Memanfaatkan Sampah Plastik, Mahasiswa KKNT-I IPB University Edukasi Ecobrick yang Dikemas melalui Program #PurwabaktiBersih

Mahasiswa KKNT-I IPB University memberikan edukasi ecobrick kepada masyarakat Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor sebagai salah satu program kerja, Purwabakti Bersih.

 

Program tersebut diselenggarakan pada tanggal 12 Januari 2024 di Kampung Ramah Lingkungan (KRL) Ciraos Bakti dan tanggal 17 Januari 2024 di SDN 03 Ciasmara dengan edukasi ecobrick , pengaplikasiannya, nilai ekonominya, dan praktik pembuatan ecobrick secara langsung.  

 

Berangkat dari permasalahan plastik yang masih terbakar karena sistem pengangkutan sampah di desa tersebut tidak berjalan, Ikram dan kelompoknya membuat solusi dengan edukasi ecobrick yaitu mendaur ulang ( recycle ) sampah plastik menjadi benda atau produk yang memiliki nilai tambah.

 

Atika, salah satu anggota kelompok KKNT-I Desa Purwabakti mengatakan bahwa program ini memberikan edukasi terkait jenis sampah, dampak negatif pembakaran sampah plastik, pengenalan ecobrick , aplikasi dan nilai ekonominya. 

 

Desa Purwabakti terdiri dari 5 Dusun, dan di Dusun 1 terdapat satu kampung yang menerapkan usaha-usaha pelestarian lingkungan. Kampung Ramah Lingkungan (KRL) sudah menerapkan program bank sampah dan merecycle sampah plastik menjadi kerajinan tangan sehingga program Purwabakti bersih ini selaras dengan program bank sampah di KRL.

 

Meskipun sebelumnya telah menerapkan prinsip recycle , Desa KRL mengalami situasi yang tidak menguntungkan, “Jadi permasalahan mereka di bidang pemasaran. Nah, mereka takutnya sudah buat produk ecobrick , ternyata tidak ada pasarnya.”

 

“Mereka beranggapan jika tidak ada pasarnya, maka produk mereka akan menjadi sampah lagi nantinya jika sudah banyak,” tambah Ikram saat diwawancarai.

 

Meninjau permasalahan tersebut, Ikram dan kelompoknya memberikan solusi dengan membantu dalam memasarkan produk tersebut di marketplace seperti shopee. 

 

Program ini pun telah diimplementasikan oleh masyarakat KRL untuk membuat gapura dari ecobrick karena dalam 5 bulan ke depan kampung tersebut akan dilakukan penilaian oleh pemerintah setempat. “Menurut pendapat ketua KRL, program pembuatan ecobrick sangat bermanfaat dalam menanggulangi sampah plastik, karena membutuhkan banyak sampah plastik dalam satu botolnya.”

 

“Harapannya pasti kami ingin membantu warga, khususnya di kampung ramah lingkungan dalam mengatasi masalah sampah plastik ini. Jadi sampah plastiknya tidak terbakar lagi dan ecobrick bisa menjadi alternatif dalam mengatasi sampah plastik sekaligus bisa jadi nilai jual,” tutup Zalfa.

***

Reporter: Rosita

Editor: Rosita

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.