitas manggis. Sedangkan untuk penelitiannya berupa wawancara mengenai ketergantungan masyarakat terhadap kawasan hutan Pendidikan Gunung Walat.
Dari hasil penelitian yang Khairut dan tim lakukan, didapatkan bahwa masyarakat di Desa Hegarmanah banyak yang bekerja sebagai penggarap lahan “masyarakat Desa Hegarmanah yang tinggal di sekitar Hutan Pendidikan Gunung Walat umumnya bekerja sebagai penyadap dan penggarap lahan di sekitar area tersebut, Selain itu mereka juga banyak memanfaatkan sumberdaya hasil hutan bukan kayu seperti rumput, pakan ternak, dan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Sumberdaya lain yang mereka manfaatkan di Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat yaitu kayu bakar dan berbagai jenis tanaman hias, salah satunya anggrek”. Jelas Khairut. Terakhir, ia berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya sekedar seremonial saja, namun ingin bermanfaat terutama bagi masyarakat sekitar. “Saya berharap, semoga kegiatan ini dapat memberikan gambaran terhadap pihak yang ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat sekitar kawasan hutan” Pungkas Khairut saat diwawancarai secara online (14/08).
Reporter: Fiham Afwan Mu’arij
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Editor: Hasna Amada Ramania
Tambahkan Komentar